Terjebak

16 5 0
                                    

Hari masih gelap gulita.
Matahari pun belum memunculkan sinarnya.
Zara tersadar dari tidur lelapnya.
Semalam dia memutuskan untuk tidur di Kantor.

Dia melangkahkan kaki menuju Masjid lalu menunaikan shalat.
Setelah selesai sholat dia pun pergi untuk sarapan.
Dia menenteng Waistbagnya dengan malas.

Tenggorokannya terasa kering dan perutnya keroncongan minta diisi.
Karena malas berkendara, dia mencari tempat makan yang dekat dari Kantor.
Jalanan yang dilaluinya masih belum ramai. Perhatiannya teralihkan ketika dia melihat pedagang mie ayam.
Hati kecilnya terasa sakit.
Makanan ini mengingatkannya pada Zidane.

Dia hanya tersenyum pahit ketika mengingatnya.
Tak ingin berlarut larut dengan kenangan dia pun langsung melangkah menuju restoran yang baru saja buka.

Pelayan restoran itu melihat Zara duduk di bagian belakang menghadap jendela.
Dia langsung menghampiri Zara.
Zara melihat ke sekelilingnya.
Rupanya hanya dia pelanggan yang datang sepagi ini.
"Mau pesen apa Kak?". Tanya pelayan itu ramah.

Zara masih melihat Daftar menu yang ada di tangannya.
Sejenak ia berfikir lalu berkata

"Steak.Nasi goreng. Jajangmyeon.Toppoki dan
Minumannya Air putih Sama Milshake."

"Tunggu sebentar ya Kak." jawab pelayan itu setekah menuliskan pesanan Zara.lalu pelayan itu pergi berlalu.

Dia tipikal orang yang tidak suka menunggu.
Karena bosan,dia pun memainkan game di ponselnya.
Setelah setengah jam berlalu pesanannya pun datang.
Lalu dia segera memakan hidangannya.

Di sela sela makannya, dia menoleh ke arah jendela.
Matahari sudah mulai memancarkan sinarnya.
Kira kira ini pukul tujuh pikirnya.
Masih ada satu jam lagi untuknya kembali bekerja.
Tiba tiba dia melihat jam tangan yang menempel di pergelangan tangannya.
Dia menepuk jidat nya karena menyadari sesuatu.

"Ngapain gue liat Matahari.
Kan gue bawa jam Ckckck"

Dia hanya bergumam sendiri.
Dia kembali fokus pada makananya.
Dimulai dari air putih,
Nasi goreng ,Steak dan di akhiri dengan Milshake.

Setelah itu ia melakukan pembayaran secara cash.
Dia pun pergi berlalu dan berniat untuk mampir ke Mess sebentar.


-Mess Bhayangkara




Zara pun membersihkan dirinya lalu mengganti baju nya.
Lalu dia bergabung dengan rekan rekannya yang sedang asik mengobrol.

"Hei !" Sapa Zara.
"Eh Zara. Kemana aja kok baru pulang?" tanya Devina yang sedang mengaduk kopinya.
"Gak kemana mana.
Tidur di Kantor Dev!"
"Oooh seperti itu" April menimpali.
"Lagi sibuk ya?sampai tidur di Kantor toh." Ujar Devina.
"Lumayan Neng" Jawab Zara.

Devina menawarinya kopi lalu Zara menggelengkan kepala menolaknya.
Ia menjelaskan dia jarang meminum kopi.
Devina pun menganggukan kepalanya tanda mengerti.
Sedangkan april sedang melihat papan catur yang ada di meja.
Lalu membawa nya ke hadapan Devina.

"Ni catur punya siapa Dev?"
"Tau tuh." jawab Devina
"Itu punya gue" jawab Zara.
"Main yuk !"ajak Devina
"Noh sama April bentar lagi gue balik lagi ke kantor. kagok euyy!"
"Aihh eunya neng" jawab Devina.
Lalu Devina dan April pun memutuskan untuk bermain.

Devina memulai permainannya dia dengan santai maju perlahan.
Sedangkan April hanya asal menempatkan pion nya.
Namun dia selalu memenangkan potongan putih milik devina.

"Lu suka patroli gabungan gak Ra?" Tanya Devina sambil terus bermain catur.

"Jarang sih. Tim nya Azka tuh yang sering." Jawab Zara sambil menalikan tali sepatunya.

Summer Rain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang