Kebencian

416 44 1
                                    

Sean mendatangi cafe milik ibunya dan juga bibi bibinya,pria itu menatap sekeliling cafe yang ramai pengunjung memasuki sebuah ruangan dimana berisikan ketiga wanita cantik di sana,sebuah isakan terdengar dari salah satu mulut ketiga wanita cantik itu.

Kim Jennie,wanita yang sudah di anggap Sean sebagai aunty nya sendiri.Wanita itu terlihat begitu menyedihkan,dengan posisi dirinya yang mengandung saat ini, sekarang semua tatapan tertuju pada dirinya berdiri di sana.Wajah cantik Jennie terangkat menatap benci dirinya,tak ada yang bisa menghentikan langkah Jennie menuju dirinya saat ini

"Kau!!kenapa kau kesini apa kau belum puas dengan kematian rose,kau telah membuat adikku pergi untuk selamanya! Apa kau puas katakan hikss."suara Jennie menggema diiringi dengan isakan hebat di ruangan itu

"Jennie tenanglah,ini bukan kesalahan Sean"lirih jiso walaupun dirinya juga kehilangan adik nya

"Eonnie tenangkan dirimu"Lisa mencoba membantu jiso menengahi Jennie

"Pergi!!aku benci melihat orang yang membunuh adikku hikss"isakan Jennie semakin kuat saat ini

"Aunty bu-bukan aku hiks"suara Sean bergetar kecil terdengar lirih

"Jika saja kau tak pergi darinya,maka semua ini tidak akan terjadi!apa kau tahu bagaimana sedihnya rose saat kau pergi,bahkan dirinya tak dapat menelan makanan untuk tubuhnya,menahan tangisnya melihat mu pergi! seandainya kau tinggal sehari saja dengannya hanya sehari dia akan bahagia Sean hiksss hikss" pertahanan Jennie runtuh seruntuhnya dirinya hanya mengingat rose sahabat serta adiknya

"Mianhe aunty hikss, seharusnya aku yang pergi bukan ibuku aghh"Sean memukul dinding disana hingga tangan nya berdarah

"Seann!hentikan nak hentikan"teriak jiso memeluk Sean menenangkan pria itu

"Ini salahku aunty!aku tidak berguna hikss" ucapnya memecahkan tangisnya di dalam pelukan jiso

"Bawa dia pergi eonnie!aku benci melihatnya berada disini"teriak Jennie dengan lemah

"Sebaiknya kau pulang Sean,biar aunty Lisa dan aunty jiso menenangkan Jennie"ucap Lisa menepuk pundak Sean membantu pria itu berdiri

Jennie memandang tajam punggung tegap itu pergi,menjauh dari hadapannya saat ini. Dirinya benar benar belum siap kehilangan rose,hingga dirinya lupa bahwa dia sedang mengandung anaknya,dirinya lemah tanpa ada rose,sosok wanita yang membantunya di masa sulit di masa lalu.Wanita yang berpengaruh penting bagi kehidupan Jennie,bagi Kim Jennie rose sudah seperti adik kandungnya

"Jennie,sayang kau kenapa Hem"panik kau saat dirinya datang menjemput sang istri

"Pembunuh itu datang kai hikss,dia membuat adikku pergi selamanya"Isak Jennie di dalam dekapan hangat tubuh sang suami

"Tenanglah,kau sedang hamil kau harus menjaga kesehatan mu juga."ucap kai menenangkan Jennie

"Kai sebaiknya kau bawa dia pulang,aku khawatir dengannya.Biar aku dan Lisa berada disini,Jennie harus banyak istirahat apalagi dirinya sedang mengandung"ucap jiso menyuruh kami membawa Jennie

"Iya Nuna aku akan membawa Jennie pulang,aku permisi"kai menggendong Jennie pergi dari sana

Berbeda dengan suasana di rumah Sehun, pria itu tak ingin makan dan minum sejak kemarin.Dirinya hanya menatap wajah cantik rose,melalui sebuah bingkai foto pernikahan mereka yang terpajang disana,air matanya terus mengalir tanpa ingin berhenti.Dirinya memang lemah jika orang melihatnya bukan?benar seakan dunianya pun telah hancur

Sosok wanita yang selalu dia cintai,pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya, wanita yang selalu memberinya senyum, membuatnya merasa hangat.Wanita yang telah berperan penting dalam hidupnya kini telah hilang,semuanya hancur begitu saja,hanya kegelapan!benar hanya ada kegelapan dalam hidupnya saat ini.

"Nak?kau belum makan dari kemarin ayo makan sedikit saja"lirih Joy menatap Sehun yang lemah di dalam kamarnya

"Tidak!aku tidak ingin makan eomma"suara serak itu membuat hati Joy teriris perih

"Sehun,eomma tahu ini menyakitkan tapi tetaplah bertahan demi haechan nak!"pinta Joy pada putra semata wayangnya

"Haechan!dimana putraku"lirih Sehun yang menatap sekitar seakan menyatu keberadaan haechan

"Dad,aku disini"suara haechan terdengar dari ambang pintu kamarnya

"Lihat mommy mu,dia ada disini iyakan dia sedang bersama kita"ucap Sehun menatap penuh harap pada sang putra

"Daddy!mommy telah tiada dia telah pergi meninggalkan kita selamanya"Isak haechan merasakan sesak didada

"Tidak!kau bohong pada Daddy kan!"hati Sehun bagai di hantam petir dirinya benar benar kehilangan sosok rose

"Halmoni!kemana pembunuh itu"sentak haechan menatap Joy seakan meminta penjelasan

"Dia pergi haechan, Hyung mu bilang dia ingin ke cafe "ucap Joy menatap haechan lalu menepuk pundaknya

"Pria itu tidak tahu malu sama sekali! sekarang dirinya baru menyesal setelah apa yang terjadi."suara haechan bergemuruh bagai sebuah ancaman

"Berhenti haechan!cukup!tidak sekarang, rose baru saja pergi apa kalian tak kasihan melihat nya bersedih di atas sana"mohon Joy pada haechan saat ini

My MommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang