13.3K 1.5K 37
                                    

Sudah dua minggu Haechan berada dirumah sakit dan Jaemin hanya setiap sabtu dan minggu menjaga Haechan karena dia harus sekolah dan kerja diminimarket, Malam ini hujan turun deras Jaemin masih menunggu didalam minimarket bersama Sungchan yang seharusnya sudah menutup minimarketnya.

"Masukin aja motor kamu kita pulang bareng"ucap Sungchan.

"Tapi nanti pagi-"

"Keburu malem terus ujanya makin gede"ucap Sungchan

Jaemin mengunakan jas hujan menuju motornya dan memasukan kedalam minimarket setelah itu dia masuk mobil Sungchan yang sudah terparkir didepan minimarket, Jaemin hanya duduk sambil melihat jalan yang sepertinya bukan menuju apartemenya.

"Hyung, ini bukan jalan kerumah aku"ucap Jaemin karena jalan keapartemennya harusnya tadi belok ke kanan bukan lurus terus.

"Bukanya kita belok kanan didepan kan?"

"Kelewatan hyung harusnya dibelokan tadi"ucap Jaemin.

"Ahhh, maaf aku ga ngeliat jelas hujannya makin gede sih"

"Gpp hyung nanti puter balik aja tapi aga jauh"ucap Jaemin yang mengerti karena hujan semakin besar membuat Sungchan susah untuk melihat dengan jelas karena kacadasornya terhalang air hujan.

"Nih minum aja biar ada kunyahan"ucap Sungchan menyerahkan minuman yang terdapat jeli didalamnya karena Jaemin mulai mengantuk.

Dan benar saja tidak lama kemudian Jaemin tertidur didalam mobil Sungchan.

☾ˏˋ°•*⁀➷𝕯𝕰𝕾𝕿𝕴𝕹𝖄ˏˋ°•*⁀➷ ☽

Jaemin membuka matanya menatap ruangan yang sangat asing, kedua tangan dan kakinya diikat kebelakang kursi, Jaemin memutar kembali apa yang terjadi sebelum dia terjebak ditempat ini.

"Kau sudah bangun?"tanya suara yang sangat Jaemin kenal.

"Ahhh, aku sudah malas berpura-pura peduli dengan kisah cintamu harusnya kau tahu bahwa sebenarnya aku menyukaimu Jaeminaaa"ucap lelaki berbadan tinggi yang datang dari gelapnya ruangan.

"Sun- Sungchan hyung?"tanya Jaemin gugup.

"Ia ada apa sayang? kau tidak menyangka aku akan melakukan ini?"tanya Sungchan sambil berjongkok dihadapan Jaemin yang menatapnya sedih.

"Kenapa?"

"Harusnya kamu sadar kalo aku itu suka sama kamu jadi gabakalan kaya gini"ucap Sungchan sambil mengelus rahang sampai dada Jaemin dengan jari panjangnya.

"Hyungggg, kenapa kau seperti ini? aku melakukan kesalahan apa padamu?"tanya Jaemin yang takut karena melihat sosok Sungchan yang tidak dia kenali.

"Kesalahanmu adalah tidak mengetahui bahwa aku menyukaimu"ucap Sungchan mencium lutut Jaemin yang terbalut celana sekolah dan menatap Jaemin nafsu.

"Tenanglah, mulai saat ini kau hanya milikku dan kita akan menikah"ucap Sungchan sambil mengelus sesuatu diselangkakan Jaemin penuh nafsu.

"Hyunggggg ku mohon.... maafkan akuu"teriak Jaemin.

"Tenang sayang hanya ada kita"ucap Sungchan yang semakin menyentuh tubuh Jaemin.

Brak.

Suara pintu yang ditendak paksa membuat Sungchan bangun dari tempat dan menatap siapa pelakunya, "JANGAN SENTUH MILIKKU!"suara yang sangat Jaemin dan Sungchan kenal mengema didalam ruang gelap itu.

"Ternyata ada pahlawan kesiangan disini"ucap Sungchan sambil mengambil tongkat besi yang entah kenapa bisa disebelah Jaemin.

"Awas Sungchan hyung membawa tongkat besi!"teriak Jaemin.

"HAHAHAHAHA KAU MALAH MEMBANTU MANTANMU"Tawa Sungchan seperti seorang psychopat.

Terdengar suara dentingan dari dua tongkat besi yang sudah dipastikan milik Sungchan dan Jeno, Jaemin tidak diam dia terus berusaha membuka lilitan di tangan dan kakinya karena dia ingin membantu Jeno melawan Sungchan.

Bugh.

Jaemin membantingkan tubuhnya kelantai agar kursinya patah membuat semua ikatan dikaki dan tanganya terbuka mudah, setelah bisa berdiri Jaemin mencari Jeno dan Sungchan yang tidak tahu dimana karena tempat ini sangat gelap.

"Jangan bergerak dari tempat lu!"teriak Jeno membuat Jaemin diam ditempat.

Tiba-tiba sosok Jeno datang memegang tanganya membuat Jaemin sedikit tenang, "Dimana Sungchan hyung?"tanya Jaemin membuat Jeno meremas tangan Jaemin kuat.

"Dia sudah mati"ucap Jeno sambil menarik tangan Jaemin agar keluar dari ruangan gelap itu.

DESTINY [NOMIN]  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang