[B1] Aku Menjadi Liar Setelah Dimanjakan Oleh Bos Besar

259-260

Bab 259: Bagaimana Anda Bisa Mengganggu Yunyun Kami Seperti Ini?

Lagipula…

Emosi Kakak Sulung sangat tidak terduga sejak awal.

Setelah Qin Yu dan Qin Lang mengucapkan selamat tinggal pada Pei Yunge, mereka pergi dengan enggan.

Sementara itu, Pei Yunge bersandar ke dinding dengan santai dan mengetuk dinding tempat dia bersandar dengan bosan.

"Kamu masih di sini?"

Lu Yuansi sedikit terkejut.

"Kakakku sedang melakukan pembicaraan pribadi di dalam."

Pei Yunge meliriknya. 

“Kenapa orang tuamu tidak ada di sini?”

“Orang tuaku di luar negeri. Wanita tua itu memiliki sesuatu hari ini, jadi dia tidak datang.”

Mendengar ini, Pei Yunge mengangguk. 

"Kalau begitu kamu harus kembali lebih awal."

"Orang di dalam itu bukan saudara kandungmu, kan?" 

Lu Yuansi tiba-tiba bertanya.

Pei Yunge tidak berencana menyembunyikannya. 

“Mm.”

Mata Lu Yuansi menjadi gelap seperti sedang memikirkan sesuatu. 

“Oke, kalau begitu kembalilah lebih awal. Aku akan pergi dulu.”

"Oke bye." Pei Yunge melambai.

…

Huo Shidu masuk sekitar setengah jam sebelum pintu terbuka.

Saat Pei Yunge melihat Huo Shidu keluar, dia merasakan rasa bersalah yang tidak bisa dijelaskan.

"Ayo pergi. Aku akan mengajakmu makan. Bibi Miao tidak ada hari ini.  Ayo pergi ke restoran,” kata Huo Shidu.

"Baik."

Pei Yunge mengikuti Huo Shidu sampai dia masuk ke mobil dan mengenakan sabuk pengamannya.

Dia bertanya dengan tenang, "Kakak, mengapa kamu tidak mengatakan apa-apa?"

Pria itu berkata perlahan, "Ini pertama kalinya Kakak dimarahi di sekolah dan aku belum memikirkan harus berkata apa."

“…”

Melalui kaca spion, Huo Shidu melihat ekspresi Pei Yunge dan bibir merah tipisnya melengkung. 

“Guru Wen bilang Yunyun sangat pintar, tapi dia tidak suka belajar.”

“Yunyun, beri tahu Kakak, kenapa kamu tidak mau belajar? Apakah karena keluarga Qin?”

Pei Yunge menjawab, “Tidak.”

"Lalu apakah itu karena Kakak?"

Pei Yunge menjawab lebih cepat, “Tidak.”

Mendengar ini, Huo Shidu terkekeh pelan dan melirik gadis di sampingnya. Suaranya menghilang. 

"Lalu apakah kamu harus membuat Kakak tidak bahagia?"

Pei Yunge terdiam.

Melihat gadis kecil itu terdiam, Huo Shidu tiba-tiba berkata dengan santai, “Yunyun.”

“Hm?”

Pei Yunge menatapnya.

Huo Shidu berkata, "Buka laci di depanmu."