Di saat aku menyukaimu. Tuhan selalu membuat sebuah skenario dimana di skenario itu aku bisa berinterkasi denganmu -
unknown***
Senja perlahan menghilang. Lampu di gedung-gedung tinggi itu mulai menyala satu persatu. Ramai lalu-lalang kendaraan. Benar-benar mengambarkan susana saat pulang kerja.
Disamping itu semua. Nayu masih saja duduk sendiri di halte sekolah. Tak ada murid lain yang menunggu angkot sama sepertinya.
Jadwal sekolah Nayu memang pulang sore hari ini. Dirinya sengaja tak membawa sepeda ontel seperti biasanya karena akan pergi ke rumah teman sekelasnya yang rumahnya lumayan jauh.
Gadis itu hanya memandangi ponsel jadul miliknya. Layarnya menyala menampilkan nomer telfon seseorang. Bimbang memutuskan untuk menelfon atau tidak.
Nayu menghela nafas gusar. Lama sekali dirinya tak bertemu orang itu. Bagaimana kabarnya sekarang? Dimana orang itu tinggal? Dan yang paling peting, apakah orang itu masih ingat dirinya?
Sementara jauh dari arah sana seseorang memberhentikan laju mobilnya ketika melewati halte. Wanita itu membuka kaca mobilnya "Kamu belum pulang?!" teriaknya dari dalam mobil.
Nayu tersentak. Dirinya berdiri lalu bejalan mengahampiri wanita yang menjadi guru disekolahnya itu.
"Iya bu?"
"Kamu belum pulang?"
"Iya bu, ini lagi nunggu angkot."
Wanita itu melirik arloji di tangannya. Hari sudah hampir gelap. Mana ada angkot yang di jam seperti ini.
Memutuskan keluar dari mobil. Tak sengaja mata guru itu menangkap sosok murid laki-laki yang hendak menyebrang dengan kendaraannya.
"TAMA SINI KAMU!"
Cowok itu menoleh menunjuk dirinya sendiri. Dibalas anggukan oleh wanita itu.
"Ya ampun, orang ini lagi." Nayu mengerutu dalam batin melihat Tama ada di hadapannya. Pura-pura mengawasi sekitar asal tidak pada mereka.
"Ibu minta tolong sama kamu," ujar wanita itu.
Kedua Alis Tama menyatu dari balik helmnya. Jarang sekali guru yang selalu dendam padanya ini meminta tolong padanya. "Ibu minta tolong apa?"
Wanita itu berpikir sejenak. Menilai apakah keputusannya ini benar atau tidak.
"Ayo bu, udah mau gelap ini. Saya mau pulang." kata Tama tak sabaran.
Setelah lama berfikir. Dan bolak- balik melihat wajah mereka berdua. Guru itu berujar. "Kamu tolong anterin anak ini ya," ujarnya.
Tama mengikuti Arah pandang gurunya yaitu pada arah Nayu.
KAMU SEDANG MEMBACA
How The World Treats Us
Novela JuvenilKarena kesalahan fatal yang Aksara perbuat. Seorang gadis harus menerima keadaan hidupnya yang tak sama lagi. Hidupnya yang terpuruk karena orang-orang sekitarnya otomatis kesalahan yang Aksara perbuat makin memperparah keadaan. "Lo nggak boleh nye...