[B1] Aku Menjadi Liar Setelah Dimanjakan Oleh Bos Besar

247-248

Bab 247: Bukankah Mereka Bertengkar Satu Sama Lain ??

Saat itu, Yu Hanran juga memperhatikan Pei Yunge.

Matanya dipenuhi dengan kenakalan saat dia ingin melihat bagaimana pasangan ini bergaul satu sama lain.

Dari nada santai Huo Shidu barusan, sepertinya keduanya sedang bertengkar.

"Apa yang salah?"

Pei Yunge berbalik dan menatapnya dengan mata melengkung.

"Kemari."

Mendengar ini, Pei Yunge meliriknya, lalu melirik Yu Hanran, yang duduk di samping, menunggu pertunjukan yang bagus. Dia berjalan menuju Huo Shidu.

Melihat ini, sudut bibir Huo Shidu sedikit melengkung.

Dia berdiri dan menyipitkan matanya sembarangan. Dengan satu tangan di pergelangan tangannya, dia melepas ikat rambut.

"Di luar terlalu panas."

Dengan mengatakan itu, Huo Shidu berdiri di depan gadis itu dan mengulurkan tangan. Jari-jarinya yang ramping dan tegas mengangkat rambut keritingnya dengan lembut dan perlahan mengikat rambut gadis itu.

Melihat ini, senyum di wajah Yu Hanran membeku.

Tunggu sebentar.

Bukankah mereka bertengkar satu sama lain?!

Kenapa dia melihat ini??

Setelah rambutnya diikat menjadi kuncir kuda, Pei Yunge melirik Huo Shidu. Sebenarnya, emosinya sudah lama hilang.

“Aku akan ke rumah sakit. Aku akan kembali nanti.” Pei Yunge menyentuh rambutnya.

“Mm.”

Huo Shidu menyeringai dan mengulurkan tangan untuk menggosok dagunya.

Yu Hanran terdiam.

Hei, apakah aku menjadi tidak terlihat??

…

Di pagi hari.

Steven sedang menjalani operasi.  Setelah sekitar empat jam, pintu ruang operasi terbuka.

“Operasinya sangat sukses. Tuan Tua akan baik-baik saja setelah istirahat. ”

Dokter lain tersenyum dan mau tidak mau berkata kepada Pei Yunge, “Ini semua berkat Nona Pei, aku memiliki kesempatan untuk bekerja dengan Tuan Steven.”

"Kamu terlalu sopan."

Pei Yunge tersenyum.

Namun, adegan ini membuat Tuan dan Nyonya Qin merasakan emosi yang campur aduk.

Mereka selalu merasa bahwa Pei Yunge adalah seorang penyendiri dan tidak punya teman.

Namun, dia tidak pernah berpikir bahwa dia bisa berteman dengan Steven. Dia bertanya-tanya bagaimana mereka bertemu.

"Ge'er, ini berat bagimu."

Tuan Qin maju dan berkata dengan lembut.

Nada suara Pei Yunge tidak dingin atau hangat. 

"Itu tugasku."

Senyum di wajah Tuan Qin membeku.

Tentu saja, dia tahu bahwa Pei Yunge khawatir karena Tuan Tua.

Jika itu dia atau Nyonya Qin, Pei Yunge mungkin tidak akan datang dan mengunjungi mereka…

Mata Tuan Qin menjadi gelap.