02

435 91 3
                                    

"Ekhm!" Hyunjin berdehem kecil. "Jadi, katanya ada salah satu siswa disekolah kita yang kecelakaan terus meninggal," sambungnya pelan.

"Lah emang ada? Kok bisa? Siapa? Kelas berapa? Cewek atau cowok?" tanya Seungmin.

Hyunjin melihat ke kanan dan ke kiri, memastikan tidak ada yang mendengar atau memperhatikan mereka. Lalu mencondongkan tubuhnya, diikuti yang lain.

"Ga tau," ujar Hyunjin yang dihadiahi desahan kecewa dari teman-temannya.

"Dakjal."

"Minta dibunuh."

"Kasian banget, mana masih muda."

"Gue bawa rukiyah mau, Jin?"

"Makanya pas pembagian otak jangan kabur mas."

"Ganteng-ganteng kok bego."

Kira-kira itulah beberapa umpatan dari teman-temannya pada laki-laki bermarga Hwang itu.

"Wahh.. Ngajak kelahi." Kini giliran Jisung menggulung lengan bajunya emosi berlaga ingin memukul Hyunjin.

"Pantes lo jomblo, kalem dikit aja ga bisa gimana mau dapet cewek," cerosos Hyunjin.

"Dari pada lo main cewek mulu kena karma baru tau rasa," timpal Seungmin.

"Udah woy, berantem mulu dah," ujar Bangchan.

"By the way, kak Hyunjin dapet berita gitu dari mana? Dan kalaupun beneran ada yang meninggal, udah pasti heboh ni sekolah," tanya Jeongin disela-sela adu mulut kakak-kakaknya

"Tumben bener otak lo jalan," sahut Minho.

"Otak mana punya kaki, ga bisa jalanlah tolol."

"Diem dulu bisa kaga sih?!" bentak Changbin.

Suasana kembali sepi diantara mereka, walau tidak benar-benar sepi karena kantin yang lumayan ramai. Bangchan menghela napas panjang. Lagi-lagi berantem, kapan damainya coba.

"Udah selesai berantemnya?" tanya Bangchan. Tidak ada yang menyahut, hanya tatapan sengit yang dilontarkan satu sama lain.

"Hyunjin," panggil Felix.

Hyunjin dengan cepat menoleh. Mengernyit bingung kala tatapan Felix terlihat begitu serius.

"Lo dapet kabar gitu dari siapa?" ujar Felix.

"Kemarin pas gue ngelewatin ruang guru, pintunya ga ketutup rapet. Terus gue ga sengaja denger Pak Kepsek ngumumin ke guru-guru lain kalau siswa disekolah ini ada yang meninggal," jelas Hyunjin sedikit berbisik.

"Yang gua denger Pak Kepsek bilang ke guru-guru, kalau berita ini di sembunyiin dan jangan sampai ke sebar sama siapapun. Ya kita semua tau kan, kalau ketauan nama baik sekolah kita jadi buruk," sambung Hyunjin.

"Terus, lo tau ga siapa orangnya?" sahut Jisung.

"Gue cuman denger itu doang, sumpah deh. Coba aja gue ga langsung pergi, udah ketauan gue sama Pak Slamet."

"Ya udah sih lupain aja, seharusnya juga kita ga tau masalah ini," ucap Minho yang dibalas anggukan tanda semuanya menyetujui perkataannya.






























Seperti biasanya, Felix pulang sekolah bersama Changbin. Kebetulan mereka bertetangga dan karena satu arah, alhasil berangkat dan pulang sekolah pun selalu bersama. Jarak antara rumah dengan sekolah tidak terlalu jauh, jadi mereka memutuskan pulang berjalan kaki. Walaupun biasanya menggunakan motor masing-masing.

"Felix."

Felix menoleh sebentar lantas pandangannya kembali jalan. "Hm?"

"Menurut lo, cerita Hyunjin di kantin tadi beneran apa cuman bo'ongan ya?" tanya Changbin.

Langkah Felix terhenti, membuat Changbin ikut menghentikan langkahnya. Felix mengigit bibir bawahnya, kemudian menatap Changbin.

"Udah ah jangan diomongin."

"Lah kok gitu? Kan gue cuman nanya. Atau.. Lo tau sesuatu tentang kecelakaan itu?"

"N-nggak.. Gue ga tau apa-apa tentang itu, sumpah! Kalau Hyunjin ga ngasih tau, gue juga ga bakal tau," jawab Felix seadanya.

"Lu kenapa sih? Ga enak badan? Kok pucet gitu?" tanya Changbin lagi. Bukan salah Changbin jika mencurigai laki-laki dihadapannya, gelagat Felix berubah tak tenang.

"Bin, lo sadar sesuatu ga sih?" Felix balik bertanya.

"Hah?"

"Ni jalanan kok tiba-tiba serasa sepi banget ya? Padahal lo tau kan, jam segini biasa kendaraan masih rame."

"Ah! Perasaan lo aja kali, gue biasa aja tuh."

"Lu juga sih, orang meninggal tuh dido'ain bukannya diomongin. Kalau gini kan merinding sendiri gue," ucap Felix.

"Ah cemen lu! Yang namanya hantu itu kaga ada kali," kata Changbin sedikit nyolot. "Ya udah lanjut jalan yuk, kaga capek apa berdiri disini mulu? Kapan sampai kerumahnya," lanjut Changbin berjalan duluan meninggalkan Felix.

 "Ya udah lanjut jalan yuk, kaga capek apa berdiri disini mulu? Kapan sampai kerumahnya," lanjut Changbin berjalan duluan meninggalkan Felix

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

pencet bintang nya yuk..

Good Night | Stray Kids ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang