2 minggu kemudian
"Kamu yakin mau belajar menyetir mobil?" tanya Sasuke khawatir dengan menatap ke arah Sakura, Sakura meminta Sasuke untuk mengajarinya menyetir mobil. Mereka sekarang sudah berada di lapang yang luas, akan tetapi Sasuke masih tidak yakin membiarkan Sakura menyetir mobil.
"Yakin sayang, sudah berapa kali aku bilang yakin. Aku tidak ingin merepotkanmu mengantarku setiap hari ke kampus, dan kata dokter juga kandunganku cukup kuat, jadi tidak ada yang perlu di khawatirkan." Ucap Sakura meyakinkan Sasuke, Sakura merasa merepotkan Sasuke jika setiap hari Sasuke mengantar dan menjemputnya kuliah.
"Tapi pelan-pelan, masuklah." Sasuke kemudian masuk di kursi depan samping kursi kemudi yang di isi oleh Sakura.
Sasuke mengajari Sakura menyetir menggunakan mobil matic yang menjadi hadiah ulang tahun Sakura.
Sakura memegang setir mobil dengan gugup, ini akan menjadi pelatihan pertamanya mengendarai mobil.
"Sakura." Panggil Sasuke, Sakura kemudian menoleh ke arah Sasuke dan ...,
Cup!
Sasuke mencium bibir Sakura, melumat dalam bibir Sakura cukup lama. Kemudian Sasuke menghentikan ciumannya dan mengecup dahi Sakura.
Tangan Sasuke menyentuh perut Sakura, ia mengusap perut Sakura dengan sayang.
"Sabar, nak, mama kamu susah diberitahu. Padahal papa tidak merasa kerepotan mengantar dan menjemput kalian." Ucap Sasuke dengan menyindir Sakura dengan masih mengusap perut Sakura.
"Mama ingin mandiri, papa." Sakura menimpali perkataan Sasuke dengan logat anak kecil, membuat Sasuke mencubit gemas pipi Sakura.
"Tapi saya tidak suka kamu mandiri Sakura, kalau kamu mandiri, lalu apa gunanya saya?" ucap Sasuke seraya memasangkan sabuk pengaman di tubuh Sakura.
"Gunanya uncle, memasukiku." Ucap Sakura dengan tersenyum jahil.
"Sayangnya sekarang tidak bisa, saya masih harus menunggu dua bulan lagi." Ucap Sasuke dengan lesu, kehamilan Sakura sudah dua bulan tanpa terasa oleh mereka berdua. Padahal Sasuke baru merasakan bercinta setelah lama miliknya tidak bereaksi, ia kembali harus berpuasa lagi sampai usia kandungan Sakura empat bulan. Tetapi, setidaknya dengan kehadiran calon anaknya di dalam kandungan Sakura membuatnya terhibur dan bisa bertahan menahan libidonya.
'Untung papa sayang kamu, nak. Papa sangat mengharapkan kehadiran kamu, karena itu papa berjuang untuk tidak menggenjot mama kamu sementara waktu. Padahal mama kamu tambah seksi, tambah montok, papa berasa di uji, nak.' Batin Sasuke dengan mata yang menatap perut Sakura. Baru kali ini Sasuke merasa ujian hidupnya sangat berat, antara sayang anak atau sayang kenikmatan dunia.
"Sudahlah, sekarang kamu rileks, kita mulai." Ucap Sasuke seraya memasang sabuk pengaman ke tubuhnya.
Sakura mengangguk dengan semangat, ia tidak sabar bisa mengendarai mobil.
"Ini tuas mobil, kamu harus memastikan posisi tuas ini berada dalam posisi parkir sebelum menyalakan mobil." Intruksi Sasuke dengan menyentuh tuas mobil, Sasuke menunjukan posisi tuas yang benar dan salah.
Sakura dengan mimik wajah serius memperhatikan dan mendengarkan saksama setiap intruksi Sasuke. Sasuke mengajari Sakura langkah demi langkah, Sasuke terkekeh melihat wajah Sakura yang sangat fokus ke arah depan dan mendengarkan setiap instruksinya hingga mobil mulai melaju dengan pelan sesuai permintaan Sasuke.
"Sakura, sekarang coba rem." Ucap Sasuke memberi intruksi Sakura lagi. Sakura mengangguk, ia masih terfokus menatap jalan.
Ckittt
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want Uncle 《R》 ✔
Fanfic《07》 21+ END -Sasuke Aku tidak mengerti mengapa adik dari kakak iparku mengusulkan aku untuk menikah dengannya di hadapan seluruh keluargaku. Aku mengenalnya sejak ia masih berumur tujuh tahun, hingga ia tumbuh dewasa bersama keluargaku. Konyolnya...