Chapter 39 - The Brave

175 25 2
                                    

Tired - Alan Walker ft. Gavin James

✨✨✨

Oliver atau yang lebih tepatnya Lexan melolong panjang. Mencoba menghubungi Elvira.

Tapi sejauh kaki Lexan berlari dia tidak dapat mencium aroma Elvira. Oliver pun tidak bisa menyambungkan sinkronisasinya lagi. Hal itu membuat keduanya sempat patah arang.

Storm memekik lagi. Memberi peringatan agar Oliver segera berhenti untuk beristirahat, namun serigala itu tetap tidak mau berhenti membuat Storm khawatir karenanya.

Dengan terpaksa Storm menjatuhkan tas Oliver ke atas kepala si empunya. Mau tak mau, Lexan —serigala Oliver— berhenti berlari. Dia menatap tajam pada Storm yang terbang di atasnya.

Lexan menggeram keras pada elang peliharaan Ulrich itu, dibalas pekikan sewot dari Storm si elang karena kata-katanya tidak diindahkan oleh Oliver ataupun Lexan.

"Kita berhenti dulu, Oliver. Kita harus mengisi energi," Lexan menyetujui ucapan Storm.

"Tapi Elvira—"

"Jangan batu, Oliver. Kamu harus istirahat." Lexan memutuskan.

Serigala besar itu berubah menjadi sesosok manusia, Oliver.

Si bungsu itu menatap sengit pada Storm.

"Ini semua gara-gara lo, Storm!" Ucap Oliver.

Storm memekik tidak peduli.

Oliver memungut tasnya, menyampirkannya pada pundak. Dia berjalan pelan, kemudian duduk di bawah naungan pohon rindang.

"Storm, lo yang nyari makan," perintah Oliver seenak jidat.

Storm memekik tidak terima. Elang itu melayangkan protes berupa pekikan.

"Kan lo yang suruh gue istirahat buat makan, jadi lo dong yang berburu," sahut Oliver mengibaskan tangannya, menyuruh Storm untuk segera pergi.

Dengan terpaksa Storm kembali terbang mengitari hutan rimbun, mencari makanan untuk dirinya dan tentu saja untuk Oliver sang majikan baru yang lebih tiran daripada majikan lamanya, Ulrich.

Oliver bersandar pada batang pohon, kakinya selonjoran nyaman, menikmati semilir angin sepoi-sepoi. Oliver berusaha untuk santai, padahal dirinya memang sudah santai.

Sesekali Oliver menyanyikan sebuah lagu dan menutup mata, menghilangkan kecemasannya yang berlebihan pada Elvira sang saudari kembar.

Menit demi menit berlalu. Suara kepakan sayap membuat Oliver membuka matanya dan tersenyum senang ketika melihat Storm membawa seekor domba di cakarnya.

Storm meletakkan buruannya di depan Oliver, mengangkat paruhnya dengan bangga.

Oliver mengusap kepala Storm, memberikan pujian pada si elang.

"Bagus sekali, Storm," ucapnya.

Oliver mengambil pedang dari sarungnya, segera menggorok leher domba. Kemudian Oliver menggeret tubuh domba malang menuju sungai untuk dibersihkan, walaupun Oliver dan Storm bisa saja memakan domba itu mentah-mentah.

BRAVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang