Love Never Gone
Gemerincing lonceng yang di letakan di atas pintu cafe terus berdenting setiap kali para pelanggan masuk. Suara riuh terdengar dari beberapa meja yang berisi lebih dari dua orang. Beberapa kelompok pria dan wanita saling bersahutan suara dan tawa, ada juga yang terdiam menikmati makanan yang sudah tersaji dan pada meja nomor tiga itu berlangsung suasana hening. Ketiga gadis yang duduk di sana tidak membuka obrolan melainkan saling sibuk dengan ponsel masing-masing.
"Aku benar-benar bosan." Gadis dengan rambut merah menyalanya itu menghentakkan kesal ponsel pada meja.
"Apa kita harus benar-benar menghabiskan waktu istirahat dengan suasana bosan ini?" Dia kembali mengutarakan kebosanannya, melirik kesal ke arah kedua temannya yang terlihat begitu santai.
"Lalu kau pikir kita harus menghabiskan waktu istirahat di bar?" Gadis yang menggunakan kacamata itu mengejeknya dengan senyuman miring, memasukan ponsel ke dalam tas kecil. Dia melirik ke sekitar cafe dan menyeringai ketika mendapati seseorang yang sering ia lihat ketika mereka berkumpul berada di sudut cafe.
"Kekasihmu masih lama?" Gadis berkacamata itu kembali bertanya, ia mengalihkan pandangan dari sosok itu dan menatap teman yang berada di depannya.
"Sebentar lagi sampai."
"Aku berencana untuk ke bar nanti malam." Krystal, gadis berambut merah itu memandang keduanya, "kalian ikut?"
"Tentu saja aku ikut, aku akan membawa Lucas juga."
"Kau?" Krystal kembali bertanya, kali ini memfokuskan pandangan pada gadis berkacamata, "dan tidak ada penolakan!" lanjut Krystal ketika melihat tanda penolakan.
"Lalu untuk apa kau bertanya?"
"Basa-basi." Krystal menjawab acuh, meminum jusnya hingga tandas tidak bersisa lalu bangkit, "aku kembali ke kelas dulu, lebih lama duduk di sini membuatku mati kebosanan."
"Kau berlebihan."
"Terserahku." Gadis rambut merah itu benar-benar mengambil tasnya dan berlalu dari sana meninggalkan kedua temannya yang lain.
"Aku harus ke toilet. Tapi aku tidak janji akan kembali ke sini." Suzy, gadis berkacamata itu bangkit dari duduknya meninggalkan Yuqi yang masih asik dengan ponselnya, sepertinya sedang bertukar pesan dengan sang kekasih.
"Heum." Setelah mendapat sahutan dari Yuqi, Suzy benar-benar pergi dari sana, dia menuju toilet setelah melihat objek yang tadi ia lihat juga menuju ke sana. Dia tidak benar-benar ingin ke toilet, dia hanya ingin melihat orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Never Gone
ChickLitSuzy tidak pernah menyangka akan mengambil langkah yang begitu berani. Hanya karena permohonan temannya dia memberanikan diri untuk mengikat seorang pria dalam hidupnya. Mencoba untuk membuat sang pria yang mengejar-ngejar temannya itu untuk jatuh h...