Taehyung tahu di mana letak apartemen Suzy, dia masih ingat bertemu di gedung tempat gadis itu tinggal, masalahnya adalah dia tidak tahu nomor berapa apartemen itu dan sekarang Suzy tertidur, Taehyung sudah berusaha untuk membangunkannya namun tidak berhasil, malahan ia mendapatkan gigitan di jarinya karena terus menekan bahu gadis itu untuk membangunkannya.
"Kau benar-benar harus membayarku nanti." Taehyung mengeluh, baru kali ini dia mengurus wanita mabuk dan itu sangat merepotkan.
Meski dalam keadaan kesal, Taehyung tetap hati-hati saat membawa Suzy keluar dari mobilnya dan kali ini ia masih terpaksa untuk mengendong sang gadis menuju apartemennya. Taehyung tidak punya pilihan lain lagi.
"Engh," lirih Suzy ketika Taehyung meletakannya pada sofa.
Matanya terbuka pelan, menatap lekat pada Taehyung."Siapa kau?" Tanyanya penuh curiga, memasang tatapan waspada dan mulai nenyilangkan tangan ke arah depan tubuhnya.
"Kau yang siapa! Beraninya mengangguku." Kesal Taehyung, ia menghempaskan tubuhnya pada sofa yang lain, mengeluarkan ponselnya dan memberi tahu pada Jimin kalau dia tidak jadi menginap di tempat sang pria.
"Kau kenapa sih galak sekali?" Lirih Suzy, memasang wajah sayunya dan menatap lekat pada Taehyung. Sedangkan Taehyung tidak menjawab, dia kembali berdiri.
"Kau jangan bergerak, tetap diam ditempatmu," peringat Taehyung pada Suzy. Dia ingin ke dapur, mengendong Suzy membuatnya sangat haus.
Mendapatkan perintah itu, Suzy menurut. Dia hanya duduk diam di tempatnya dan melirik ke sekeliling, masih dengan setengah sadar dia mengambil ponsel Taehyung yang pria itu letakan di meja.
Suzy membukanya dengan mudah karena sang pria tidak menggunakan kode kunci, membuka kamera depan dan Suzy mulai mengambil foto selfienya. Setelah itu ia membuka akun media sosial sang pria dan meng-ngunggah satu foto pada akun Taehyung.
Suzy tersenyum kecil setelah melakukan itu, meletakan kembali ponsel Taehyung dan sekarang dia sedang berjalan menuju kamar sang pria, meski sempoyongan Suzy berhasil masuk ke dalam kamar yang yang bernuansa cream dan coklat itu. Dia akan tidur di sana di kamar Taehyung, karena tidur di sofa itu tidak menyenangkan.
Taehyung yang baru saja kembali dari dapur itu mengerutkan dahi saat tidak melihat Suzy di sofa, ia memanggil nama gadis itu berulang kali namun tidak mendapatkan sahutan dan dirinya malah di buat semakin kesal saat melihat Suzy sedang tidur di atas ranjangnya.
"Yak! Gadis aneh, kenapa kau tidur di sini?" Taehyung menarik tangan Suzy, membuat gadis itu bangkit dengan terpaksa.
"Aku mengantuk,"lirih Suzy, mencoba menarik tangannya dari Taehyung.
"Walaupun mengantuk kau tidak seharusnya tidur di kamarku." Taehyung masih mencoba menarik Suzy.
"Hanya malam ini saja, ne? Aku tidak suka tidur di sofa, itu tidak menyenangkan."
"Kau pikir aku mau tidur di sofa juga."
"Kalau begitu kita berdua tidur di sini saja."
"Dasar gila!" Taehyung melepaskan tangan Suzy, dia benar-benar dibuat kewalahan oleh tingkah Suzy. Taehyung kembali menghembuskan napas kesal, saat melihat Suzy kembali tidur dengan nyenyaknya.
Lagi, dia harus menahan kekesalannya pada gadis Bae itu. Dengan cepat Taehyung keluar dari kamarnya, dia mengambil ponselnya dan masuk ke kamar sebelah. Kamar yang ia jadikan tempat untuk belajar, beruntung di sana ada kasur kecil bekasnya yang belum ia buang.
"Kau harus membayar mahal untuk ini Bae," rutuk Taehyung. Membaringkan tubuhnya dan mulai untuk tidur, dia tidak menghiraukan sama sekali ponselnya yang berkedip-kedip tanda pesan masuk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Never Gone
ChickLitSuzy tidak pernah menyangka akan mengambil langkah yang begitu berani. Hanya karena permohonan temannya dia memberanikan diri untuk mengikat seorang pria dalam hidupnya. Mencoba untuk membuat sang pria yang mengejar-ngejar temannya itu untuk jatuh h...