Rain,Umbrella and You

17 6 0
                                    

Di keheningan isak tangisnya tak bisa ia hentikan.
Dimana pikiran dan hatinya merasakan sakit bersamaan.

Disaat itu juga,dilihatnya Zidane menelponnya.
Namun Zara tak menggubrisnya.
Malah kini tangisnya makin tersedu sedu.

Tak lama setelah itu
Hujan turun dengan derasnya bersamaan dengan Petir yang menggelegar.
Cuaca yang seperti ini seakan menambah suasana sedih di hatinya.

Disaat suasana hatinya sedang buruk seperti ini,Dia tidak suka bertemu dengan siapapun.
Hanya butuh sendiri untuk meluapkan emosinya.

Ditengah tangisnya,seseorang mengetuk pelan pintu Toilet.
Menyadari hal itu, ia pun buru buru mengusap air mata nya.
Ia menoleh ke arah Cermin.
Mata nya sembab.
Ia membuka resleting Waistbag nya lalu mengambil Kacamata Hitam lalu memakainya.

Setelah itu, ia membukakan pintu toilet yang ia kunci dari dalam.
Seseorang yang tadi mengetuk pintu ternyata Devina.
"Gue kira siapa.
Lama banget si!"

"Iya Sorry".
Jawab Zara dengan suara nya yang serak sehabis menangis.

"Lu dicariin tuh sama Komandan Aji.Sana gih!" Jelas Devina.

Zara pun berlalu pergi tanpa menjawab penjelasan Devina.

"Napa sih tu orang, main cabut aja." Gumam Devina.

Karena sedang kalut pikirannya,Dia pun berlalu tanpa menghalau deras nya hujan.
Dia masih terus berjalan meskipun baju nya sudah basah kuyup.
Tangisnya malah makin menjadi. bak Film drama korea, ia menangis di tengah hujan.
Namun tangisnya kalah oleh gemerciknya hujan.

Sejenak ia tersadar,butiran butiran air itu tak mengenainya.
alias ada seseorang yang memayunginya.
Lalu dia pun berbalik melihat orang itu.

"Kamu bisa sakit kalau hujan hujanan seperti ini!!"

Ucap seseorang yang tak lain ialah Aji Perwira.
Komandan sekaligus Pengasuhnya Di masa Akademi.

Dia tak bisa berkata kata melihat tingkah laku Atasannya yang memayunginya.

"Siap Salah Ndan!". Jawabnya sambil menunduk.

"Soal kasus yang kemarin,
Kau dan Timmu bisa mengambil alih lagi kasus ini.
Asalkan Tim mu mampu menemukan bukti.
Begitu pun dengan kasus yang lainnya.
Saya akan memberi mu wewenang asalkan tidak menumpuk kasus.
Dengan kata lain tidak hanya fokus pada satu kasus lalu malah mengabaikan kasus yang lain." Jelas Aji.

"Siap!! Terima kasih Ndan!
Saya dan Tim pasti akan menemukan bukti Segera!" Jawab Zara terlihat Antusias.

"Kenapa kamu pakai Kacamata segala hehehe"  Ujar Aji .
Terkikik geli melihat Zara memakai Kacamata hitam disaat hujan.

Mendengar itu,Zara melepas Kacamata Hitam miliknya.
"Kamu habis nangis? Kenapa?".

"Saya lagi gak baik baik saja.
Cuma saya gak mau ngomong sebabnya."

"Kok segalau ini. Ditinggal Nikah ya???"

Mendengar hal itu Zara hanya menatap Wajah Komandannya dengan datar.

"Eh kok saya malah ikut ikutan kehujanan"
"Idih Salah bapak kenapa ikut ikutan Saya."

Mendengar hal itu,Aji hanya menggelengkan kepala nya.
Ia heran bisa bisa nya Zara memperlakukan Atasannya seperti ini.

Lalu mereka pun pergi menuju ruangan kerja nya masing masing.

Dering telpon milik Zara berbunyi.
Muncul nama Manda Di layar ponsel nya.
Dia pun segera menjawab.

"Zar,Gimana soal cuti Jadi gak?"
"Maaf Da, Gue undur aja.
Banyak kasus numpuk nih"

"Ahh gak asik lu..."
Manda terdengar kecewa saat cuti Zara di batalkan.

"Lu tau kabar tentang Zidane?"

"Tau..."

"Sabar ya.."
"Iyaaaa. Udah dulu gue sibuk."
"Okeyy..
Panggilan pun diakhiri.

Zara mengganti baju nya.
Untung ia menyediakan pakaian ganti di ruangannya.

Lalu ia menganalisa berkas berkas kasusnya dengan cermat.
Lalu dia menghubungi rekan satu tim nya.
Setelah menjelaskan hal yang besok akan di lakukan,Ia pun mengakhiri panggilannya.

Ia termenung memikirkan kehidupannya.
Dalam satu hari ini ada tiga orang yang membuatnya tak habis pikir.

Orang yang membuat nya sakit hati sampai menangis.
Orang yang tiba tiba datang karena ketidaksengajaan.
Dan..
Orang yang dari dulu selalu hadir.

Dengan siapakah dia akan melangkah?

Summer Rain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang