19 - Balas Dendam

3.2K 282 47
                                    

PPP, GUYS KALO ADA TYPO TOLONG TANDAIN YA, AKU BLM SEMPET BACA ULANG

MAU KASI ASUPAN BIAR BACANYA MAKIN SEMANGAT. JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE DAN KOMEN💘

 JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE DAN KOMEN💘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"UNTUK AMANAT, ISTIRAHAT DI TEMPAT, GERAK!"

Pagi ini, seluruh murid SMA Bhayangkara berkumpul di lapangan sesuai barisan kelas masing-masing untuk melaksanakan upacara bendera. Sebagai peringatan Hari Pendidikan Nasional atau HARDIKNAS. Hari di mana memperingati kelahiran tokoh pelapor pendidikan di Indonesia sekaligus pendiri lembaga pendidikan taman siswa yaitu Ki Hajar Dewantara.

Kepala sekolah sibuk menyampaikan amanat. Oh bukan amanat, lebih betulnya ngedongeng. Cerita tentang bagaimana susahnya orang jaman dulu menuntut ilmu. Kalau ingin ke sekolah saja katanya banyak rintangan kayak harus melewati sungai, gunung, hutan, sampai segitiga bermuda.

Lalu di bandingkan dengan anak jaman sekarang yang sudah kebanyakan pakai kendaraan sendiri atau naik angkutan umum, tapi masih ada saja yang males untuk menuntut ilmu.

Makin siang cuaca makin tidak bersahabat. Matahari memancarkan sinar terik hingga menembus topi yang di pakai. Kelamaan kepala panas, ujung-ujung pusing menyerang. Apalagi misal sewaktu berangkat tidak sarapan terlebih dulu. Yang tidak kuat pasti bakal tumbang. Tapi tergantung sih, kan imun tubuh orang beda-beda.

Sekolah lain biasanya barisan depan di urutkan mulai murid yang paling pendek bukan? Namun di SMA Bhayangkara justru sebaliknya. Yang paling tinggi di depan. Jadi beruntung lah memiliki tubuh mungil karena dapat berlindung dari pancaran matahari lewat orang depan kamu.

"Panas banget buset! Ini pintu neraka lagi kebuka apa ya," keluh Jeje. Tangannya bergerak tidak bisa diam, mengkipas-kipas.

"Husss Je! Mulut lo kebiasaan kalo ngomong. Suka sembarangan." Kayla menegur. "Baru segini doang udah ngeluh, gimana masuk neraka yang asli lo?!"

Jeje melotot, "Kayla! Mulut lo lebih sembarangan ya anying."

"Astagfirullah Jeje ngegas mulu. Gue punya salah apa sih?" ia geleng-geleng, mendrama seolah dirinya orang paling tersakiti di muka bumi.

"Drama queen." cibir Jeje jengkel sambil merotasikan mata. "Kesalahan lo tuh banyak, saking banyaknya gak bisa ke itung."

"Namanya juga manusia tidak pernah luput dari kesalahan." Kayla berujar membela diri.

"Ya kalo salahnya sekali, duakali, mah wajar menurut gue. Tapi kalo berkali-berkali namanya kurang ajar, gak ada akhlaknya."

"Kelakuan siapa tuchhh??" kalau berdebat dengan Jeje pasti akhirnya dia curhat. Kayla hafal sekali.

"Mas ex. Masa tiba-tiba ngechat, lo bayangin dengan perasaan senang, riang, gembira langsung gue bales. Dan lo tau apa yang gue dapet? Gue di ghosting lagi emang dasar setan!" Jeje memaki dengan wajah menaruh dendam.

ALDRICHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang