9K 868 8
                                    

Hiloooooo, sorry banget gua up lama dan cuman 1 chap sibuk banget soalnya udah masuk sekolah.

Gua usahain buat tetep lanjut book ini tapi yang sabar yah... sesabar nunggu nomin selca sambil pelukan :)

.

.

.

.

.

Sudah tiga hari Jaemin mengurung dirinya dikamar karena dia masih tidak menyangka membuat dua teman sekolahnya masuk rumah sakit hanya karena dirinya yang terlalu terbawa emosi.

Sebenarnya saat kejadian Jaemin sadar kalau perbuatan itu keterlaluan tapi entah dirinya seperti puas karena melihat dua orang yang mencibirnya tidak bisa berkutik karena berada didalam rumah sakit bahkan salah satu dari dua orang itu hampir saja mati jika tidak cepat ditangani oleh pihak medis.

"Jaeminaaaa buka pintunya ada tugas yang harus kita lakuin"ucap Haechan didepan pintu kamarnya karena dia berada dirumah keluarga bukan apartemenya.

"Kerjain sendiri aja aku kan masih seminggu lagi masuk sekolah"ucap Jaemin yang sibuk dengan game dikomputernya.

"Jahat banget ihhhhhh"rengek Haechan sambil menghentakan kakinya.

"Tunggu minggu depan aja, sana pulang"

"Ga kangen aku gitu?"ucap Haechan dengan nada imut.

"Ga, mending pulang keburu malem aku tau Mark masih nungu kamu"

"Ayolah Naaaa ini tugas minggu depan udah dikupulin"

"Masih lama"

"Naaaaa"

"Pulang atau aku tendang kamu biar hilang dari depan kamar aku"ancam Jaemin karena kamarnya berada dilantai dua dan didepan pintu kamarnya langsung bisa melihat ruang tengah.

"Yaudah aku pulang sabtu aku kesini awas aja ga bukain pintu aku bawa Jeno buat dobrak pintunya"ancam balik Haechan membuat Jaemin geleng-geleng kepala.

Sepeningalan Haechan keadaan rumah Jaemin kembali sepi karena kedua orang tua Jaemin belum pulang kerja dan dirinya tidak bersuara sambil mencoret kalender dengan warna merah karena mendapat skorsing selama dua minggu.

☾ˏˋ°•*⁀➷𝕯𝕰𝕾𝕿𝕴𝕹𝖄ˏˋ°•*⁀➷ ☽

Hari ini Jaemin lari didaerah rumahnya karena dia bosan jika terus diam didalam kamarnya, Seoul memang tidak pernah tertidur buktinya ini baru jam tiga pagi tapi mobil masih berlalu lalang kesana kemari menemani Jaemin yang sudah berkeringat.

Ini cukup pagi untuk berolahraga tapi bukan masalah bagi Jaemin yang memang sering berolahraga malam karena menurutnya itu lebih sepi, udara lebih segar dan pemandangan malam sungai han yang sangat dia sukai untuk beristirahat.

Lagu yang Jaemin dengar melalui earphonenya terus saja terjeda membuat dia melihat ponselnya, bibir pink Jaemin membaca pesan dan seketika tubuhnya berputar kesana kemari sambil terus mencari sosok yang mengirimnya pesan.

Sudah lima menit Jaemin terus melakukan itu tapi belum juga menemukan sosok yang dia cari, Jaemin sudah mencoba meneleponya tapi sosok itu tidak bisa dihubungi dan keadaan pingiran sungai han masih gelap karena matahari belum muncul.

DESTINY [NOMIN]  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang