9- The Man Ask The Woman

343 60 12
                                    

(DISCLAIMER : All the topic and character development on this story based on fictional character. Neither of them was a fact. ITS A FANFICTION. So please be a wise-reader, Thank you!~*)



Kang Ha-Na? Bukankah sudah kubilang kita tidak usah saling menghubungi lagi?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kang Ha-Na? Bukankah sudah kubilang kita tidak usah saling menghubungi lagi?

Kang Ha-Na? Bukankah sudah kubilang kita tidak usah saling menghubungi lagi?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku terdiam melihat balasan dari Ha-Na. Jika aku meng-iya-kan, Aku hanya akan memberi harapan lebih padanya. 

"Mungkin dia memang harus membicarakannya. Aku harus mendengarkannya terlebih dahulu" ujarku pada diri sendiri

"Boleh. Beri tahu saja lokasi dan jam nya" 

sent. 

Aku menunggu balasan dari Ha-Na. Namun, tak sampai beberapa detik sudah ada balasan. 

Di kafe kemarin. Pukul 9 pagi ini, apakah kau senggang. Jehoon ssi?

Kafe kemarin? Maksudnya adalah tempat Ye-Jin bekerja? 

~*





*Ye-Jin's POV* 

Aku terhampar di kasurku dan melihat langit-langit kamarku dengan wajah bahagia yang mungkin kedua ujung mulutku nampaknya bisa menyentuh kedua mataku. 

"Aku tak percaya bahwa aku akan diterima" 

Lagi-lagi aku melihat e-mail dari Pak Song yang menyatakan bahwa aku diterima menjadi bagian timnya. Walaupun aku adalah seorang intern, namun aku tetap senang!

"Setelah tadi aku menelfon Jae. Aku tak tahu harus bercerita kepada siapa lagi" ucapku pada diri sendiri, "Ah! Hyeok-Ah!" 

Aku mencari kontak Hyeok, salah satu teman ku di kafe tempatku bekerja part-time. Dan langsung menelfonnya, 

"Hyeok-Ah! Kau dimana sekarang?" 

"Oh, Yejin Ah? Aku akan ambil shift sekarang. Ada apa?" tanya Hyeok

A Walk (Lee Je Hoon x Pyo Ye Jin) - COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang