Sembilan

3.8K 195 19
                                    

Wellcome to my story

Jangan lupa follow, vote dan comen ya....

Happy reading

****

'Melupakanmu aku tak mampu, tapi bersamamu semakin sakit hatiku'


"Gimana?"

"Oke gue kesana, 10 menit lagi."

"Ardi siapkan mobil, kita ke caffe F&C sekarang."

"Tapi tuan ada rapat penting 30 menit lagi."

"Tunda sekarang, atau saya yang menunda rapatnya?"

"Ah tidak tuan, akan saya urus rapatnya. Anda tidak perlu khawatir."
Ayolah Ardi tidak akan mengambil resiko besar jika tuannya itu yang berhadapan langsung dengan para kolega itu. Bisa-bisa pembatalan kontrak kerja akan terjadi.

...

Bunyi lonceng menandakan pengunjung datang, ditempat ini Abiyan menemui sahabatnya-Refan

"Sorry nunggu lama,"ucap abiyan tepat setelah menemukan Refan.

"Santai lagian disini banyak cewek-cewek jadi gak terlalu jenuh nunggu lu,"jawab Refan dengan santainya.

"Oh iya ini berkas yang lu minta, lu harus gercep soalnya saingan lu bukan orang biasa bro," setelah berucap Refan lantas berdiri, tangan Refan menepuk pundak Abiyan,"Gue duluan."

Belum sempat Refan sampai pintu keluar, Abiyan sudah berteriak dengan lantang "Makanan ini siapa yang bayar!"

"LU LAH!" Refan membalah dengan teriakan dan ketawa nyaringnya. Pergelutan sepelu dua sekawan itu mampu menarik perhatian para pengunjung lainnya, entahlah karena teriakan keduanya yang menggelegar, atau karna ketampan mereka.

Abiyan mendengus kesal karna ulah sahabatnya itu, bagaimana tidak bayangkan saja, satu meja penuh dengan piring makanan dan beberapa gelas minumam. Entah dia yang kelamaan dijalan atau memang sahabatnya yang rakus.

Abiyan segera membayar makanan yang sama sekali tidak dia makan, lalu bergegas pulang. Otaknya tidak sanggup jika harus bekerja dengan berkas-berkas putih yang ternodai oleh tulisan bertinta hitam ini. Ditambah lagi dengan kalimat terakhir yang Refan ucapkan membuatnya kalut dan sedikit rasa khawatir.

Abiyan bergegas mengganti pakaiannya, sungguh dia sudah pengap menggunakan stelan kantor.

...

"Om Adel mau boneka besar." Tangan Adel membentuk lingkarang besar.

"Iya, ayo kita cari boneka yang Adel mau." Sahut Kenan.

Yah mereka sekarang sedang di Mall, Kenan tidak hanya mengajak Adel tapi juga dengan Azelia. Meninggalkan Abiyan yang sedang bergalau-ria, Azelia justru bahagia, karna melihat kedekatan Adel dan Kenan. Bukan-bukan itu yang membuat Azelia bahagia, tapi senyum berseri diwajah Adel yang membuat Azelia terharu. Rasa campur aduk, antara bahagia dan sedih entahlah, tapi yang jelas Azelia sangat-sangat bersyukur.
Selepas berkeliling di Mall, mereka memutuskan untuk pulang.
...

Ting

Bel apartemenku berbunyi, siapa ya? Kenankah? Apa ada yang ketinggalan.
Pikir Azelia setelah mendengah bel.

Bel terus berbunyi,"iya sebentar!" Teriak Azelia dari dapur.

"Apakah ada yang tertingal Ken? Silahkan masuk dulu,"ucap Azelia saat membuka pintu. Azelia sudah melangkah menjauh dari pintu, tapi tidak terdengah langkah kaki Kenan.

"Ken masuk." Ucap Azelia lagi, tak kunjung mendapat balasan akhirnya Azelia menengok kebelakan.

'T-tidak mungkin.'

***

Abiyan udah siap dengan stelan santainya, dengan celana selutut dan kaos polos hitam yang menutupi bentuk tubuh atelik Abiyan. Jika saya para gadis melihat penampilan Abiyan sekarang mungkin mereka tidak bisa mengontrol untuk tidak berteriak.

Dengan santainya Abiyan memasuki kawasan belakang rumahnya alias dapur, yap benar dapur. Karna abiyan dari remaja sudah terbiasa hidup mandiri, jadi tidak disangkal lagi jika Abiyan mahir menggunakan alat dapur. Ya meski tidak untuk makanan berat, tapi jika untuk mengganjal lapar Abiyan bisa. Contohnya capcay yang sedang Ia buat sekarang.
Abiyan memilih memasak capcay karena simpel dan cepat.
Tidak butuh waktu lama capcay buatan chafe Abiyan jadi. Ceilah Pake segala Chafe

Setelah bergelut dengan peralatan masak dan perkara perutnya Abiyan memutuskan kembali ke kamar rebahan, 'eh enggak kalo rebahan author' maksudnya Abiyan mau liat berkas yang tadi Refan kasih.

'Azelia sempet masuk rumah sakit? Pantas aja hari itu gak ada diapartemen' Batin Abiyan setelah membaca sebagian laporan dari Refan.

Abiyan terus membaca, sampai ada bagian yang menyebutkan jika Kenan lah yang menyelamatkan Azelia dan Azeli sempat beberapa waktu tinggal satu rumah dengan peria itu membuat Abiyan marah.

Dua kaleng minuman Alkohol sudah abiyan tenggak, namun tidak mereda amarah Abiyan yang sudah berapi-api.

Tak sampai situ saja, kemarahan abiyan semakin tersulun dengan adanya foto kebersamaan Azelia dan pria sialan itu, tidak sedikit juga ada Adel dalam foto kebersamaan mereka.

Abiyan meremas foto itu hingga lecek tak terbentuk gambarnya, "SIAL HARUSNYA AKU YANG ADA DI FOTO INI, BUKAN PRIA KAPARAT ITU!"
















Berani kau bermain-main denganku Azel, kau miliku!

******

Lampung
5 Juli 2021

Hai hai haii

Uhh lama sekali gak Up, sorry banget aku harap kalian masih setia bersama Azelia dan Author paling mageran ini.

Emangnya padahal tiap hari tu rebahan, pegang hp cuma gitu scrol-scrol tiktok sampe lupa waktu.

Maafkan aku yah
Enggak-enggak lagi deh

AzeliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang