Satu bulan kemudian
Sakura sengaja bangun sebelum tengah malam, ia turun ke lantai bawah, menuju dapur dan mengambil kue yang sudah ia buat tadi siang. Tepat tengah malam nanti, Sasuke berulang tahun ke 35 tahun, dan Sakura sudah mempersiapkan hadiah terbaik untuk Sasuke yang masih terlelap di kamar mereka.
Sakura membawa kue ulang tahun yang terlihat sederhana dan tidak terlalu besar, membawanya dengan hati-hati menaiki anak tangga menuju kamarnya dan Sasuke.
Setelah sampai di kamar mereka, Sakura menyalakan lampu kamar, sehingga membuat kamar lebih terang. Kakinya melangkah menuju meja di dekat sofa, menyimpan kue itu ke atas meja tersebut.
Sakura kembali melangkah mendekati ranjang, ia tersenyum lembut memperhatikan Sasuke yang berbaring miring dengan tangan yang berada di sisi ranjang bagian Sakura.
Sakura mengusap lembut lengan Sasuke untuk membangunkannya, masih tersisa dua menit sebelum tengah malam.
"Sayang ..., bangun dulu." Ucap Sakura dengan kasih sayang menggoyang-goyangkan pelan bahu Sasuke.
Perlahan Sasuke mengerjapkan kedua matanya, sudut bibirnya tertarik membentuk senyuman.
"Ada apa?" tanya Sasuke, lembut, membuka kedua matanya yang sayu.
"Ikut aku." Ajak Sakura, menarik pelan tangan Sasuke untuk turun dari ranjang.
Walaupun masih dalam keadaan mengantuk, Sasuke tetap turun dari ranjang, melangkah mengikuti Sakura yang menuntunnya ke arah sofa. Pandangan Sasuke tertuju pada kue ulang tahun dengan lilin angka 35. Seketika Sasuke tersenyum kecil mengingat ia berulang tahun. Semakin tua saja dirinya.
Sakura kemudian duduk dan menuntun Sasuke untuk duduk di sampingnya, Sakura menggunakan pemantik api untuk menyalakan api di lilin angka 35.
"Kuenya lebih indah kalau tidak ada lilinnya, Sakura." Komentar Sasuke, yang memperhatikan kegiatan Sakura mempersiapkan kue untuknya.
Sakura menoleh sekilas pada Sasuke, sebelum akhirnya menyalakan satu lilin terakhir.
"Waktu aku ulang tahun, uncle juga memakai lilin angka pada kue ulang tahunku. Aku juga ingin melakukan hal yang sama." Balas Sakura, dengan senyum yang memperlihatkan deretan gigi rapinya.
Sasuke mendengus geli, tentu saja Sakura dan dirinya berbeda, umur mereka terpaut sangat jauh.
"Lilin itu mengingatkan betapa tuanya aku sekarang." Ucap Sasuke, dengan mata tertuju pada lilin tersebut.
"Ayolah sayang, lilin bukan masalah besar." Balas Sakura, mencoba menghibur Sasuke.
"Umur saya yang bermasalah, tambah tua." Sahut Sasuke, yang kemudian memberikan senyum simpul kepada Sakura.
"Sudahlah, lupakan saja apa yang aku katakan. Sekarang seharusnya ditiup, bukan?" sambung Sasuke kemudian yang langsung meniup lilin itu.
"Lho, sudah tengah malam ternyata." Balas Sakura, yang baru menyadari waktu telah lewat dari jam dua belas malam.
"Sekarang mana hadiah untuk saya?" tagih Sasuke, yang memberikan telapak tangannya untuk menerima hadiah dari Sakura.
"Tunggu dulu." Sakura berniat berdiri, namun Sasuke langsung menggenggam tangan Sakura untuk menahannya. Sakura menatap bertanya pada Sasuke.
Sasuke kemudian menarik Sakura hingga duduk di pangkuannya, lengan Sasuke melangkari pinggang Sakura.
"Kita sudah lama tidak bercinta, jadi aku memintanya sekarang, sebagai hadiah untukku." Pinta Sasuke, dengan menyeringai. Wajah mengantuk tidak tampak lagi di wajah Sasuke, Sasuke merindukan aktivitas mereka yang lebih dari dua minggu tidak mereka lakukan, karena Sakura terkadang menghindarinya.
"Sebentar, aku ambil dulu hadiahnya, ya, sayang." Bujuk Sakura, yang berusaha melepaskan rangkulan Sasuke di pinggangnya. Sakura berpura-pura tidak mempedulikan permintaan Sasuke.
"Kamu kenapa sekarang sering menghindari saya?" tanya Sasuke, dengan nada lembut, meminta jawaban Sakura.
"Mau tahu, 'kan? Lepaskan dulu, ini berhubungan dengan hadiah untuk Sasuke-kun." Balas Sakura, dengan senyum misterius.
Akhirnya Sasuke melepaskan rangkulannya, membiarkan Sakura mendekati sisi ranjang, Sakura membuka salah satu laci, dan mengambil kotak berukuran sedang, membawa kotak itu ke tempat Sasuke. Lalu kemudian kembali duduk di samping Sasuke.
"Sebelum aku serahkan ini, sayang boleh menonton video ini terlebih dahulu." Sakura mengangkat kotak tersebut, lalu memberikan ponselnya kepada Sasuke.
Sasuke segera menekan tombol play, ia sangat penasaran pada Sakura, karena Sakura terlihat misterius. Video dimulai dengan tulisan sapaan untuk Sasuke, dari Sakura yang tampil di layar, Sakura berbicara, berisi kata-kata yang menggambarkan beruntungnya Sakura memiliki Sasuke, juga berisi kata-kata betapa Sakura mencintainya. Kemudian ditunjukkan tulisan 'Hello, papa.', beserta foto testpack dua garis merah.
Sasuke menoleh tidak percaya pada Sakura, "Kamu hamil?" tanya Sasuke secara spontan.
Sakura tersenyum terharu, ia mengangguk pasti. Sontak Sasuke memeluknya erat, menciumi pucuk kepala Sakura dengan sayang.
"Aku sedikit tidak menyangka, akhirnya kita bisa mempunyai anak lagi." Ucap Sasuke, perasaannya diliputi kehangatan dan kebahagiaan.
"Awalnya aku pun tidak menyangka, tapi setelah memeriksakan ke dokter, aku jadi percaya. Kita akan punya anak lagi, bahkan bukan hanya satu, tapi dua." Sakura melepaskan pelukan Sasuke, dan menunjukkan dua jari pada Sasuke.
"Sungguh? Sejak kapan tahunya? Kenapa tidak memberitahuku? Kenapa tidak mengajakku memeriksanya? Bagaimana kondisinya? Berapa usianya sekarang? Aku sangat khawatir memikirkan kalian. Aku bahkan tidak bisa membayangkan kita bisa mendapatkan anak kembar, astaga, maaf terlalu banyak berbicara, sayang." Tanya Sasuke bertubi-tubi, Sasuke sedikit kecewa tidak dilibatkan secara langsung, bahkan ia baru tahu sekarang.
Sakura tersenyum maklum mendengar banyaknya pertanyaan yang Sasuke layangkan kepadanya, ada beberapa kondisi yang menyebabkan Sasuke akan lebih cerewet dari dirinya.
"Dua minggu lalu, aku baru sadar mengalami beberapa tanda-tanda kehamilan, lalu berinisiatif mengecek lewat testpack. Ternyata hasilnya positif, saat itu aku ingin langsung memberitahu Sasuke-kun, tapi aku teringat ulang tahun Sasuke-kun hanya tinggal dua minggu, jadi aku bersabar sampai hari ini ..., " Sakura memberikan kotak hadiah darinya kepada Sasuke.
Sasuke segera membuka kotak itu, di sana terdapat testpack yang sama seperti di video, dan ada foto hasil USG janin mereka. Sasuke memegang foto tersebut dengan bergetar, ia bertambah tidak menyangka bisa kembali memiliki anak, yang bahkan kembar.
" ..., usianya sekarang sepuluh minggu, kata dokter perkembangannya bagus, tetapi kondisi janin sempat lemah, alhasil aku harus meminum beberapa obat agar mereka bertambah kuat dan sehat. Sekarang kondisi mereka sudah lebih baik kok, sayang. Jadi tenang saja." Sambung Sakura, dengan senyum menenangkan, seraya mengusap perutnya sendiri.
Selama dua minggu lebih, Sakura menyembunyikan kehamilannya agar kabar baik disampaikan dalam kondisi yang kebahagian, agar menambah kebahagiaan.
Tangan Sasuke bergerak, ikut menyentuh perut Sakura, jika usia anak mereka sepuluh minggu, itu artinya anak mereka sudah hadir saat mereka berkemah, dan setelah berkemah pun. Sasuke sekarang jadi merasa bersalah.
"Maafkan papa, nak, papa tidak tahu kalian ada. Papa malah senang-senang tanpa tahu kalian sedang kesulitan, tapi papa janji, papa akan terus berusaha untuk melindungi kalian dan mama kalian. Papa sangat mencintai ibu kalian, dan anak-anak papa." Usapan lembut Sasuke lakukan pada perut Sakura, tatapan mata Sasuke melembut menatap Sakura, juga sebuah senyum tulus yang Sasuke layangkan untuk Sakura.
《BERSAMBUNG》
19-08-2021/Kamis/22:31
By.Sasusaku08
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want Uncle 《R》 ✔
Fanfiction《07》 21+ END -Sasuke Aku tidak mengerti mengapa adik dari kakak iparku mengusulkan aku untuk menikah dengannya di hadapan seluruh keluargaku. Aku mengenalnya sejak ia masih berumur tujuh tahun, hingga ia tumbuh dewasa bersama keluargaku. Konyolnya...