Dua Belas

2.7K 105 10
                                    

Wellcome to my story

Jangan lupa follow, vote dan comen ya....

Happy reading

****

Matahari bersinar sangat cerah seakan memahami hati seseorang yang sedang bahagia. Abiyan laki-laki itu hari ini merasa hidup kembali, melihat wanitanya yang tengah tertidur dengan nyenyak dan tidak lupa tangannya yang membelit ditubuh keker Abiyan.

"Hari sudah datang bangunlah, tidak ingin menjemput Anak kita?" Ucap Abiyan dengan lembut sembari menepuk pelan pipi mulus Azelia.

Hemmemm

Gumam Azelia sembari mengeratkan pelukannya. Abiyan terkekeh melihat tingah Azelia, liatlah dia bertingkah seperti anak kecil padahal dia seorang ibu.

Dengan lebut Abiyan membangunkan Azelia kembali, tapi kali ini dengan cara yang berbeda.

Cup

Kecupan ringan itu mendarat mulus dikening Azelia, selain kening Abiyan juga melakukan kecupan berulang dipipi, mata, dan hidung Azelia, tapi azelia tak kunjung bangun.

Aihh dasar putri tidur

Abiyan tersenyum miring lalu mendekat kembali kearah wajah Azelia dan jangan lupa tangan nakalnya menyentuh lebut bibir ranum Azelia.
"Sayang bangunlah atau kamu akan lupa caranya bernapas," bisik Abiyan tepat ditelinga Azelia

Deg

'Akhh kamera mana Azel gak kuat bang!' Pekik Azelia dalam hati.

****

Kali ini Abiyan harus memutar otak dengan keras, pasalnya Azelia sedang mengambek dengannya. Lihatlah dari tadi Abiyan sudah membujuknya tapi Azelia tetep dengan pendiriannya.

"Ayolah sayang, fine Aku minta maaf sama kamu," seru Abiyan melemah pada Azelia. Namun Azelia tak kunjung membalas Abiyan.

Abiyan kalang kabuat dengan sikap Azelia, masa baru baikan sudah mau berantem lagi.

Azelia tak bergeming, sudah muat dengan sikap kekanakan Abiyan. Dengan langkah pasti dia menuju kamar Adelia. Kenapa ada Adelia dirumah Abiyan, yahh karna inilah Azelia ngambek pada Abiyan.

Pasalnya Abiyan yang cerdas itu dengan seenak jidatnya, dengan ketidak tau diriannya memboyong Adelia beserta barang-barangnya dari apartemen Kenan tanpa sepengetahuan Azelia. Dan satu lagi bukannya berterimakasih kepada Kenan tapi pria gila itu malah mengancap Kenan untuk tidak mendekatinya.

Azelia sangat kesal dimana letak sopan santun Abiyan, dasar pria gila tidak tau diri. Buat kalian mari membuat rencana untuk membunuh pria gila ini.

Abiyan yang melihat Azelia pergi dengan segera membuntutinya, "sayang Ak-

Brakk

Belum sempat Abiyan berucap Azelia membanting pintu kamar Adelia.

Adelia yang sedang bermain dikamar terkejut dengan kedatangan Azelia yang membanting pintu dengan keras.

"Bunda ada apa? Kenapa pintunya ditutup dengan keras. Kata om kenan tidak boleh seperti itu bunda," seru Abelia dengan nada serius tapi terkesan lucu dimata Azelia.

"Ah tidak sayangnya bunda, bunda tadi sedang menguji pintunya kuat atau tidak." Ujar Azelia dengan senyum merekah, sedangkan Adelia kembali fokus dengan mainannya.

'Pria gila tidak tau diri, seenak jidatnya saja. Memangnya dia siapa?'

'Aih dimana aku tau mukaku didepan Kenan.'

'Pria gila sialan, tapi lebih sial Aku yang mencintai pria itu.'

****

Abiyan yang melihat tidak adanya celah untuk berbicara dengan Azelia dia memutuskan untuk kekantor saja.

Sesampainya Abiyan tiba dikantor dia segera menuju ruangannya. Seperti biasa dengan wajah dingin dan  angkuh dia melewati para karyawannya.

"Andri handle semua kerjaan hari ini,  semua rapat kamu yang urus dan inget jangan ganggu saya hari ini." Perintah Abiyan pada skertarisnya.

"Tapi tuan hari ini ada rapat dengan vendor dari luar negri," sela Andri, pasalnya bisa gawat jika rapat ini dibatalkan. Doakan saja semoga Andri tidak sakit jiwa menghadapi Bos semacam Abiyan.

"Sudah saya bilang jangan ganggu saya hari ini! Urus olehmu semuanya, masa gitu aja gak bisa ngurusnya. Percuma saya gaji kamu mahal-mahal!" Astaga emosi Abiyan tidak bisa dikendalikan, tanpa banyak basa-basi Andri segera menghilang dari kandang harimau itu, aishh maksudnya dari ruangan bosnya.

'Misi giti iji gik bisi iris'
'Pircimih siyi giji kimi mihil-mihil'

Batin Andri merasa dongkol, lihatlah bosnya itu tidak mengerjakan apa-apa , melimpahkan semua pekerjaan padanya. Ngapain datang kekantor jika kerjaannya marah-marah saja. Ingatkan Andri supaya gabung dalam perencanaan membunuh bosnya itu.

Disisi lain Azelia merasa bosan didalam kamar, lihatlah Anaknya tengah tidur lelap sedangkan dia masih saja dongkol dengan sikap Abiyan.

"Ish bukannya ngbujuk lebih keras lagi malah ditinggal kekantor!" Kesal Azelia memberantakan rambut indahnya.

"Liat aja nanti lu gak gue kasih jatah meriang lu!" Monolok Azelia dengan nada kesal yang berlebih.

****

Hai hai haii....

Ya ampun gila gila gila otak gue buntu abiss!!!

Cuma dapet segini doang padahal hiasut dari lama, ayo dong kalian kata-katain aku. Karna apa???? Karna aku pantes dapetnya.

Author Azelia nih boss mageran parah!!!!

Sekian terima gajii
Se you next bye bye

Lampung
10 februari 2022


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AzeliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang