1- The Woman Who Had A Chance

1.3K 98 19
                                    

(DISCLAIMER : All the topic and character development on this story based on fictional character. Neither of them was a fact. ITS A FANFICTION. So please be a wise-reader, Thank you!~*)


*Ye-Jin POV*

Drrrt.
Drrrt.

Handphone-ku bergetar.
Tentu saja membangunkanku yang tengah terlelap dengan tenang. Aku sedikit memaksa membuka mataku untuk melihat siapa yang menelfon di pagi buta ini?




+1-8866-xxx




"Nomor luar negeri" ujarku sambil menekan tombol hijau untuk menjawab

"Hello?"

"Yejin-Ah"
Orang itu memanggil namaku dengan banmal

"Siapa ini?" tanyaku.
Aku tak begitu yakin dan mengenali suaranya

"Ini aku, Jae" jawab lelaki itu

DEG.
"Jae? Park Jae-Hyung?" tanyaku dengan nada sedikit terkejut

"Waaah. Aku kecewa kau tidak bisa mengenali suara mantanmu satu-satunya ini"  ujarnya sambil tertawa

Aku mengepalkan tanganku.
Kenapa dia menghubungiku? Bukankah hubungan kita sudah berakhir sejak lima bulan yang lalu?

"Mengapa kau menghubungiku?" tanyaku dingin

"Don't be such a hurry. Slow it down. I just missed you, okay?"

"I'll hung up"

"Hey! Hey! Hey! Okay-okay. I wanted to ask you few questions"

"Won't give you a lot of time, be hurry" jawabku dingin

"You seeking for a job, right?" tanya Jae

"Mengapa kau tanyakan itu?"
Entah kenapa aku sangat kesal hanya mendengar suaranya

"Can't you just answered it rightaway? Coba kesampingkan egomu dulu. I don't have any rights for facing this kind of behaviour"

DON'T HAVE ANY RIGHTS? DID HE JUST SAID THAT?! I--
Okay, tenang Ye-Jin. Mungkin dia memang hanya ingin berbicara soal pekerjaan ini. Tenangkan dirimu.

"Ya, aku sedang mencari pekerjaan. Ada apa?" jawabku sambil menarik nafas dalam-dalam

"Temanku meminta rekomendasi untuk posisi seorang Art Director di perusahaannya. Dia baru saja membangun perusahaan kreatif. Have any interests for fullfilled that position?"  tanya Jae lagi

ART DIRECTOR? ARE U KIDDING?! IM SO IN--

"Dan wawancaranya hari ini pukul 09.00" lanjutnya

He's crazy.

"Sembilan? Tapi Jae, sekarang sudah pukul tujuh pagi" jawabku sambil melihat jam dinding di kamarku
"Aku bahkan tak tahu dimana tempatnya" lanjutku

"So? You better hurry. It's not that far. Tempatnya ada di Chungmuro. Tak terlalu jauh dari Yeosan kan?"

"It's pretty close. Apa nama perusahaan itu? Dan siapa yang harus aku hubungi saat disana?" tanyaku lagi

"Haebit Entertainment. Kau cukup datang ke bagian Customer dan katakan bahwa kau akan melakukan interview untuk posisi Art Director Team. Biar ku daftarkan namamu"

"O...kay. Terima kasih, Jae" ujarku pelan

Tentu saja aku sangat malu karena sudah berperilaku dingin padanya

A Walk (Lee Je Hoon x Pyo Ye Jin) - COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang