❖❖

9.5K 1.1K 13
                                    

Jaemin berada dilantai paling atas gedung rumah sakit untuk menenangkan dirinya, kedua mata hitam Jaemin menatap langit yang bertaburan bintang dengan bulan yang sangat berkilau.

Sudah mau satu bulan Jeno pergi dari Seoul tapi Jaemin sangat merindukanya, walaupun pada awalnya Jaemin sangat membenci dengan keberadaan Jeno tapi setelah Jeno mengatakan putus dan tidak pernah mengangu Jaemin lagi membuat dirinya kosong.

"Cepat kembali aku rindu"ucap Jaemin kepada langit seolah itu adalah Jeno.

☾ˏˋ°•*⁀➷𝕯𝕰𝕾𝕿𝕴𝕹𝖄ˏˋ°•*⁀➷ ☽

Jaemin dan Jaehyun berada dilapang untuk menerima hukuman karena terlambat datang kesekolah, perjalanan dari rumah sakit menuju rumah Jaehyun itu jauh membuat mereka terlambat tapi Jaemin senang karena dia terhidar dari Jisung sampai jam istirahat selesai.

"Sorry gara-gara gua lu telat"ucap Jaehyun entah yang keberapa kalinya.

"Santai aja lagian bagus jadi aku ga ketemu Jis-"ucap Jaemin terhenti karena tidak mau mengucapkan nama Jisung didepan Jaehyun.

"Santai aja gua ga bakalan bunuh si bangsat itu cuman gara-gara lu sebut namanya"

"Hehehe, lain kali jangan kaya kemarin lagi jadinya sedih"

"Bolos yu"

"Ga nanti ortu aku dipangil kesekolah berabe"

"Anak baik sekali Na Jaemin ini"ucap Jaehyun sambil menepuk kepala Jaemin.

"Husss lepas nanti pada bikin gosip bikin males aja"

"Yah jangan ditangapin lah"

"Mana bisa setiap hari ada yang dateng kekelas cuman buat nanya ini itu kan bikin sebel, berasa artis yang diciduk pacaran terus dikejar sama reporter"

"Kangen Jeno ga?"tanya Jaehyun mendadak membuat Jaemin terdiam.

"Kalo kangen kita vidcall sisipit"

"Ga usah,kita lagi dihukum masa teleponan"ucap Jaemin karena mereka sedang menyapu dilapang sekolah yang sangat besar.

"Ada yang lain, mau ga?"ucap Jaehyun dengan kedua alis yang naik.

"JUNG JAEHYUN! NA JAEMIN! KALIAN SEDANG DIHUKUM MASIH SEMPAT-SEMPATNYA BERBICARA"teriak guru bp wanita membuat Jaemin langsung menyapu sementara Jaehyun tidak peduli dengan teriakan guru bp itu.

☾ˏˋ°•*⁀➷𝕯𝕰𝕾𝕿𝕴𝕹𝖄ˏˋ°•*⁀➷ ☽

Jaemin dan Jaehyun duduk berhadapan, banyak pasnag mata yang melihat tapi mereka abaikan karena rasa lapar yang sangat tinggi. Bagaimana tidak tinggi Jaemin dan Jaehyun harus mendapat hukuman sementara mereka hanya meminum susu pisang milik Mark yang itu pun dibagi dua jadi sangat tidak menganjal perut mereka.

Brak!

Meja Jaemin dan Jeno dipukul dengan keras membuat mereka berdua langsung melihat siapa pelakunya, Dengan tatapan datar Jaemin menatap Sungkyung itu sementara Jaehyun kembali memakan makananya.

"Mau apa lagi?"tanya Jaemin datar.

"Kasih nomor Jeno kegua"ucap Sungkyung sambil menyerahkan ponselnya.

"Kan kamu pacarnya Jeno masa ia ga punya nomornya"ucap Jaemin sambil menahan tawa entah apa yang lucu tapi Jaemin inggi tertawa.

"Nomor yang dulu ga aktif"

"Terus apa hubunganya sama aku?"

"Lu kan selalu mepet sama Jeno pasti lu tau donk"

"Jeno udah ga ada"ucap Jaehyun membuat Sungkyung melotot tidak percaya.

"Hah? magsud lu apaan sih?"

"Jeno udah ga ada dikorea"

"Dia kemana?"

"Lu pacar dia harusnya tau pacar sendiri kemana bukanya labrak orang yang lagi makan"ucap Jaehyun sarkas karena hampir saja dia tersedak makanan saat Sungkyung mengebrak mejanya.

DESTINY [NOMIN]  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang