p r o l o g

2.4K 165 11
                                    

Tau sendiri bukan Kalau Bian sudah mengurus pekerjaan dia akan lupa makan atau paling tidak dia tidak akan meluangkan waktu untuk hal-hal yang gak penting.

Bian teliti dan rajin dalam bidang pekerjaan, karena itu Bian dapat mengembangkan perusahaan nya dan dia menjadi seorang bos.

Perawakannya yang gagah dan terlihat keren membuat aura Bian kini makin terpancar sebagai seorang bos, tak lupa dengan wajah tampannya itu.

Tapi sayangnya diumurnya yang ke-25 tahun ini Abian mendapatkan status duda, sudah banyak wanita yang mengejarnya namun tak ada satupun yang cocok di hatinya.

Pernah dia dilamar, ini malah kebalikannya.

Si Bian pria dingin itu menolaknya mentah-mentah di depan umum hingga membuat wanita itu malu dan Bian meninggalkannya begitu saja dalam keadaan menangis.

"Sara! " teriaknya dari jauh memanggil sekretaris nya.

"Iya pak ada apa? "

"Apa hari ini jadwal kegiatan saya padat?" Sara mengecek tablet informasi soal kegiatan Abian hari ini.

"Tidak ada pak, semua urusan sudah bapak kerjakan kemarin. "

"Saya setengah hari ini gak ada di kantor mau pergi keluar, kalau ada urusan kerjaan yang bisa kamu selesaikan hari ini, segera selesaikan saja," ujar Bian dengan wajah datar dan langsung pergi meninggalkan meja kerjanya.

---
Malam itu udara terlihat dingin hingga membuat kaca mobilnya berembun dari dalam mobil dia melihat kemacetan yang bisa dikatakan itu akan membutuhkan waktu yang lama.

"Jaman sekarang remaja nakal sering keluar tengah malam, parah. " Bian meminggirkan mobilnya menatap gadis SMA yang sedang tergeletak sambil mengeluh kesakitan.

"Kamu.." gadis itu menatapnya dengan sayu.

"Ngapain tengah malam begini, "
"Tengah malam gak baik buat gadis, apalagi masih SMA lagi. " Bian menepuk jidatnya sambil menatap gadis berseragam abu putih itu yang sedang memegang luka di lututnya.

"Om mau ngapain! " ujar gadis itu dengan nada sedikit berteriak.

"Berisik! "

"Coba lihat. "

Abian mencoba memperhatikan luka pada lutut gadis sma di hadapannya, lumayan parah batinnya

"Nama? " gadis itu menatap Bian.

"Namaku Om? "

"Engga saya nanya sama batu. " ketus Bian kesal.

"Sally om. " jawab Sally sambil tersenyum.

"Kelas berapa? "

"Sally baru naik kelas 12 om. " Bian mengangkat alisnya sambil mengobati lutut Sally, karena tadi dia mengambil kotak p3k di mobilnya.

"Agak aneh ya om, panggil diri sendiri pakai nama. " Sambil tersenyum ragu.

"Nggak,"
"Udah selesai. " Bian berjalan mengembalikan kotak p3k nya.

"Om.. " Bian menoleh.

"Sally bisa minta tolong ngga? " ucap Sally dengan wajah melas.

"Apa? "

"Anterin Sally pulang, plisss.. " mukanya sambil di imut imutin.

Bian mengangkat satu alisnya, dan segera mengangguk.

"Cepat masuk. "

"Yess!! "

Mobil bergerak di dalam keadaannya sedikit canggung walau sudah ada suara musik.

Bian mematikan musiknya.

"Loh kok dimatiin om, padahal enak lagunya. " ucap Sally bohong karena dia juga canggung dengan keadaan sekarang.

"Jaman sekarang anak sekolah makin liar," ucap Bian sambil menyetir mobil.

"Loh kok bisa om? " tanya Sally sambil mengubah posisi duduknya menghadap Bian.

"Iya kayak kamu, keluar tengah malem apalagi masih gadis. " Sally melongo, mungkin ada kesalahpahaman.

"Sally? Enggak lah om, Sally habis pulang dari kerja kelompok. Ya emang sih gaboleh keluar tengah malem apalagi Sally cewe, ehh... Tapi Sally udah izin sama bunda kok. " Sally menunjuk dirinya, berusaha menjelaskan kesalahpahaman antara dia dengan orang asing yang ada disebelahnya.

Bian tersenyum tipis, cara bicara Sally benar-benar lucu, membuatnya gemas.

"Om kira kamu aneh-aneh. " Sally menggerakan tangannya membentuk silang pada Bian.

"Om kira Sally cewe apaan keluar tengah malem kalo ngga ada kepentingan. " Bian menghentikan mobilnya.

"Ya om kira kamu mau cari tambahan cuan."

"Ya engg-" Omongan Sally terpotong, karena keduanya sudah sampai pada tujuan.
Sally turun dari mobil "Makasih ya om ganteng. "

Bian tersenyum tipis sampai senyuman itu tak terlihat oleh Sally.

"Lain kali kalo ngomong di jeda ya. " Bian kabur membawa mobilnya cepat meninggalkan Sally di depan halaman rumah begitu saja.

"Ihh... Apaan sih dasar ya om om!! "

---

Bian adhitama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bian adhitama

Sally arabelle

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sally arabelle

Btw Sally nya imut banget, kalo kalian gak suka cast nya bisa pikirin sendiri ya, jadinya nge-halu sendiri aja wkwkwk....

Panggil aku ciel or wenn not min, mimin, admin, thor, author ya frend.

Jika ada typo atau salah dalam tanda baca maupun huruf dan kalimat beritahu mimin 😉

ABIAN: sweet but possesiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang