Terimakasih untuk kesempatan mengenalmu,dan maaf untuk hatiku yang tiba-tiba rindu,jujur melupakan mu aku belum sanggup.Tak terlintas di benakku bila hariku tanpa adanya dirimu,senyum hangat yang selalu menyambut dikala sepi,senyum yang selalu aku rindukan sampai saat ini.
"Dad?apa kau sedang sibuk?"tanya haechan memasuki ruangan kerja Sehun
"Tidak,ada apa Hem?"tanya Sehun menatap anak bungsunya
"Mari pergi berkunjung pada mommy?mungkin dia merindukan kita saat ini,aku ingin menceritakan banyak hal padanya,bahwa selama kepergiannya aku sungguh merindukannya"lirih haechan lalu tersenyum manis kearah sang ayah
"Baiklah,nanti kita akan berkunjung kesana"ucap Sehun lalu tersenyum tipis
Haruskah dirinya tersenyum?disaat hatinya terluka, walaupun wanita itu sudah tak berada di sisinya lagi namun hatinya tetap untuk rose.Berulang kali dirinya meyakinkan,bahwa hatinya hanya rose,tak ada yang bisa menggantikan gadis itu di hatinya sampai kapanpun.
Disini lah sekarang,ayah dan anak itu berada sebuah makam yang selalu mereka rindukan.Menatap makam yang lenih dengan bunga bunga cantik itu,terdiam tanpa ingin membuka suara, tersenyum sakit yang di rasakan masing masing di hati mereka.Menyimpan semua luka,luka terdalam ketika dirinya pergi meninggalkan mereka di sini
"Hai mom?apa kau bahagia disana?haechan rindu mom, biasanya saat haechan pulang sudah ada sebuah makanan enak di meja makan,sebuah pelukan hangat dari mommy.Haechan rindu mom"lirihnya pelan menahan isak nya
"Hari ini haechan datang!lihat haechan membawa bunga mawar kesukaan mommy?apa mommy senang?ayolah mom seperti nya haechan sedang bermimpi kehilangan mommy,tapi ternyata tidak ini kenyataan ya mom?hikss"suara itu bergetar hebat tak dapat menahan isaknya lagi
"Lihat rose?kau membuat jagoan kita menangis,padahal dulu kau selalu marah saat mereka menangis karena diriku bukan?tapi kenapa sekarang kau yang membuat mereka menangis.Begitu juga denganku,apa kau tega?mengapa? mengapa begitu cepat,kau pergi tanpa pamit pada kami,kau tidak pamit untuk pergi selamanya"ucap Sehun berusaha menahan tangisnya disana memeluk erat sang anak yang menangis
"Setidaknya katakan pada kami rose?kenapa secepat ini,apa kau tak bisa bertahan demi kami.Kau tahu aku tak bisa menjaga mereka sepertimu,haechan terlalu cerewet dan tidak bisa diam rose,Sean ?pria itu sedang bersedih,apa kau tahu dirinya sungguh terpukul karena kepergiaan mu,semua orang mencercah nya rose"lirih Sehun dengan suara yang mulai parau
"Tidak mom!ini semua karena dia kan?bagaimana aku bisa menganggapnya sebagai hyungku lagi?dirinya lah penyebab kematian mu,tidak!aku tidak bisa memaafkan hal itu"tegas haechan lalu meninggalkan sang ayah yang terdiam
"Mianhe rose?aku tak bisa mengembalikan hubungan kedua kakak adik itu,tapi aku selalu berharap semuanya kembali membaik pada waktunya,aku harus pulang sampai jumpa chagia"ucap Sehun lalu mengecup batu nisan milik rose dan berlalu
Tak ada pembicaraan sedari tadi,keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing,termasuk anak muda yang duduk di samping Sehun.Pria itu tak membuka mulutnya sedari tadi,tidak seperti biasanya yang selalu bicara, mengatakan apapun yang ingin dia katakan, melakukan hal hal bodoh namun sekarang berbeda.
Sangat berbeda hingga tak ada yang mengenalinya sekarang,seakan semuanya merubah kepribadian nya.Tak ada senyum hangat yang selalu dia berikan pada orang,tak ada tawa mengejek dari bibir nya,tak ada kehangatan dalam dirinya.Hanya ada sebuah aura dingin,seakan membuat semuanya terasa gelap dan dingin bagai aura mencekam dalam dirinya