✧✧✧✧

10.2K 1.1K 31
                                    

Haechan bingung karena Jaemin terus diam setelah Jaehyun mengantarnya pulang, Haechan sudah beberapa kali mengajak Jaemin berbicara tapi tidak Jaemin tagapi membuat dirinya kepo besar karena pasti ada sesuatu yang terjadi antara Jaemin dan Jaehyun.

"Jisung itu anak baru sekolah kita kan?"tanya Jaemin menatap Haechan dengan tatapan kosong.

"Ia"

"Park Jisung?"

"Ia, kamu kenapa sih?"tanya Haechan yang berdiri dihadapan Jaemin.

"Dia pembunuh"

"Apaan sih? Mark ga mati"

"Bukan masalah Mark tapi dia udah bunuh orang yang Jaehyun sayang sama kaya Johnny"ucap Jaemin membuat Haechan berfikir keras karena tidak mengerti apa yang Jaemin bicarakan.

"Kita harus jauh-jauh dari Jisung"

"Mereka gila, mereka ga punya hati"

"Magsud kamu apaan sih?"tanya Haechan sambil mengoyangkan tubuh Jaemin.

"Jisung sama Johnny sama-sama pembunuh"

"Ngomong yang jelas aku ga ngerti"

"Orang tua Jaehyun mati gara-gara Johnny dan orang yang Jaehyun suka mati dibunuh Jisung"

"Ngomong dari awal dan jelasin yang bener aku ga ngerti sama sekali"

"Dua tato ditubuh Jaehyun itu nama Taeyong orang yang Jaehyun suka tapi dibunuh sama Jisung dan orang tua Jaehyun mati dibunuh Johnny"

"Tato mana? terus kenapa kamu tau Taeyong? dan siapa Johnny?"

Jaemin seperti mesin yang menjelaskan semuanya kepada Haechan yang menatapnya tidak percaya bahwa teman kelasnya adalah seorang pembunuh yang membunuh kekasih Jaehyun padahal dari penampilanya Jisung seperti anak baik.

"Jaehyun belum tau Jisung ada disekolah kita"

"Kalo Jaehyun tau Jisung disekolah apa yang bakalan dia lakuin?"

"Nyawa dengan nyawa,mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi  dengan gigi dan luka dengan luka"ucap Jaemin.

"Nyawa dengan nyawa? Taeyong kan udah mati berarti Jisung juga harus mati?"tanya Haechan yang mengerti arti kalimat Jaemin karena dia sudah menonton film mouse.

"Cepat atau lambat Jaehyun bakalan tau Jisung disekolah"ucap Jaemin.

"Terus kita harus apa?"

"Ga tau, aku bingung kenapa orang disekitar aku saling berkaitan satu sama lain"

"Besok mau sekolah apa bolos lagi?"

"Ikut kamu"

"Aku bakalan jaga Mark dulu"

"Yaudah aku ga bakalan sekolah"ucap Jaemin karena tidak mungkin dia sekolah tanpa Haechan yang menemaninya bisa-bisa Jisung semakin mendekatinya.

☾ˏˋ°•*⁀➷𝕯𝕰𝕾𝕿𝕴𝕹𝖄ˏˋ°•*⁀➷ ☽

Jaemin, Jaehyun dan Haechan berada dikamar Mark karena mereka memutuskan untuk bolos sekolah. "Jae"ucap Mark karena Jaehyun terus saja diam sambil menatap bunga mawar yang berada dialam ruangan Mark, bukan Jaehyun yang membawa bunga itu tapi pihak rumah sakit yang menyediakanya sebagai hiasan.

"Ini waktunya gua buat bales semuahnya kan?"tanya Jaehyun kepada mark dengan tatapan penuh dendam.

"Ini udah empat tahun semenjak Tae ngomong itu tapi gua tau lu pasti ga bakalan lupa apa yang Taeyong bilang sebelum dia pergi"

"Gua ga lupa tapi bukanya itu ga adil, lu tau kan nyawa dengan nyawa, mata deng-"ucapan Jaehyun terhenti karena Mark berteriak untuk jangan melanjutkan ucapanya.

"Lu mau Taeyong ga bahagia karena kelakuan lu sekarang hah!?"

"Ga usah bales semuahnya dan ikhlasin Taeyong"

"Gua tau itu susah tapi inget Taeyong ga mau lu buat bales dendam atau ngebunuh Jisung!"ucap Mark dengan nada tinggi membuat Haechan dan Jaemin ketakutan.

"Lu bisa ngomong gitu karena lu ga ngerasain gimana rasanya ditingal satu-satunya orang yang peduli sama gua setelah sekian lama tapi harus berakhir sama kaya kedua orang tua gua. coba lu rasain jadi gua pasti lu juga ga bakalan kuat!"ucap Jaehyun emosi bahkan kedua tanganya mengepal kuat.

"Gua tau rasanya bahkan gua lebih sakit! lu harus inget kalo Taeyong itu kaka gua satu-satunya dan cuman dia yang ngerti perasaan gua bahkan disaat kematianya gua ga ada disebelah dia!"ucap Mark sambil menangis.

Haechan memeluk Mark yang menangis kuat bahkan membuat Haechan ikut menagis karena suara tangis Mark yang sangat pilu sementara itu Jaemin ikut menenangkan Jaehyun yang terbalut emosi dan kesedihan yang amat kuat dengan mengelus pungung Jaehyun karena dia tidak berani memeluk Jaehyun seperti apa yang Haechan lakukan pada Mark.

DESTINY [NOMIN]  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang