"Emang mau kemana sih, Kak?" tanya Dahyun yang baru saja masuk ke dalam Mazda Somi yang Jungkook begal.
"Ke tempat yang sebelumnya pengen kamu datengin."
Wajah Dahyun yang awalnya penasaran, kini langsung menjadi antusias. "SSSae?" tanya Dahyun semangat menyebutkan restoran milik keluarga Song yang baru saja mengeluarkan menu baru.
"Nanti aja itumah. Lagian, nanti lebaran Haji pasti kita dapet konsumsi dari restoran Mas Kiki."
"Loh, terus kemana dong?" tanya Dahyun. "Emang aku mau datengin tempat yang mana sih?"
"Coba inget-inget dulu," kata Jungkook, lelaki itu sedang asik menyetir. "Udah lama banget kamu mau ngajak aku ke tempat ini. Tapi akunya gak mau aja."
"Apaan?" tany Dahyun bingung. "Dior?"
Jungkook tentu saja langsung mendelik, "Ajak ayah kamu aja itumah," sewot Jungkook.
"Ya abis kemana dooong?" rengek Dahyun. "Gak mungkin Kakak mau aku ajak ke kebun binatang."
"Aku masih belum mau balik ke habitat," balas Jungkook. Sedangkan Dahyun sudah tertawa puas.
Siang menjelang sore ini, Jungkook menjemput Dahyun di klinik. Ia berencana mengajak Dahyun ke tempat yang sebelumnya sangat ingin Dahyun datangi. Lebih tepatnya ingin menyeret Jungkook ke tempat itu.
Setelah sekian lama, bahkan saat Dahyun sudah malas untuk meminta Jungkook pergi ke tempat tersebut, Jungkook justru ingin pergi ke tempat itu.
"Barbershop?" pekik Dahyun saat mobil yang Jungkook kemudikan parkir di depan salon khusus pria. "Kakak mau potong rambut?!" tanya Dahyun dan dijawab anggukkan Jungkook. "BENERAN?!"
Gila. Bikin Dahyun bahagia gampang banget. Jungkook cukuran aja udah lebih dari cukup.
"Gitu doooong!" kata Dahyun semangat, perempuan itu mengacak-acak rambut panjang Jungkook untuk terakhi kalinya. Sedangkan Jungkook terlihat semakin semangat karena kekasihnya antusias.
"Ayok turun," ajak Jungkook dan dijawab anggukkan Dahyun. Perempuan itu bahkan langsung memeluk lengan Jungkook saat keduanya memasuki barbershop tersebut.
"Kakak mau cukur botak?"
"Gak lah!" sewot Jungkook. "Dikata aku mau daftar Akpol."
Dahyun tentu saja langsung terkekeh, "Kak Juki cocoknya masuk Akademi Dangdut."
"Hyiaaaaa senyumu sungguh menawarkan!"
"Hya!" saut Dahyun semangat. Membuat beberapa orang di dalam salon pria tersebut terlonjak kaget.
"Wajahnyamu ayu rupawan!"
Sungguh pasangan yang tidak memiliki rasa malu.
🚧
From: Dahyun
Mamiiii anaknya potong rambut niii... Akhirnya setelah sekian purnamaaaaMami yang sedang memeriksa stok barang di tokonya langsung terdiam. Mebaca berkali-kali pesan masuk dari Dahyun. "SERIUSAN?!" teriak Mami semangat. Bahkan salah satu pegawainya yang sedang melayani pembeli hingga latah karena kaget.
"Haduh saya harus pulang ini! Harus masak makanan mewah. Akhirnya setelah sekian lama!!"
Mami Minah memang dikenal tak bisa diam dan heboh oleh pegawainya. Tetapi baru kali ini Mami terlihat heboh sampai lompat-lompat.
"Salah satu anaknya ada yang bikin bangga kali..." bisik seorang pegawai berseragam bran kosmetik hijau muda.
Mami Minah sendiri kini sudah semangat merapikan barang-barangnya. Lalu menelpon seseorang.
"Abang! Jemput Mami sekarang! Kita pesta malam ini!"
.
.
."Aldebaran ngapain lagi sih?" tanya Wonwoo yang pasrah mendorong troli. "Apa flashdisk nya udah ketemu?"
"Kamu pasti kaget banget, Bang..." kata Mami yang tiba-tiba berbicara sembari memasukkan beberapa sosis untuk nanti dibakar.
"Kenapa? Aldebaran beli saham Indofood?"
Mamah dengan sebal berdecak, "Bukan Aldebaran! Ini adek kamu!"
"Siapa?"
"Ya adek kamu! Siapa lagi!"
"Adek aku ada dua..." jawab Wonwoo asal. "Walaupun Jungkook males aku anggap adek."
"Nah itu. Jeka Bang!" kata Mami dengan santusias. "Kamu tau gak?"
"Apaan?"
"Si Jeka, Bang..." Wonwoo menaikan sebelah alisnya, ikut penasaran karena Maminya terlihat sangat antusias. "Dia potong rambut."
Wajah penasaran Wonwoo langsung berubah menjadi datar. Dia kira Jungkook abis melakukan sebuah perbuatan terpuji, ternyata cuma potong rambut.
"Pantes dari kemarin cuaca mendung..." gumam Wonwoo malas, sedangkan Mami sudah berjalan mencari bahan masakan yang lain.
🚧
"Kurang karpet merah aja sih ini," komentar Chanwoo yang sudah memakan potongan sosis bakar.
"Kak Jeka abis ngapain sih? Nyelamatin dunia?" tanya Somi yang belum mengetahui kabar terbaru.
Sore ini Mami mengundang pasangan anak-anaknya untuk barbeque. Cuma Dahyun sama Chanwoo sih. Kan Si sulung jomblo.
"Chanwoo ini tolong panggang yang bener ya...."
Chanwoo langsung menerima wadah berisi slice beef hasil marinasi Mami Minah. Somi sendiri sedang menyiapkan beberapa sayuran seperti paprika dan asparagus. Papah masih fokus dengan pekerjaannya yang dipaksa ia bawa ke rumah karena Mami memintanya pulang cepat.
Permintaan Sang Ratu tak bisa ditolak apalagi di langgar. Lebih baik pulang cepat ke rumah, daripada ke pangkuan yang maha kuasa.
"Bang, emang Kak Juki mau wisuda?"
"Lah mana gue tau..." jawab Wonwoo. "Skripsi aja baru salam pembuka dia."
"Abang kamu jadi gak ngambil S3 ke kampus Papah waktu dulu?"
"S2 aja aku puyeng ini, Pah" jawab Wonwoo yang memang sudah mengambil Studi S2nya. Jangan tanya cerita saat Wonwoo wisuda. Dia gak dateng, males katanya. Tingkat magernya emang udah ada di atas rata-rata.
"Bang S2 ngapain aja, Bang?"
"Makan cilor," jawab Wonwoo asal. Sedangkan Somi langsung mengumpat. Menyesal ia bertanya kepada Wonwoo.
"Bang, nanti kamu kalo mau ambil S3 mending nikah dulu--"
"Yuk sambut Jungkook, yuk..." sela Wonwoo yang langsung kabur meninggalkan area taman belakang.
.
.
."Woaaaah..." Jungkook dan dramanya, lelaki itu langsung berakting penuh haru. Bahkan berlaga mengusap air matanya, padahal gak ada air di pelupuk matanya. "Insto mana insto? Gue mau nangis dulu."
"Uuuuh, kan ganteng kalo rambutnya kaya gini..." puji Mami yang menjadi manusia paling semangat. Wanita heboh itu bahkan sudah memperhatikan potongan rambut Jungkook. "Ayok! Ayok! Kita makan dulu. Mami masakin makanan kesukaan kamu."
Mami sudah memeluk lengan Jungkook, wanita itu menuntun putra keduanya menuju halaman belakang melalui lorong samping.
"Ini cuma perkara potong rambut?" tanya Somi yang sudah melongo.
"Kak Jungkook potong rambut disambut sampe kaya gini?" sama halnya dengan Somi. Chanwoo juga terkejut.
"Ini baru potong rambut. Apa lagi potong kepala coba?" saut Wonwoo yang ikut nimbrung.
"Buntung dong, anjir!"
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
JEONlusi
Fanfiction[Graha Permai Series] JALUSI adalah ornamen di bagian jendela rumah yang memiliki fungsi dan manfaat untuk kehidupan sehari-hari. JEONlusi adalah sekumpulan tiga anak manusia bermarga Jeon yang tidak memiliki manfaat dan berfungsi untuk menghabiskan...