"Adek..." Papah Jeon tiba-tiba saja membuka pintu kamar putrinya.
Somi yang sedang asik mengerjakan tugas langsung menoleh, "Kenapa, Pah?"
"Laper ga?"
"Aku lagi diet," jawab Somi dengan wajah sedihnya.
"Ck. Apaan diet! Anak Papah udah mungil begini..." sewot Papah Jeon. "Cari makan yuk? Kita kuliner malam."
"Paaaaah, kalori aku udah lebih hari iniiii..." rengek Somi. "Nanti besok gendut."
"Ck! Ngapain sih mikirin gendut? Percuma badan kurus cantik langsing tapi gak bisa makan apa-apa."
Selalu seperti itu. Mantra mujarab yang keluar dari mulut Sang Papah. Dan hebatnya mampu membuat Somi langsung bangkit dari posisi duduk, lalu mengambil jaket dan handphone. Siap menimbun lemak di malam hari.
Dan malam ini, Somi kembali gagal untuk menahan diri agar tidak makan di malam hari.
"Pake jaket yang tebel, Dek..." titah Papah Jeon. "Kita naik motor."
"Siaap," jawab Somi mengacungkan ibu jarinya. Dan setelah itu bersiap menikmati angin malam dan kulineran dengan Sang Papah.
🚧
"Kok Papah tau tempat ini sih?" tanya Somi heran. Keduanya kini berada di sebuah cafe yang letaknya cukup terpencil dan sulit di temui.
"Mantep ya?" tanya Papah sembari melepaskan helm putrinya. "Papah liat di tukang makan di instagram."
"Tukang makan?"
"Itu yang suka makan direkam-rekam..." jawab Papah santai. Pria itu langsung menggandeng putrinya menuju lantai dua. "Kerenkan? Pemandangan Rooftopnya lampu-lampu ajib."
Somi mengangguk setuju, perempuan itu langsung duduk di tempat yang ia pilih. Sedangkan Sang Papah langsung duduk mengikuti sembari membuka daftar menu.
"Adek mau apa? Camilan atau nasi goreng?"
"Yang rendah kalori apa, Pah?"
"Air putih," jawab Papah asal, sedangkan Somi sudah memajukan bibir bawahnya. "Ya abis ngapain sih mikirin kalori. Kalori aja gak mikirin dirinya sendiri."
"Yaudah, aku mau makan nasi goreng satu, terus pisang bakar coklat keju, nanti terakhir waffle ekstra es krim."
"Minumnya?" tanya Papah lebih dulu daripada pelayanan yang sedang mencatat pesanan.
"Jus sirsak."
"Sama Jus Terong Belanda ya, Mba."
"Baik, Pak. Nasi goreng satu, pisang bakar coklat keju, dan Waffle ekstra es krim terakhir. Minumnya Jus sirsak, dan jus terong belanda."
Papah dengan santai mengangguk. "Keren kan Dek tempatnya?" tanya Papah yang lagi-lagi membanggakan diri karena berhasil mengajak putrinya ketempat keren.
"Keren banget... sering-sering ya Pah follow akun makan-makan."
Papah dengan santai memperlihatkan wajah penuh keberhasilannya. Ia selalu merasa bangga jika putrinya senang menikmati makanan baru ia temui.
"Tapi jam segini dingin banget, nyesel aku pake jaket doang."
Papah langsung membuka syal yang ia pakai, lalu memakainya kepada Sang Putri. "Untung Papah pake syal."
Somi sendiri langsung setuju, ada gunanya Papah selalu cosplay kaya orang sakit gara-gara pake syal.
"Kuliah kamu gimana? Aman?"
KAMU SEDANG MEMBACA
JEONlusi
Fanfiction[Graha Permai Series] JALUSI adalah ornamen di bagian jendela rumah yang memiliki fungsi dan manfaat untuk kehidupan sehari-hari. JEONlusi adalah sekumpulan tiga anak manusia bermarga Jeon yang tidak memiliki manfaat dan berfungsi untuk menghabiskan...