Goodbye, Revoir, Adios

17 6 0
                                    

Playlist :
_Mahalini _Melawan Restu.




Zara menangkupkan wajahnya.
Ia merasa kelelahan setelah menyelesaikan kasus baru nya.
Tentu nya bersama Hilma.
Dia sudah kembali setelah izin Cuti untuk bertunangan.

Zara sama sekali tidak tahu jika Hilma cuti karena akan Bertunangan dengan Zidane.

"Maaf Bu, Apakah setelah ini kita akan mencari bukti untuk Kasus Pembunuhan Vira?"
Salah seorang Rekan nya bertanya.

Zara pun langsung duduk tegap mendengar itu.
"Tentu"

"Izin Bu.
Apa tidak besok saja?
Yang lainnya kelelahan karena menyelesaikan banyak kasus dalam satu hari."

"Tentu Saja Boleh.
Sisanya Saya yang Urus.
Kalian Boleh Pulang Dahulu."

"Terima Kasih Bu" Ujarnya sambil memberi Hormat lalu setelah itu pergi berlalu.

Sedangkan Zara melanjutkan bahan presentasi nya untuk membuktikan bahwa Kasus kasus yang telah ia tangani ada hubungannya juga dengan Pembunuhan Vira.

Karena semua kasus nya tak membuahkan hasil.
Semua kasus yang berhubungan erat sulit mengidentifikasi Pelaku.
Tak ada tanda tanda untuk bisa menemukan pelaku.

Dia melihat berkas berkas kembali.
Lalu dia menemukan sesuatu yang mencurigakan.
Para korban yang di bunuh ternyata dulu nya bersekolah di SMA yang sama.

Kemungkinan mereka juga berteman satu sama lain.
Namun yang berbeda hanya latar belakang Vira.

Dia pun menghubungi Rekannya yang lain.
"Halo? Selamat Malam Adi!"
"Selamat Malam Bu.
Saya masih di kantor kok bu"

" bisa kah kamu selidiki tentang sesuatu sekarang?"

"Siap bisa!
Saya ke ruangan Ibu segera".

Tak lama Adi Pun datang.

"Bisakah kamu Selidiki tentang Latar belakang Orang Tua Vira?"

"Tenang, akan saya laksanakan kok bu."

"Sebenarnya, ini sudah waktu nya pulang sih Di"

"Oh saya Lagi Piket tadi.
Tapi udah selesai kok.
Saya cari tahu sekarang ya Bu?"

"Segera laksanakan!"

"Siap Laksanakan!"

Satu jam kemudian.

Adi datang dengan seseorang yang terlihat tak asing bagi nya.
Dia pun kaget bukan main saat seseorang itu makin mendekat.
Namun dia menyembunyikan ekspresi kaget nya karena harus Professional.

"Silahkan duduk" Ajak Zara pada seseorang yang ternyata adalah Zayn.

Zayn Danendra.
Pacar nya saat masa akademi.

Dunia benar benar sempit Pikirnya.

Sedangkan Adi Langsung berpamitan untuk pulang.

Hening.
Itu yang menyelimuti keduanya.
Lalu Zara pun memulai pembicaraan.

"Apa benar Anda Bagian dari Keluarga almarhumah Vira?"

"Gak Usah Formal.
Kayak ke siapa aja."  Kata Zayn.
Mata nya tak beralih ke arah lain.

Dia menatap dengan intens pada  Zara.
Sedangkan Zara hanya terdiam menyembunyikan rasa gugupnya saat di tatap seperti itu.

"Apa saya boleh bertanya?
Apakah Ayah nya Vira pernah Bersekolah di SMA Bina Bangsa?"

"Kok Tua seh. Ih di bilangin gak usah Formal."

"Lalu Ap-

Ucapan Zara terhenti Karena Zayn yang tiba tiba Memeluknya.

Sontak Zara pun langsung melepaskan dirinya.
Namun Zayn malah makin Erat memeluknya.

"Gue Kangen Banget sama lo Ra.
Maafin Kesalahan Gue Waktu itu."

"Tap-

"Lo jangan Pergi dari gue lagi ya?
Selama ini gue cari cari lo"

"Zayn Ini bukan Waktu nya membahas tentang hal itu.
Lepasin gue!!!".

Mendengar Hal itu Zayn Malah mengeratkan Pelukannya.
Kini mereka berada di dalam posisi yang ambigu.
Setelah mengusap pelan kepala Zara.
Akhirnya Dia melepaskan pelukannya.

Zara pun bernafas lega.
Dia benar benar risih dengan kelakuan Zayn padanya.

"Denger dulu penjelasan gue,baru lanjutin lagi pertanyaan yang tadi." Pinta Zayn.

Zara hanya melipat kedua tangannya mendengar permintaan Zayn.
Rasanya dia ingin kabur saja dari tempatnya.
"Oke. Buruan." Titahnya.

"Maafin gue,Sebenernya gue sama Aisha itu dijodohin.
Sumpah gue gak selingkuh dari lo."Ucap Zayn.

Matanya berkaca kaca menatap Zara yang masih terdiam.
"Kenapa lo gak jawab?"
"Toh kita gak bisa sama sama lagi kayak dulu kan?"

Zayn terdiam saat mendengar perkataan Zara yang memang ada benarnya.

Zara menghembuskan nafasnya kasar.
lalu berkata;
"Mulai dari sekarang.
lo lupain gue dan mulailah belajar mencintai dia yang dipilih orangtua lo."

"Gue masih sayang sama lo Ra..."

"Udahlah jangan bahas masa lalu lagi.Terlalu menyakitkan buat diingat." .Jelas Zara.

Zayn pun bungkam seribu bahasa setelah mendengar jawaban Zara.
Dia pun kembali ke tempat duduknya semula.

Melihat itu Zara pun langsung menanyai Zayn tentang seluk beluk keluarga Vira.
Zayn pun menjawabnya dengan singkat jelas dan padat.
Zara menganggukan kepalanya tanda mengerti.
Dia mengernyitkan keningnya saat menyadari sesuatu.

"Makasih Zayn atas penjelasannya.
Ini benar benar membantu penyelidikan kami."
"Sama sama Ra...
Gue harap pelaku yang bunuh sepupu gue itu segera tertangkap."

"Kami akan berusaha mencari dan menemukan pelaku sampai tuntas."

"Gue pamit.
Goodbye Baby.."

Zara hanya menanggapinya dengan senyuman getir.
Lalu Zayn pun beranjak pergi.

Setelah kepergian Zayn.
Zara terduduk lemas.
Dia menunduk memeluk kakinya.

Bagaimanapun Zayn adalah bagian dari masa lalu nya.
Orang yang pernah mengisi ruang kosong di hati nya.
Dengan kemunculan nya yang tiba tiba.
Membuatnya mengingat kembali semua kenangan tentang dia.
Tapi dia tidak bisa kembali.
Dia telah berada di masa kini.

Di ingatannya Zayn adalah orang yang baik dan humoris.
Zayn Sangat suka membuatnya tertawa.
Dia pandai melucu.
Dan Sikap Zayn  yang serius  tadi adalah Sikap yang belum pernah ia lihat selama ia bersama nya.

Tak pernah ada perdebatan atau pun pertengkaran diantara mereka berdua selama mereka menjalani hubungan.
Mereka sangat baik baik saja.
Namun takdir tak berpihak pada mereka.
Orangtua Zayn tak merestui hubungan mereka.

Malah tiba tiba menjodohkan Zayn dengan Aisha.
Kesalahpahaman pun terjadi.
Zara yang waktu itu mengira Zayn Selingkuh  pun memutuskan Zayn secara sepihak tanpa mau mendengar penjelasan.

Mendengar penjelasan yang tadi Zayn Jelaskan,
Dia hanya bisa tersenyum getir.
Dia tak bisa mengubah apapun atas perasaan yang masih tersisa.
Dia hanya harus mengubur perasaan itu dalam dalam.

"Gue juga minta maaf Zayn "
Gumamnya.


















"Mungkinkah aku meminta"

"Kisah kita selamanya ......"

"Tak terlintas dalam benakku"

"Bila hariku tanpamu."

"Segala cara tlah kucoba"

"Pertahankan Cinta kita..."

"Selalu kutitipkan dalam doaku"

"Tapi ku tak mampu
        Melawan Restu ".

Summer Rain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang