Julia Choi atau yang akrab disapa Lia merupakan putri tunggal dari Choi Seunghyun yang merupakan seorang pebisnis terkenal dibidang garmen. Lia merupakan gadis yang baik, ramah, anggun, ceria dan sedikit manja. Lia selalu mendapatkan kasih sayang da...
Setelah mereka menjelajahi tempat tersebut, mereka pun mengajak Lia untuk berwisata kuliner. "Uhm, ini enak sekali." ucap Lia sambil memakan blueberry cheesecakenya. "Ini my favorito loh." ucap Brielle. Lia hanya tertawa kecil melihat sepupunya itu dan lanjut memakan makanannya. "Oh ya, besok rencananya mau kemana? Nanti kita berdua yang jadi tour guide nya." ucap Angela sambil meminum green tea lattenya. "Uhm, aku ingin ke Venice. Katanya disana bagus." ucap Lia. "Boleh. Hmm.. Aku juga sudah lama tidak kesana." ujar Brielle. "Ya sudah nanti aku buatkan itinerary nya ya. Biar lebih terstruktur perjalan kita." ucap Angela. "Boleh kak. Hehehe.. Aku ikut saja." jawab Lia. "Sudah tidak sabar ya?" Lia mengangguk lucu dan tersenyum imut. "Iya, hehehe. Ahm, besok kita berangkat dari pagi saja." ucap Brielle sambil menghabiskan cakenya.
Setelah selesai, mereka pun pulang. Sesampainya di rumah, mereka beristirahat dan mempersiapkan barang mereka untuk perjalanan besok.
Disisi lain, Rino pun menyiapkan rencana untuk menangkap Lia. "Semua harus berjalan sesuai rencana. Awas saja kalau gagal!" ucap Rino tegas. Anak buah Rino sangat mengetahui sifat Rino. Rino benci kegagalan. Ia tidak suka jika rencana yang telah ia susun berantakan dan gagal. Ia bahkan tidak segan-segan menyiksa anak buahnya yang tidak becus itu.
Keesokan harinya...
"Sudah siap?" tanya Angela. Lia hanya mengangguk pelan sambil tersenyum. Mereka pun memulai perjalanan menuju tempat yang mereka sudah rencanakan.
"Ma, pa. Kami pergi dulu ya." ujar Angela. "Paman, bibi. Aku pergi dulu." ucap Lia sopan. "Ok, hati-hati. Have fun ya." ucap Luna. Mereka hanya tersenyum dan melambaikan tangan pada Luna dan Minho.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Choi Minho
Mereka pun menjalankan mobilnya menuju tempat pertama, Gardaland.
Sesampainya disana... "Jadi ingat sewaktu kecil. Kita pernah bermain disini dengan anak teman papa." ujar Brielle. "Eh iya, hehehe. Sayang sekali mereka sudah pindah ke Swiss." sambung Angela. "Aku jadi ingin tinggal disini. Tapi, kalau aku tinggal disini papi sama kak Lorenzo aku tinggal donk. Hihihi." ucap Lia polos. Angela terkekeh mendengar ucapan polos Lia. "Lia, wake up! Ini zaman modern. Kamu masih bisa menghubungi papimu dan kak Lorenzo dengan facetime ataupun WhatsApp. Tidak usah takut Lia." ujar Angela. "Hehehe iya sih kak, hanya saja... aku tidak mau papi sendirian. Apalagi kalau kak Lorenzo sudah menikah, papi tinggal sendiri nanti." ucap Lia. "Iya juga ya. Hmm.. nanti saja kita pikirkan. Ayo kita jalan dulu." ajak Angela sambil tersenyum hangat. Mereka pun mulai berjalan-jalan. Lia juga mengabadikan moment tersebut dengan berfoto dan mengirimkannya pada papi dan kakaknya. Mereka juga bermain beberapa wahana dan moment tersebut diabadikan oleh Angela. "Ke toilet dulu yuk." ajak Brielle. "Ayo.. aku juga mau ke toilet." ujar Lia. "Ya sudah kalian ketoilet saja dulu. Aku menunggu di luar." Mereka pun berjalan menuju toilet. Selang beberapa lama, Brielle keluar terlebih dahulu sedangkan Lia masih berada di dalam bilik toilet karena sedang 'bulanan'. "Lia mana Brielle?" tanya Angela. "Masih di toilet kak. Biasa, bulanan." Jawab Brielle. Angela mengucapkan huruf 'a' tanpa suara sambil menganggukkan kepalanya. "Maaf kak, aku terlambat." ujar Lia yang baru saja keluar dari toilet. Mereka kembali melakukan perjalanan mengelilingi Gardaland.
Puas berjalan dan bermain beberapa wahana, Lia pun meminta izin untuk membeli minuman. Sementara Angela dan Brielle menunggu di tempat duduk khusus untuk menunggu. "Kak, aku beli minum dulu ya. Nanti aku kembali." izin Lia. "Ok Lia, jangan lama-lama ya." ucap Angela. Lia hanya mengangguk dan pergi menuju stand penjual minuman yang sedikit jauh dari tempat Angela dan Brielle menunggu.
Setengah jam kemudian....
"Lia lama sekali. Apa dia tersesat?" tanya Angela. "Eh iya ya. Sudah setengah jam Lia pergi tapi belum kembali juga." sambung Brielle. Angela mulai agak panik. Lorenzo sudah memberitaunya untuk menjaga Lia dengan baik. Angela sangat takut bila Lorenzo marah jika tau Lia menghilang. "Lia kemana ya? Kalau sampai dia hilang bisa habis aku dapat amukan kak Lorenzo." ucap Angela panik. "Iya kak. Kak Lorenzo kan sabar-sabar seperti itu sekali marah seperti monster." "Kalau begitu, kita berpencar mencari Lia. Nanti kita bertemu kembali disini. Ok?" Brielle mengangguk mantap. Pencarian pun di mulai. Mereka mencari dan terus mencari ke sekeliling tempat itu tetapi tidak juga ia temukan batang hidung Lia.
Kemanakah Lia?
{to: My boss Rino 😎 I got her. She is with me now}
Rino menyunggingkan smirk andalannya. Ia senang karena targetnya berhasil ditangkap. "Finally. I got that little girl. Welcome to the real hell baby. Ah iya, daripada aku mengeluarkan biaya untuk menyewa penjaga, lebih baik aku suruh Joel saja untuk menjaga gadis itu. Ya hitung-hitung biar dia berguna sedikit di rumah ini." ucap Rino dalam hati.
Rino berjalan menuju kamar Joel dan memanggilnya dengan kasar. "Joel!" Joel yang baru saja bangun membuka pintu kamarnya dengan pelan. "Kamu ini lamban! Hei! Kamu ada pekerjaan!" "Pekerjaan apa?" "Nanti akan ku beritau. Siap-siaplah! Ya setidaknya kamu bisa berguna disini daripada jadi sampah di luar sana." ucap Rino sambil menyunggingkan smirknya. Joel terdiam mendengar perkataan adik kembarnya itu. Dia sudah terbiasa mendengar kata-kata kasar dari Rino. Di pikiran Rino, Joel selalu salah. Joel adalah pembunuh yang membunuh ibu dan adiknya. Bahkan Rino sendiri berpikir jika Joel tidak bisa apa-apa tanpa dirinya. Joel sudah biasa menelan semuanya. Bahkan ayahnya sendiri pun mengatakan jika Joel hanyalah anak sial yang masih diberi kesempatan untuk hidup layak.
"Oh ya, satu lagi! Jangan pernah bilang jika aku adalah saudara kembarmu. Aku tidak sudi! Sekarang kamu bersiap saja. Nanti kamu akan tau apa tugasmu." Rino meninggalkan Joel dan berjalan menuju ruang tamu. Sedangkan Joel bersiap untuk tugas yang akan diberikan Rino nanti.
"LEPASKAN AKU! SIAPA KALIAN?! AKU MAU PULANG!!!" teriak gadis itu sambil meronta agar ia bisa melepaskan diri dari cengkraman orang tersebut. "Tuan muda, ini target yang tuan muda suruh." ucap salah seorang anak buah suruhan Rino. "Good. Bawa dia ke ruangan khusus di loteng." "Baik tuan muda." "LEPASKAN AKU! S-SIAPA KAMU? APA MAUMU?! HEI! JAWAB PERTANYAANKU!" teriak Lia. Rino pun mengikuti dari belakang menuju tempat tersebut. Lia benar-benar ketakutan. Impiannya untuk liburan kini sirna karena ia berada dalam tawanan seorang Mafia.
Apa yang akan Rino lakukan pada Lia? Bagaimana dengan Angela atas pertanggung jawabannya terhadap hilangnya Lia pada Lorenzo dan juga ayah Lia?
-to be continue-
Hey hey hey semua.. Maaf ya baru update cerita yang ini. Lagi fokus sama cerita yang lain jadi yang ini agak nyandet. Aku akan usahakan untuk update cerita yang ini juga teman-teman. Semoga idenya tidak hilang dari pikiranku (stagnant sementara) hehehe...
Kalian greget gak dengan pemeran-pemerannya? Kalian greget sama siapa nih? Boleh tulis di kolom komen ya.
Jangan lupa vote, comment dan share ke teman-teman kalian biar aku makin semangat untuk update ceritanya. Makasih 😊😊😊