"Elah, kagak bakal selesai-selesai!" keluh Jungkook yang sedang menikmati waktu rebahannya di akhir pekan. "Putus aja udah."
Kepala charger di dekat Somi langsung menjadi senjata untuk melempar pada sang kakak yang tiduran di karpet tebal kamarnya. "Jangan bikin puasa aku batal," sewot si bungsu yang masih tetap dalam mode sensitif kalau udah ngomongin Chanwoo.
Jungkook yang udah gemes sama hubungan sepasang anak bungus itu jelas turun tangan. "Gini, deh. Lo mau Chanwoo usaha sampe kapan? Yakin Chanwoo bakalan terus bujuk lo? Kalo ternyata Chanwoo milih nyerah gimana?"
"Apaan, sih?"
"Apaan sih, apaan sih," nyinyir Jungkook gemas. "Sekarang lo pilih, dah. Mau pertahanin ego dan masalah lo kagak selesai-selesai atau baikan?"
Sebenarnya Somi sendiri juga tidak tahu cara mengakhiri mode ngambeknya. Masa dia tiba-tiba jadi baik seakan nggak ada masalah? Tapi, dia juga udah nggak mau ngomongin masalah yang menjadi alasan mereka ribut kembali diungkit.
Emang dasar pemilik ego paling tinggi.
Jungkook bangkit dari posisi duduknya, lelaki itu langsung bergegas menuju kamar mandi saat mendengar Kak Yoyo mengundangkan adzan asar. Si anak tengah itu semangat buat berangkat ke masjid.
Jangan! Jangan dulu bilang Jungkook soleh. Dia pergi ke masjid karena akan menyusun rencana dengan Chanwoo. Meskipun tujuan rencananya baik, tetapi caranya jelas tidak akan bener, tau sendiri otak Jungkook kayak gimana.
"Lah, tumben kamu salat di waktu awal?" tanya Mami saat melihat Jungkook bersiap ke masjid. "Disuruh Dahyun?"
Lihat! Seaneh itu kalo Jungkook rajin ibadah.
.
.
.Baru juga bubaran jemaah ashar, Jungkook langsung bergegas mengejar Chanwoo. "Chaaan, gue ada rencana bagus!"
Chanwoo ini udah trauma sama semua rencana Jungkook. "Nggak! Lo sesat--"
"Astaghfirullah ..., gue udah rela-relain salat jemaah di masjid! Ini semua demi nemuin lo!" Dengan tatapan berbinar Jungkook meluapkan kekecewaannya. "Gue mau bantu lo, tapi malah kayak gini sambutan lo? Kecewa gue."
"Lebay lo!" sewot Chanwoo yang masih terus melangkah keluar dari pekarangan masjid. "Emang apaan?"
Senyum Jungkook seketika terbit. "Malem lo ajak Somi keluar nggak?" tanyanya saat mereka beriringan melangkah menuju Blok B.
"Kalo dianya mau--"
"Elah, pasti mau! Cuma jual mahal aja itu!"
Tau! Chanwoo tau. Nggak perlu dikasih tau juga dia paham. "Kenapa, sih? Lo mau nitip?"
"Gue ada rencana biar Somi nggak ngambek lagi," balas Jungkook, "ini pasti berhasil! Soalnya gue udah nyusun rencana dari awal."
"Apaan?" tanya Chanwoo. Keduanya berhenti di depan pos ronda VVIP milik Blok B. "Awas aja kalo nggak guna, apalagi sampe gagal!"
Jungkook menggeleng yakin, pokoknya rencana dia kali ini pasti sangat keren. "Ini pasti berhasil! Somi pasti panik, terus nggak lagi ngambek." Seakan menjadi sales asuransi dengan premi murah tapi hasil yang tinggi, Jungkook mulai menjelaskan rencananya dengan serius. "Dengerin baik-baik ...."
Chanwoo hanya duduk pasrah dan mendengarkan rencana yang sudah dibuat oleh kakak dari kekasihnya itu. Ia masih ngangguk-ngangguk aja waktu Jungkook sedang bercerita tentang apa yang lelaki itu lakukan di kamar Somi. "Dih! Gila aja," namun protes langsung keluar dari mulutnya saat mendengar saran Jungkook. "Kalo ternyata dia setuju gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
JEONlusi
Fanfiction[Graha Permai Series] JALUSI adalah ornamen di bagian jendela rumah yang memiliki fungsi dan manfaat untuk kehidupan sehari-hari. JEONlusi adalah sekumpulan tiga anak manusia bermarga Jeon yang tidak memiliki manfaat dan berfungsi untuk menghabiskan...