Selenophile🍃 A1

902 39 6
                                    

Happy reading❤
Jangan lupa votmen!

Hari minggu Jihan berniat pergi ke gereja dengan
Sam. Setelah sembuh dari sakitnya ia mengajak kaka tersayangnya untuk menemani, yapp kalau dirinya meminta Arkie yang mengantar yang ada cowok tampan itu justru menolak. Setelah membersihkan kamar dan baju seragamnya yang kotor, ia mandi membersihkan tubuhnya yang sudah lengket.

Jihan keluar kamar mandi setelah selesai, ia bercermin menyisir rambutnya dan menyemprotkan parfum di pakainya. Ia turun menemui Sam yang sedang bermain ponsel.

"Ayok, keburu siang nanti gue kepanasan."

"Sarapan dulu Han, gue nggak mau lo sakit. Nanti yang susah gue sendiri." Sam beralih menatap sepiring nasi goreng terletak di meja. Jihan melotot ia menghentakan kakinya sebal dan duduk memakan makanan itu. Sam tersenyum simpul, ia bermain ponsel lagi sembari menunggu  Jihan selesai. Sekitar lima menit kemudian ia sudah menghabiskan nasi goreng dari Sam, padahal niatnya tadi Jihan akan mengajak Sam makan diluar. Namun cowok itu terlebih memasak nasi goreng untuk dirinya. Jihan tidak bisa menolak, ia menghargai masakan dari kakanya.

Sam memasangkan helm pada Jihan, gadis itu naik dan motor berjalan keluar rumahnya. Jarak ke gereja cukup memakan banyak waktu, dalam perjalanan kedua nya sama-sama diam, Jihan menpererat pelukanya pada Sam. Menyenderkan wajahnya di pundak Sam. Panas terik matahari mulai menyengat, Jihan menghela napas. Dirinya tidak memakai jaket untuk menghalangi kulitnya dari sinar matahari. Polusi sangat tebal dari asap kendaraan, sepoi- sepoi angin menerpa wajahnya yang cantik, seketika rambutnya yang terhalang oleh helm berterbangan. Bergoyang kesan kemari tak beraturan.

Hingga tibalah merek di gereja, Jihan masuk dengan Sam ia duduk disalah satu kursi. Tatapannya kosong, terasa aneh ketika mengingat hubungannya dengan Arkie. Ia menghela napas berat, Jihan menyelipkan jari-jemarinya hingga membentuk sebuah kepala. Ia memejamkan matanya dan berdoa kepada Tuhanya. Sam juga melakukan hal yang sama mereka berdoa meminta dipermudahkan untuk segalanya.

Setelah selesai mereka keluar dari tempat gereja, Sam menggandeng tangan Jihan untuk duduk di kursi depan. Mereka bingung ingin pergi kemana lagi setelah dari sini.

"Enaknya kemana?" Tanya Sam, mata Jihan menelisik tempat di depannya. Menemukan ide yang bagus.

"Makan ajalah, lagi pula gue laper. Abang mau kan?"

"Yah udah, abis itu tapi langsung pulang yah. Abang masih banyak tugas yang belum di selesaiin."

Jihan tersenyum lebar, ia langsung naik di jok belakang, memasangkan helm dan siap untuk berjalan-jalan dengan Sam. Seharusnya dirinya dan Arkie yang keluar untuk sekedar makan bersama. Namun cowok tampan itu justru tidak mengabari Jihan. Membuat Jihan kesal dan ingin memarahi Arkie.

Sam menjalankan motornya dengan tersenyum-senyum. Curi-curi pandang ke arah Jihan, ternyata adiknya sangat bahagaia karena bisa berjalan dengan Sam. Biasanya Jihan akan pergi sendiri ke gereja, dan Sam sibuk dengan tugas-tugasnya. Maka tak heran Jihan terlihat antusias karena jalan dengan dirinya.

***

Di restoran Arkie hanya diam ketika Vanya bertanya akan  memesan apa. Cewek itu tadi pagi sudah membangunkan Arkie saat tidur. Merengek ditemani ke Mall berjalan-jalan membeli novel keluaran terbaru. Arkie sempat menolak keras, namun melihat tatapan sendu dari Vanya, Arkie tidak bisa. Setelah pulang dari Mall, mereka mampir ke restoran untuk makan siang. Arkie duduk diam dikursi, ingin menelfon Jihan ponselnya disita sama Vanya.

"Mau makan apa Ar? Gue pesen lasgna."

"Terserah." Balas Arkie cuek, tatapannya beralih menatap sepasang kekasih yang berjalan melewati meja nya. Dia Jihan dan Sam yang saling bergandengan tangan.

SELENOPHILE🍃|| TAMAT||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang