Happy reading all ♥️
“Hai, good morning pacar,” sapa Jae kepada Cia yang baru saja membuka pintu rumahnya.
Cia terkejut saat Jae sudah berada di luar rumahnya, karena tidak ada bunyi bel sama sekali jadi Cia tidak tau dan juga Jae tidak memberitahu kepadanya kalau dia akan datang kerumah Cia pagi ini.
“Sejak kapan disini?”
“Sejak tadi.”
“Ngapain kesini?”
“Lho, kamu lupa kalo kamu mesen ojek online.”
“Mana ojolnya? Kok gak ada dan seinget aku juga, aku gak pesen ojol.”
Jae tersenyum sambil menunjuk dirinya sendiri dan disitu Cia baru mengerti maksud Jae. Cia tertawa begitu juga dengan Jae. Jae mengusap kepala Cia sambil mengacak-ngacak rambut Cia yang sudah tertata rapi.
“Jae,” ucap Cia sambil memberikan tatapan sinis karena Jae mengacak-ngacak rambutnya.
“Maaf tapi tetep cantik kok.”
“Dasar gomballl, ya udah yuk berangkat sekarang nanti telat.”
Selama diperjalanan Cia dan Jae membicarakan hal-hal random yang mereka tidak bisa berhenti bicara saking serunya. Tawa bahagia Cia terdengar jelas ia bahagia karena bertemu laki-laki yang bisa membuatnya bahagia seperti ini.
Mereka sudah sampai disekolah dan sudah berada dikelas masing-masing untuk memulai pelajaran yang diberikan oleh guru mereka. Cia senyum-senyum sendiri membuat Yona yang berada disampingnya menggodanya.
“Senyum-senyum mulu, cieee.”
“Hust, apaan sih. Diem, perhatiin pelajaran di depan.”
“Uluh-uluh, akhirnya temen gue udah gak jomblo lagi. Bisalah ya kalo mau double date nanti.”
Cia langsung menutup mulut Yona yang sangat cerewet itu dengan tangannya. Tiba-tiba Cia tersenyum karena masih tak menyangka seorang Jae sekarang menjadi kekasihnya.***
Cia sudah berada dikantin dengan Yona, mereka sedang menikmati makanan masing-masing. Cia yang sedang menikmati makanannya, tiba-tiba tersedak karena Jae mengejutkannya dari belakang. Cia langsung menepuk punggung Jae dan Jae langsung pura-pura kesakitan padahal Cia tidak menepuknya dengan kuat.“Lebay lo Jae,” ucap Yona yang melihatnya.
“Kayak lo enggak aja, bucin mulu sama Jeno tiap hari.”
Cia dan Jeno yang melihat pacar mereka bertengkar langsung menggelengkan kepala dan mengedikkan bahu. Setelah selesai makan-makan mereka menyempatkan untuk berbicara dulu, sebelum masuk ke kelas mereka masing-masing. Yona membuat rencana untuk hari libur nanti, Yona mengajak Jae dan Cia untuk ikut dia bersama dengan Jeno yang akan bersepeda mengelilingi taman, karena Yona sudah janji untuk menemani Jeno yang sangat suka bermain sepeda sama seperti Jae.“Ikut ya Ci, kapan lagi yuk lah,” ajak Yona sambil membujuk Cia.
Cia pun melirik Jae yang sedari tadi memandanginya sambil tersenyum. Cia menghela napas dan setuju untuk ikut Jeno dan Yona yang akan bersepeda. Cia jarang sekali pergi keluar apalagi dihari libur, Cia selalu menghabiskan waktunya di dalam rumahnya tepatnya di dalam kamarnya, kalau tidak membaca novel ya pastinya nonton drakor nonstop malahan.
“Gue gak diajak,” ucap Haikal yang sudah berada di belakang Jeno dan membuat mereka semua terkejut. Ternyata dari tadi Haikal mendengar pembicaraan mereka.
“Lo gak usah ikut nanti lo nyesel sendiri,” ucap Jeno kemudian tertawa.
“Kenapa gitu?” Tanya Haikal dengan polosnya.
“Lo punya pasangan?” Tanya Jae.
Haikal pun menggeleng-gelengkan kepalanya. Setelah menggeleng-gelengkan kepalanya, barulah disitu ia mengerti apa yang dimaksud Jae dan Jeno. Haikal pun memasang muka memelas karena sebenarnya dia pengen ikut juga. Mereka tidak melarang Haikal untuk ikut tapi takut kasian nanti kalo Haikal tiba-tiba ikut dia pasti bakal jadi obat nyamuk dan ujung-ujungnya malah ngamuk.
“Gue mau balik ke kelas ajalah, mau ajak Rendi, Jian, Mark, sama Leo jalan-jalan ke Canada kalo perlu,” rengek Haikal kemudian segera berlari menuju ke kelas.***
“Cia.”
Jae memanggil Cia yang sedang serius dengan ponselnya tanpa memperdulikan Jae yang berada di sampingnya, “Emm, kenapa?” Dengan tatapan Cia yang masih memandangi ponselnya.
Jae terlihat cemburu karena Cia hanya memperhatikan ponselnya dari tadi tidak dengan dirinya padahal Jae tadi juga sibuk bermain game di ponselnya. “Hssh, lupa sama pacar sendiri,” oceh Jae agar di dengar oleh Cia.“Apa kamu bilang?”
“Angin lewat tadi.”
“Dihh, ngambekan.”
Jae sedang berada di rumah Cia saat ini, karena saat dia ingin pulang setelah mengantar Cia, tiba-tiba saja hujan turun dengan deras jadi Jae berteduh di rumah Cia.“Laper gak?” Tanya Cia kepada Jae.
Jae pun menganggukkan kepalanya. Cia langsung berdiri dan menuju ke dapurnya melihat apa ada makanan untuk mereka makan sekarang. Ternyata, Jae juga sudah berada di dapur mengikuti Cia dari belakang. Hanya ada roti dan selai, Cia belum memasak lauk apapun karena Cia tinggal sendiri sekarang biasanya dia akan memasak saat dia ingin makan saja jadi tidak mubazir nantinya.“Aku cuma punya mie instan, gapapakan? Aku belum masak apa-apa soalnya.”
“Gapapa buat ganjel perut juga.”
Setelah hujan berhenti, Jae langsung berpamitan untuk pulang, Cia pun mengantar Jae sampai ke depan rumahnya, Jae mengusap kepala Cia sebelum pulang dan menggenggam tangan Cia sejenak sebelum dia benar-benar pulang.
“Kalau ada apa-apa langsung telepon aku ya,” pinta Jae karena khawatir dengan pacarnya yang tinggal sendirian.
“Iya pasti. Kamu hati-hati, jangan ngebut bawa motornya.”
Jae pun mengikuti perintah Cia untuk berkendara dengan hati-hati. Cia melambaikan tangannya kepada Jae dan Jae pun membalasnya sambil memberikan senyuman manisnya kepada sang kekasih.Thanks for reading ❤️

KAMU SEDANG MEMBACA
WHEN YOU FIND LOVE
Fiksi RemajaFollow and vote PERHATIAN CERITA INI MENGANDUNG GULA TAPI YANG MANISNYA BISA DIATUR KALO TERLALU BANYAK TAKUTNYA ORANG-ORANG PADA DIABETES NANTI :D wkwkwk °°° Gadis bernama Alecia Adriana bertemu dengan Jae Melvin A...