Chapter 21 - Ilyona Helenia (2)

196 23 2
                                    

AUTHOR POV

Pertemuannya dengan Bara barusan membuat ingatan Ilyona melayang ke masa lalu, Ilyona terkekeh geli mengingat masa kecilnya.

Setelah meneriakkan nama Nancy- tantenya yang tinggal di Blue Moon Pack- Ilyona segera meminta ijin Adlina untuk menemui Nancy, dia ingin protes kepada tantenya itu. Entah apa yang sudah Nancy ceritakan pada Ulrich atau bahkan si kembar.

Nancy menyambut keponakannya dengan bahagia, merentangkan tangannya namun tidak disambut oleh Ilyona yang malah terlihat marah.

Nancy kena sembur Ilyona, gadis kecil itu menginterogasinya hingga Nancy mengaku apa yang sudah dia beberkan pada adik-adiknya.

Nancy tidak bisa mengelak, Ilyona terlalu mirip dengan Adlina di saat seperti ini, atau lebih ganas dari Adlina. Nancy membeberkan perihal mate dan hubungan setelahnya, padahal Ulrich belum cukup umur untuk mengetahuinya.

Dengan segera, Ilyona melaporkannya pada Adlina, sang ibu, hingga Nancy terkena omelan lagi. Ketiga anak Nancy hanya menertawakan sang ibu. Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.

🖤🖤🖤

Ilyona berusaha bangun lagi, tetapi tubuhnya sangat lemah atau bahkan seperti lumpuh, ataukah memang begitu?

"Harusnya gue minta Bara di sini aja sampe pagi," gumamnya merasa menyesal.

Mata Ilyona memindai sekitar. Dia berada di ruang perawatan, tetapi kenapa sepi sekali? Dimana Ulrich? Dimana pula si kembar berada? Kenapa hanya ada dia sendiri.

"Bara kok bisa masuk? Emang ga ada Warrior di depan?" Senandika Ilyona.

Dengan susah payah Ilyona turun dari kasurnya. Dia juga baru sadar kalau selang infusnya sudah tercabut. Ilyona menggunakan tiang infusnya untuk membantunya berjalan.

Setelah berhasil berdiri, Ilyona mulai berjalan perlahan, ternyata kakinya benar-benar tidak bisa menumpu berat badannya sendiri.

"Hei, kalian ada di sana?" Panggil Ilyona pada siapapun yang berjaga.

Hening, tidak ada yang menjawab panggilan Ilyona.

"Aku memanggil kal-"

Sepi. Ilyona mengernyit tidak suka. Para Warrior itu lalai dalam tugas mereka, Ilyona akan memotong gaji mereka dan melaporkannya pada Adlina.

"Dasar ga becus," celetuk Ilyona.

Kaki telanjangnya kembali melangkah kecil. Merasa terlalu janggal dengan suasana di sekitarnya.

"Harusnya Red Moon Pack ga sesepi ini," Ilyona masih menelusuri koridor rumah sakit, semakin keluar untuk mengecek keadaan.

"Sayang sekali kekuatan gue ilang semua, bahkan gue ga bisa mindlink siapapun," dia menggerutu kesal.

Tepat di depan pintu masuk rumah sakit pack, Ilyona melihat seorang Warrior melintas dengan terburu-buru.

"Hei, kau!" Panggil Ilyona dengan suara serak.

Warrior itu menoleh, terkejut menemukan Ilyona yang bersandar pada dinding dengan selang infus yang digunakan sebagai tongkat. Pria itu segera menundukkan badannya.

"Nona Ilyona," sahutnya.

"Kemana semua Warrior? Kalian bolos? Kalau bolos aku akan memotong gaji kalian!" Kata Ilyona dengan nada mengancam.

Warrior itu menggeleng segera, "Tidak, Nona. Kami sedang mengikuti perintah Gamma Oliver," jelasnya.

"Oliver? Ada apa dengan dia?"

BRAVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang