✧✧

10.1K 1.1K 12
                                    

Jaemin berada didalam perpustakaan dia memilih tempat yang sepi karena dia membawa beberapa buku yang cukup banyak dan tidak mau digangu oleh siapapun, sudah satu Jam Jaemin terus mengerjakan tugas dilaptopnya membuat Jaemin lelah.

"Istirahat bentar ga masalah kan"ucap Jaemin pada dirinya sendiri sambil melipat kedua tanganya untuk dijadikan bantal.

Jaemin tidak sadar bahwa ada sosok lelaki yang dari tadi menatap Jaemin dari lorong buku, lelaki itu terus berjalan mendekati Jaemin dan membisikan sesuatu yang membuat Jaemin kaget karena dia tidak sepenuhnya tidur.

"Kau harus menjadi miliku karena kau telah menghilangkan sesuatu yang kutunggu"ucap lelaki itu tepat ditelinga Jaemin dengan kedua tangan berada disisi Jaemin.

Bugh!

Terjadi perkelahian antar dua orang yang Jaemin tidak tahu siapa satu lagi karena dia tidak berani melihat siapa yang berkelahi, Jika Jaemin melihat sama saja seperti bunuh diri karena Jisung akan tahu bahwa Jaemin tidak tidur.

Prang!

Kaca dipingir Jaemin pecah mengenai tangan kirinya tetapi dirinya tetap tidak berani melihat sampai terdengar suara teriakan dari bawah mengatakan bahwa ada yang terjatuh membuat Jaemin berdoa bahwa yang jatuh adalah Jisung.

Jaemin tidak melihat siapa yang terjatuh tapi dia langsung membereskan semua tugasnya dan pulang menuju apartemenya.

☾ˏˋ°•*⁀➷𝕯𝕰𝕾𝕿𝕴𝕹𝖄ˏˋ°•*⁀➷ ☽

Rasa bersalah didiri Jaemin sangat besar saat tahu Mark mengalami patah tulang tangan kirinya karena terjatuh saat berkelahi dengan Jisung tadi malam, Hari ini Jaemin menemani Haechan dan Jaehyun dikamar rawat Mark untuk menebus rasa bersalahnya.

"Maafin ini semua gara-gara aku"ucap Jaemin kepada Mark.

"Udah santai aja gua cuman patah tulang ga sampe mati"

"Tetep aja aku merasa bersalah, bilang aja apa yang kamu mau nanti aku turutin"ucap Jaemin.

"Gua mau lu sekolah biar gua sama Haechan bisa berduaan"ucap Mark membuat Jaemin membulatkan matanya.

"Katanya apapun bakalan lu turutin"ucap Mark menatap Jaemin yang masih saja diam disebelah Haechan.

"Tapi ini udah jam sembilan masa ia nekat kesekolah"ucap Jaemin sambil memperlihakan jam diponselnya.

"Bebas aja asalkan tingalin gua sama Haechan disini berdua"ucap Mark secara terang-terangan mengusir Jaehyun dan Jaemin.

"Udah kita main aja biarin pasangan bucin"ucap Jaehyun menarik Jaemin untuk keluar dari ruangan Mark dan Haechan.

Setelah diluar ruangan Jaemin diam menatap Jaehyun yang diam juga, "Aku males pulang"ucap Jaemin karena diapartemenya tidak aa apa-apa dan jika dia pulang kerumah juga kedua orang tuanya sedang berada diJepang untuk kerja.

"Mau ikut ketempat biasa gua bolos?"tanya Jaehyun.

Tanpa fikir panjang Jaemin langsung mengiakan ajakan Jaehyun karena dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan jika diam diapartemenya sendiri.

DESTINY [NOMIN]  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang