2. Sisca?

45 13 0
                                    

Keramaian segera mengelilingi kesembilan orang yang membolos sekolah. Taman Wahana adalah tempat wisata yang baru dibuka tiga Minggu yang lalu. Banyak spot foto bernuansa alam di sini. Selain itu, banyak juga wahana permainan yang ada. Kedai berjejeran dengan banyak pilihan. Harganya pun relatif murah dan yang pasti tetap enak. Itulah kenapa banyak yang memilih ke sini.

"Butuh berapa jam buat kalian keliling?" Alesha menatap semuanya santai.

"Satu jam udah dapet satu milyar kalau di Perumahan Anggrek." Zyana menjawab dengan mata berbinar.

Aylin melihat Zyana aneh. "Ini nih, bibit-bibit perngepetan."

Vivi memutar bola matanya malas. "Kita misah, nih?"

"Emang kenapa nggak barengan aja?" tanya Dicky yang juga sepemikiran dengan Vivi.

Alesha mengangkat bahunya. "Siapa tau ada yang mau misah gitu."

"Tolong, ya. Rara yang imut ini sedang jomblo. Hargain banyak, ya. Dilarang uwu-uwuan depan Rara." Rara berkata dengan santai, tapi matanya melirik tajam ke arah Zyana.

Alesha menepuk bahu Rara tenang. "Lo ada temennya, Kak. Gue juga jomblo."

Zyana mengerucutkan bibirnya kesal. "Ya udah kalau gitu." Matanya beralih pada Raffa dengan penuh binar. "Kesayangan Zya! Sini! Sama aku!" Zyana menarik Raffa dengan riang dan memeluk lengannya.

Niko yang melihat itu langsung melotot. "Sayang, kamu-"

"Kata Rara, kita gak boleh uwu-uwuan."

Pletak!

"Bukan berarti lo nempel ke adek gue!" Vivi balas menatap tajam pada Zyana.

Raffa menyipitkan matanya lalu mengusap kepala Zyana. "Kakak jangan gitu. Kasian Kak Zy kepalanya dijitak mulu."

"Ehem! Bocah, tolong tangan lo jangan deket-deket ke cewek gue." Niko menatap tajam saat melihat Raffa mengusap kepala Zyana.

"Zya, lo mancing keributan." Zeyn menggelengkan kepalanya.

Dicky menatap Zyana lalu mengembuskan napasnya. "Lo jangan maruk napa? Punya adek lo masa lo embat?"

Zyana yang dipojokkan langsung mendengkus kesal. "Salah aja terus!" Ia menghentakkan kakinya lalu melangkah pergi.

Yang laki-laki menatap Zyana melongo. Sedangkan, para sahabat Zyana dan juga Alesha meringis melihat sikap Zyana yang berubah.

"Maklumin aja lagi buas." Aylin menggelengkan kepalanya menatap Zyana yang menjauh.

Vivi melirik Niko. "Kejar, geh!"

Niko menghela napasnya lalu berlari menyusul Zyana.

Raffa mengerutkan keningnya bingung. "Kak Zy marah sama siapa?"

Zeyn menepuk pundaknya ringan. "Tenang aja. Ntar juga balik lagi. Biasalah lagi jadi cewek dia."

"Kak Zy kan emang cewek," balas Raffa semakin bingung.

"Kak Zya lagi PMS! Gitu aja nggak paham. Dasar lola!" sinis Alesha pada Raffa.

Raffa mengangguk paham. "Jangan sinis-sinis ke gue kalau aslinya jatuh cinta sama pesona gue."

Alesha menatap Raffa tak percaya. Begitu juga yang lain. Namun, yang lain segera tertawa puas meledek Alesha.

"Nggak usah kepedean! Siapa juga yang tertarik sama lo! Lagian, lo nggak masuk satu pun dari kriteria cowok idaman gue!" balas Alesha tajam.

Raffa terkekeh sinis. "Bohong aja sepuas lo, karena nyatanya mata sama hati lo ngomong lain."

"Lo!" Alesha mengepalkan tangannya. Amarah muncul di matanya. "Gue nggak akan pernah suka sama lo!"

FUCKGIRL COMEBACK 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang