"Uncleee,"
Deg
Tubuh Sasuke seketika menegang, apa kali ini ia akan ketahuan?
Sakura berbalik ke arah Sasuke, matanya menangkap mimik wajah Sasuke yang sudah menatap tidak percaya padanya.
"Sedang apa uncle?" tanya Sakura dengan tersenyum jahil, Sakura menghiraukan sesuatu yang berada di selangkangannya.
Blush
Pipi dan telinga Sasuke seketika memerah karena dia malu ditatap oleh bola mata Sakura yang terlihat polos, atau bisa dikatakan pura-pura polos. Walaupun Sakura menatap polos padanya, tapi Sasuke sangat yakin Sakura sengaja membuatnya malu. Sial, Sasuke kali ini merasa sangat malu atas tertangkap basah dirinya, dan lagi paha Sakura menjepit kuat tangannya sehingga dia sendiri susah untuk menjauh dari tubuh Sakura.
"Uncle, sering ya, berbuat seperti ini? Waktu di Kyoto, ada bercak merah, itu semua karena uncle, 'kan? Mmm, masih tidak mau mengaku?" Sakura sengaja menyudutkan Sasuke untuk mengaku, Sakura memang sempat tidak mengerti mengenai asal usul bercak merah di tubuhnya saat itu, namun, kecurigaan Sakura semakin bertambah, tidak mungkin ada nyamuk di hotel, dan Sakura tidak merasa pernah terantuk pada sesuatu.
Semua tanda tanyanya mulai terjawab sebelum liburan. Saat Sakura pergi menemui kakaknya, Sakura salah fokus pada bercak merah di leher Karin yang hampir serupa dengan yang pernah ada di lehernya saat di Kyoto. Sakura bertanya pada kakaknya mengenai itu, awalnya kakaknya tidak mau memberi ahu, tapi setelah Sakura memancingnya, kakaknya memberitahu bahwa bercak merah itu ulah suaminya, Itachi.
Dari sana lah Sakura berpikir Sasuke yang membuat tubuhnya bergairah saat di Kyoto, Sakura yakin tidak mungkin ada pria lain yang menyentuhnya selain suaminya sendiri, karena hanya dengan Sasuke, Sakura sering bersama. Lantas buat apa suaminya menyentuhnya saat dia tertidur?
Padahal kalau Sasuke memang mau, semua bisa mereka bicarakan dengan baik. Sakura memang sempat menolak saat Sasuke menyuruhnya mengangkang di ranjang, tapi itu bukan berarti Sakura akan menolak untuk disetubuhi Sasuke. Mengangkang sendirian akan berbeda rasanya dengan bermain bersama secara langsung.
Lalu, sejak kapan suaminya menyentuhnya? Mengapa sedikitpun dirinya tidak menyadarinya.
Sakura merasa kecolongan atas tubuhnya sendiri, kalau Sasuke hanya bermain sendiri, ya Sakura merasa rugi lah, masa tubuhnya sudah disentuh sangat jauh, sementara dirinya menyentuh Sasuke saja belum pernah.
Akhirnya, setelah mengetahui fakta kissmark itu, Sakura mulai berpikir. Sakura sudah merencanakan setelah selesai menstruasi dia akan berusaha untuk tidak tertidur untuk membuktikan dugaannya.
Setelah pulang dari Disneyland, Sakura sudah selesai menstruasi, Sakura berpura-pura sudah tertidur dengan posisi miring membelakangi Sasuke.
Ketika tangan nakal Sasuke menyentuhnya, Sakura menggigit bibirnya sendiri agar tidak bersuara, juga selama tangan itu Menggerayangi tubuhnya, Sakura menahan napas nya sendiri. Apalagi ketika jari Sasuke memainkan vaginanya, tentu saja Sakura semakin tidak kuat untuk tidak bersuara.
Sakura menyerah setelah jari Sasuke memasuki vaginanya, Sakura memanggil Sasuke dengan sebutan uncle secara di sengaja.
"Sejak kapan uncle menggerayangi tubuhku?" tanya Sakura lagi walaupun Sasuke masih membisu sedari tadi dengan matanya masih menatap Sakura.
Sasuke akhirnya membuang napas pasrah, ia sudah tidak bisa berbuat apa-apa, dirinya kali ini benar-benar tertangkap basah oleh Sakura.
"Kamu kayaknya mau melanjutkan ini? Sampai tidK mau tangan saya menjauh." Balas Sasuke dengan tenang, Sasuke sudah paham sekarang cara berhadapan dengan Sakura, jika Sakura menjahilinya, maka ia juga harus balik menjahili Sakura, karena Sakura tidak akan berkutik lagi jika Sasuke membalasnya.
Namun, Sasuke juga tidak boleh menganggap Sakura mudah ditaklukkan, sama seperti Sasuke, Sakura juga sudah paham sikap Sasuke jika sedang tertangkap basah atau sedang ada masalah. Sasuke pasti bersikap tenang menghadapi situasi yang memojokkan dirinya.
"Memangnya uncle bisa berbuat sejauh mana? Hmm." balas Sakura dengan menatang Sasuke.
Sasuke tidak memikirkan lagi rasa malunya, semua rasa malunya sudah hilang ketika Sakura menangkap basah tindakannya.
Sasuke menantang balik Sakura dengan menarik pinggang Sakura menggunakan satu tangan yang memang berada di pinggang Sakura.
Wajah Sakura maupun Sasuke sangat dekat hingga keduanya bisa merasakan napas yang menerpa kulit mereka.
"Saya bisa memesan kamar hotel lagi dan menyetubuhi kamu di sana. Itu keinginan kamu, 'kan." Ucap Sasuke dengan seringaian, Sasuke menggerakan jarinya di vagina Sakura untuk menggertak Sakura.
Sakura menutup mata sebentar ketika jari nakal Sasuke bergerak, Sakura tidak bisa kalah untuk sekarang, ia harus bisa mengalahkan Sasuke.
Dengan sengaja lengan Sakura mengalung ke belakang leher Sasuke, Sakura menempelkan tubuhnya langsung pada tubuh Sasuke, dan memajukan kepalanya hingga bibirnya bersentuhan dengan bibir Sasuke.
"Kalau begitu, cepat pesan kamar. Kita lihat siapa yang paling menginginkan bercinta, aku atau uncle? Atau mungkin kita berdua sama-sama menginginkannya." Ucap Sakura dengan tersenyum menggoda, membuat Sasuke melihat Sakura semakin seksi.
"Kamu pikir saya bercanda? Saya benar akan melakukan itu!" ucap Sasuke yang kembali menggerakan jarinya di vagina Sakura.
"Ahh~" desah Sakura tidak kuat dengan menggigit bibirnya, tangan Sakura meremas kedua pundak Sasuke, matanya terpejam menikmati pergerakan jari Sasuke yang semakin lama semakin dalam.
Sakura semakin terlihat seksi di mata Sasuke, ekspresi Sakura semakin membuat penis Sasuke menegang. Sasuke sendiri masih keheranan atas penisnya yang mudah terbangun jika bersama Sakura, Sasuke teringat perkataan psikiaternya bahwa penisnya sulit bangun karena pikiran Sasuke tidak mengarah ke hal-hal dewasa. Dan sekarang setelah ia sudah berumur dewasa, dengan karir yang stabil, Sasuke mulai terus memikirkan mengenai seks karena Sakura yang memancingnya.
Kaki Sakura bergerak gelisah, Sakura merasa semakin ingin melebarkan kedua kakinya, sensasi aneh yang baru pertama kali ia rasakan sangat mirip dengan mimpinya yang sudah lama. Atau jangan-jangan, mimpi itu berasal dari uncle? Uncle ternyata sudah selama itu menggerayangiku saat tidur.
Mata Sakura masih terpejam, mulutnya seketika ditutupi oleh telapak tangan Sasuke ketika Sakura akan mendesah. Sakura membuka matanya menatap Sasuke yang tatapannya sama seperti dirinya berkabut nafsu.
"Ada Chika, jangan keras-keras." Bisik Sasuke.
Mereka hampir melupakan keberadaan Chika di ranjang yang sama, beruntung Sasuke sempat melihat Chika yang sedang tertidur, tidak baik juga jika anak sekecil Chika melihat perbuatan orang dewasa.
Tangan Sasuke masih menutup mulut Sakura, Sakura tentu merasa kebingungan memikirkan alasan tindakan Sasuke yang menutup mulutnya. Sakura benar-benar merasa sudah tidak tahan karena Sasuke, Sakura merasa ingin mencapai puncaknya.
"Saya akan menyelesaikan ini sampai akhir, tahan dulu desahanmu, kalau tidak ada Chika, kamu bebas sepuasnya mendesah. Sayangnya ada anak itu."
《BERSAMBUNG》
03-07-2021/Sabtu/23:11
By. Sasusaku08
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want Uncle 《R》 ✔
Fanfiction《07》 21+ END -Sasuke Aku tidak mengerti mengapa adik dari kakak iparku mengusulkan aku untuk menikah dengannya di hadapan seluruh keluargaku. Aku mengenalnya sejak ia masih berumur tujuh tahun, hingga ia tumbuh dewasa bersama keluargaku. Konyolnya...