23K 2.5K 35
                                    

"Maaf jadi repotin kamu padahal kamu kesini buat ngerjain tugas sama Nana"

"Tenang aja hyunyg cuman sesekali aja"ucap Haechan sambil menerima susu kotak yang diberi Chan hyung.

"Karena kamu udah bantu aku traktir deh"

"Asli hyung?"

"Ya"

Mata Haechan sangat berbinar dia langsung berlari menuju lemari ice cream meningalkan Jaemin dan Chan hyung yang menatapnya seperti anak kecil, "Dasar baby pudu"ucap Chan hyung sambil geleng-geleng kepala.

Haechan kembali dengan satu batang ice cream ditanganya lalu diduk disebelah Jaemin, "Yu mulai"ucap Haechan sambil membuka laptopnya.

Mereka berdua mengerjakan tugas kelompoknya sementara Chan hyung melihat mereka dari kursi kasanya, Mata Chan hyung terus menatap Jaemin yang fokus dengan bacaan yang sedang digarisi mengunakan pulpen ditangan kananya yang dia putar saat tidak mengerti apa yang dia baca.

"Ekhm"suara berat memecahkan lamunan Chan hyung dan menatap sosok lelaki yang tidak begitu asing dimatanya.

"Jadi dua puluh lima ribu"ucap Chan hyung sambil memasukan belanjaan lelaki itu.

"Ga usah liatin milik gua mendin cari yang lain aja"ucapnya sambil meingalkan Chan hyung.






"Aku pulang sama Ecan kamu duluan aja"ucap Jaemin karena Jeno duduk dihadapanya sambil menatapnya intens.

"Haechan suruh pulang sendiri lu bareng gua"ucap Jeno kekeh.

"Udah malem udaranya dingin jadi aku naik mobil Ecan aja" 

Sebenarnya Jaemin tidak kedinginan hanya saja mencari alasan agar tidak pulang bersama Jeno karena kedua orang tua Jaemin ada diapartemenya, dia takut bila Jeno ketemu orang tuanya dan mengenalkan diri sebagai pacarnya.

"Gua bawa mobil"

"Ga ada mobil lain disini"ucap Jaemin sambil melihat tempat parkir.

Bip. Bip. Bip

Suara mobil Jeno sambil memancarkan cahaya dari kedua lampu depan mobilnya, mobil Lamborghini Aventador Lp 700-4 milik Jeno yang awalnya tidak terlihat seketika terlihat dimata Jaemin yang terbuka lebar karena itu mobil keinginanya tapi dia masih menabung karena harga yang tidak main-main.

"Ga usah gua sama Ecan aja" ucap Jaemin kekeh.

"Na Jaemin"ucap Jeno membuat Jaemin sedikit cemas karena jika Jeno memangilnya dengan nama lengkap berarti tidak bisa dibantah.

"Kamu bareng Jeno aja yah Na aku baru inget ada kumpul"ucap Haechan menghindar dari masalah dan pergi begitu saja tanpa pamit kemereka dan Ka Chan.

☾ˏˋ°•*⁀➷𝕯𝕰𝕾𝕿𝕴𝕹𝖄ˏˋ°•*⁀➷ ☽

Jaemin duduk cangung disebelah Jeno yang membawa mobilnya, harusnya tadi Jaemin ikut lari mengejar Haechan bukanya cuman cengo aja. 

Tidak ada obrolan antara mereka sampai Jeno membuka suara terlebih dulu, "Lu belum nerima gua seutuhnya?" tanya Jeno yang menyetir dengan satu tanganya karena satu tangannya lagi dia senderkan dikaca pintu.

Jaemin ingin menjawab ia tapi entah bibirnya kelu sampai tidak bisa menjawab apa-apa, "Gua lagi ngomong sama lu"ucap Jeno lebih menusuk.

"Sedikit"jawab Jaemin pelan tapi bisa didenga Jeno karena didalam mobil hanya ada mereka dan tidak ada suara musik.

"Emang gua seburuk itu?"

"Kamu juga tau diri kamu gimana"

"Yang gua fikirin tentang diri gua ga seburuk penilaian lu"

"Tapi aku nilai kamu gitu"

Cit....

Jeno menginjak rem dengan kuat, tangan yang tadi bersandar dikaca mobil langsung memegang stir dan tangan yang tadi memegang stir melindungi tubuh Jaemin agar tidak mengedai dasbor.

Mata Jeno menyipit menatap mobil Audi silver  yang langsung saja pergi tanpa mengatakan apapun, Jika dia tidak bersama Jaemin sudah dipastikan mobil itu dikejar olehnya tapi untuk saat ini Jaemin lebih penting.

"Lu gpp?" tanya Jeno cemas.

"Ya" Jawab Jaemin yang masih syock kejadian tadi karena terlalu cepat.

DESTINY [NOMIN]  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang