Chapter 10 - Terluka

239 31 1
                                    

Ulrich menatap kristal hitam yang kini ada di telapak tangannya. Ia tidak menyangka bisa menemukan kristal hitam yang hilang selama ribuan tahun itu.

Ilyona yang sudah lepas dari cengkraman asap hitam Adriana berjalan tertatih-tatih mendekati Ulrich.

"Kita berhasil?"

Anggukan kepala Ulrich membuat hati Ilyona senang, gadis itu menarik bibir tersenyum lebar. Usaha mereka mendapatkan kristal hitam dengan mengalahkan Demon berhasil.

"Kita memang berhasil, tapi gimana caranya kita pulang? Tubuh kita udah ga sanggup meregenerasi," celetuk Oliver dengan wujud tidak karuan.

Terdapat luka sayatan lebar pada sekujur tubuhnya, mengalirkan darah yang merembes ke baju zirah yang dikenakannya. Di beberapa bagian tubuhnya seperti leher masih terlihat bulu halus serigala yang tidak menghilang.

Kondisi Elvira pun sama dengan Oliver. Dia hanya diam terduduk dan mencoba menyembuhkan diri meskipun tidak mungkin.

Ulrich menyadari itu, dia menyimpan kristal hitam di dalam sakunya, menekan perutnya yang berlubang karena tusukan tanduk Adriana.

"Sekarang kita harus bagaimana?" Tanya Elvira membuka mulutnya.

"Aku akan membuka portal lagi," sahut Ulrich, menatap telapak tangannya yang dipenuhi oleh darahnya.

Mata Ilyona terbelalak, dia menggeleng tidak setuju dengan jawaban Ulrich.

"Kamu pikir kamu masih punya energi?! Lihat kondisimu dulu, Ulrich!!" Geram Ilyona.

"Aku masih bisa, kita tidak boleh terlalu lama di Dunia Bawah karena Dunia ini akan menyerap energi positif kita," Ulrich mencoba berdiri, berpegangan pada batu besar di sebelahnya.

Telapak tangannya mulai bercahaya samar, tidak terang seperti sebelumnya menandakan bahwa energi Ulrich akan habis. Lingkaran Sihir itu muncul, namun tampak tidak stabil.

"Cepat masuk! Energiku tidak cukup untuk berlama-lama membuatnya!"

Elvira dan Oliver masuk lebih dulu, mereka merangkul pundak satu sama lain, mencoba untuk berjalan.

Ilyona menepuk bahu Ulrich pelan, "kita masuk bersama," ucapnya.

Ulrich mengangguk, menatap portal yang sedetik menghilang kemudian muncul lagi.

"Sekarang!" Pekik Ulrich menarik tangan Ilyona saat portal itu kembali muncul.

Pyashh..

Portal tertutup tanpa menyisakan apapun.

Napas Ulrich memburu, menoleh ke belakang. Laki-laki itu tersenyum lega, berhasil masuk tepat waktu sebelum energinya habis lalu Lingkaran Sihirnya menghilang, portal akan tertutup dan mereka terjebak di Dunia Bawah.

"Di mana kak Alesia? Seharusnya dia sudah berada di sini,"

Ilyona menatap halaman belakang rumah kediaman mereka yang kosong, seharusnya Alesia ada si sana menunggu keempat adiknya pulang agar bisa menyembuhkan dengan cepat.

"Mungkin kak Alesia terlalu lama menunggu, jadinya dia bosan lalu pergi," sahut Elvira yang sudah tiba lebih dulu.

Ilyona menggeleng tidak setuju, "kak Alesia adalah tipe orang yang betah berlama-lama di suatu tempat. Apalagi tempat seperti halaman belakang, tempat ini kesukaannya untuk membaca,"

"Atau mungkin kak Alesia sedang buang air?" Celetuk Oliver.

Kepala Ilyona manggut-manggut, menyetujui ucapan Oliver. Dia melirik Ulrich yang hanya diam saja, Ilyona terkejut bukan main.

BRAVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang