Chapt-01❇

677 62 54
                                    

Dentuman musik yang begitu keras menggema diseluruh pojokan ruangan yang banyak sekali lampu kerlap-kerlip itu. Banyak orang-orang yang meliuk-liukkan tubuhnya mengikuti alunan musik.

"Weh bro baru kesini lagi lo," sapa waiter yang bernama rehan.

Sedangkan yang disapa hanya tersenyum tipis, lalu ia memesan satu botol vodka, entahlah malam ini ia hanya ingin menenangkan pikirannya.

"Wih bos udah sampe aja," sapa seorang laki-laki yang baru saja duduk di samping seseorang tersebut. Sedangkan sosok tersebut hanya sibuk dengan ponselnya.

"Woy bos tumben lo ngajakin kita kesini" ujar lelaki yang satunya. Dia fidlan eros oktariens lelaki yang berperawakan tegap dan dengan wajah tampan nya disertai dengan kumis tipisnya sehingga meninggalkan kesan manis pada pria itu.

Sedangkan yang pertama menyapa tersebut adalah ehren aditya pratama lelaki dengan sikap gesrek dan absurd nya yang membuat siapa saja yang ada didekat nya kesal sendiri. Dan jangan lupakan sifat buaya nya yang sudah mendarah daging pada dirinya.

"Mana yang lain nya?" tanya sosok tersebut.

"Ouh itu si kenneth lagi ada urusan, terus kalo si vano lagi di jalan," jawab fidlan sembari meminum wine nya.

Selang beberapa lama datang seorang pria berwajah sangarnya eits tapi jangan salah walaupun dia berwajah sangar tetapi dia memiliki sikap humoris dan ramah. Dia reyvano ambiyu dirgantara atau sering disapa vano.

"Sory ye gw telat," ujar vano lalu duduk disamping ehren.

"Eh bentar-bentar bukanya lo kesini bareng sama si el sama si arga?" tanga ehren karena heran tidak melihat kedua temannya lagi.

"Ouh itu si arga nganter balik si el," jawab vano sembari menghisap batang nikotin nya.

"Lo tau kan kalo si kenneth ga pernah ngizinin si el buat pergi ke club," sambung nya lagi.
Sedangkan ehren dan fidlan hanya mengangguk kan kepala nya.

"Besok malem jam 00.30 kalian ikut gw balapan." ucap sosok tersebut sembari menaruh ponselnya diatas meja.

"Lah ko dadakan banget? Terus siapa yang bakal maju? Dan apa hadiahnya?" cerocos ehren membuat fidlan menggeplak kepalanya.

"Bisa ga sih nanya tuh satu-satu udah tau mulut lo kaya kaleng rombeng," sembur fidlan sembari melirik sinis kearah ehren.

"Sakit tolol," ujar ehren sembari mengusap-ngusap bekas geplakan maut fidlan.

"Udah-udah kalian kalo ketemu pasti berantem terus ga bosen apa?" lerai vano yang sudah jengah dengan sikap keduanya.

"Jadi siapa lawan kita?" tanya varo pada sosok tersebut.

"Jovan," jawab sosok tersebut dengan tampang datarnya.

"Simonyet hideung meni eweh kabosen ngan ngajakan balap wae," gerutu ehren yang sudah sangat kesal sendiri.

"Tau tuh udah tau yang bakalan menangin tu balapan pasti si bos, iya'gak bos," sambung fidlan sembari melirik sosok tersebut.

"Jadi siapa yang bakalan maju? Lo atau si kenneth?" tanya vano yang sendari tadi hanya menyimak.

"Biar gw yang maju," jawab sosok tersebut.

"Oke deh kita pasti bakalan dukung lo terus kok," ujar fidlan di setujui anggukan kepala oleh vano dan ehren.

"Oke besok kita kumpul ditempat biasa, gw balik dulu," pamit cowo tersebut sembari beranjak dari duduknya.

"Hati-hati zaa," ujar vano dan bersalaman dengan sosok tersebut, dan disusul dengan ehren dan fidlan.

Sosok itu hanya mengangguk dan melegang pergi dari hadapan ketiga pria tampan tersebut.

Yaps sosok yang tadi yang tak lain adalah Kanza Calista Alexander cewek yang kini menyandang status sebagai ketua Reveelix. Cewek yang mempunyai aura menakutkan tatapan tajam yang selalu cewek itu pasang, setelah menggelar sebagai ketua Reveelix tidak ada lagi yang mengusik ketenangan cewek tersebut. Karena mereka tau prinsipnya, berani mengusik ketenangannya sedikit saja maka bersiap terbaring di atas brangkar atau terbaring di bawah tanah. Mengerikan bukan?

Siapa yang tidak mengenal cewek yang memiliki sifat bak es nan arogan itu? Hampir seluruh penjuru kota mengenal nya, tak heran banyak yang ingin berdamai dengan Reveelix karena mereka tau bagaimana kejamnya jika Ketua Reveelix tersebut ketika sudah turun lapangan.

"Weh sory gw telat," ujar seseorang yang baru datang dengan nafas terengah-engah.

Dia adalah zeganiel arga marcello laki-laki berparas tampan dengan gigi gingsul nya membuat kaum hawa terjebak dalam pesona sosok arga.

"Telat lo ga, bu bos nya juga udah balik," ujar fidlan sembari menyalakan pematik rokok dan menghisapnya.

"Hooh abisnya lo lama amat dah, abis ngapain?" tanya ehren sesekali melirik kearah arga dan kembali melanjutkan gamenya.

"Itu si el ngambek gara-gara ga dibolehin ke club sama si kenneth, jadinya gw harus bujuk dia dulu," jawab arga lalu menenggak wine yang berada di genggaman nya.

Vano, ehren dan, fidlan hanya mengangguk kan kepalanya.

"Balik yok ngantuk gw," ajak ehren sembari memasukkan ponsalnya disaku jaket denimnya.

"Dasar anak mami," cibir fidlan seraya melirik kearah ehren.

"Mending gw anak mami daripada lo anak pungut," sarkas ehren membuat fidlan mendengus kesal.

Sedangkan vano dan arga sudah tertawa terbahak-bahak melihat pertengkaran ehren dan fidlan yang tidak ada habisnya seperti kucing dan anjing.

"Yok lah gw juga mau istirahat cape gw daritadi bawa motor bolak balik," ujar arga dan bangkit dari duduknya disusul dengan ehren, vano dan fidlan.

Mereka pun meninggal tempat tersebut dan menaiki motor mereka masing-masing dan pergi menuju tujuannya masing-masing.

  -#❇#-
         

Hii semuanya gimana part awalnya seru ga? Maaf kalo banyak yang typo maklum aku naru pertama kali🙏yuks pantengin terus ceritanya kalo mau tau kelanjutan nya kaya gimana jangan lupa follow akun ini dan vote and komen sebanyak-banyak nya biar aku semangat terus upnya✨.

Jangan lupa follow akun instagram author@driana286 untuk seputar informasi cerita ini.

Maaf kalo awalnya ga sesuai ekspetasi kalian😭🙏   #see you too next chapter✨

   



Reveelix [SEDANG MASA PEROMBAKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang