Selenophile🍃N

977 43 0
                                    

Cukup tauh, nggak akan lagi
Makasih udah buat saya sadar dan tauh diri

Jihan Hanuel Siregar
🍃❤___________❤🍃
_
_
_
_
_
_
_
_
Jangan lupa votmen

Happy reading❤

Seorang cewek berlari tergesa-gesa memasuki pintu UKS tanpa mengucapkan salam. Dia memeluk erat tubuh Arkie, mengecup pela kedua pipinya berganti hingga beberapa kali. Jihan menelan ludahnya kasar, ia memalingkan wajahnya. Dia terlalu terlihat di mata Arkie bahwa Jihan cemburu melihat keduanya.

"Dih apan sih pake cium-cium segala, inget Arkie cowok gue, tauh diri dong." Batin Jihan mendengus ia ingin sekali melempar sepatu miliknya ke wajah cewek itu

"Udah Van, kuman lo nempel semua di wajah gue, biarin gue nafas." Arkie menjauhkan tubuh Vanya yang terlalu dekat, ia melirik kearah Jihan, cewek itu sibuk mengerutu dan bibir yang dimaju-majukan.

"Dih bikin cowok gue ilfil kasihan tuh Abang Alkie jadi kena kuman gara-gara lo!" Dengus Jihan masih saja melirik-lirik tangan Vanya yang mengusap pipi Arkie dengan lembut.

Vanya mencebikan bibirnya sebal, ia meletakan makannya di meja, lalu mengambilnya satu. Ia berkedip ke arah Arkie, cowok itu mendegus menurut ketika Vanya memperlakukannya seperti tadi.

"Nih sayang kamu makan dulu yah, biar cepet sembuh, nanti kita bisa jalan-jalan lagi." Ujar Vanya terkekeh tanganya menyuapi Arkie yang memasang wajah datar.

"Gue bisa makan sendiri Van, lo istirahat aja sana."

"Tauh tuh abang Alkie kan udah ada gue, mending lo pergi sana gangu aja." Tak berhenti mencibir, Jihan melotot ke arah Arkie, menjulurkan lidahnya dan berdecih.

"Gila lo melet-melet kaya anjing kek gitu, cantik kagak bikin ilfil iya." Ujar Arkie, menyuapkan buburnya kedalam mulut.

Jihan mengembungkan pipinya, ia ingin sekali mencakar wajah tampannya. Namun sedetik kemudian ia urungkan, kalau Arkie tidak tampan, ia juga tidak akan menyukainya lagi.

"Ihh kamu kok liatin cewek lain sih, aku kan ada disini." Vanya menyentuh wajah Arkie, menyuruh Arkie agar menatapnya saja.

"Apan sih Van, gue mau makan." Arkie melepaskan tangan Vanya, setelah makanannya habis ia meminum air mineral dan menelan obat peredah demam. Bukan hanya Jihan yang demam Arkie juga, setelah mengantarkan pulang  Jihan tubuhnya menggigil. Dan keesokan paginya Arkie demam.

"Aku kebelet, sebentar tak tinggal yah. Kamu jangan kemana-mana." Vanya berlari keluar pintu UKS, Jihan yang melihatnya bernapas lega. Ia merasa suntuk, perutnya juga lapar. Kenapa Sam dan kedua curutnya belum kesini? Apa mereka tega membiarkan gadis cantik ini menahan kelaparan?

"Hay Han, nih gue bawain makanan."

Entah kapan datangnya Sam sudah berdiri di hadapan Jihan yang sedang berpikir. Ia menerima bungkusan itu, menyuruh Sam agar segera pergi dari UKS. Waktu berharga Jihan untuk mengombali Arkie pasti akan terpotong jika ada yang mengangunya.

"Sini gue suapin, lo kan lagi sakit."

"Gue bukan anak kecil yang makan harus di suapin!" Ujar Jihan sembari melirik ke arah Arkie, yang tengah bingung.

"Yah udah gue tungguin disini." Balas Sam kemudian duduk di kursi yang terbuat dari besi.

"Nggak usah gue bukan anak kecil, kalau sakit harus ditemenin." Cibir Jihan memakan makannnya yang hampir dingin karena terlalu lama di diamkan.

SELENOPHILE🍃|| TAMAT||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang