Keesokan harinya rose pergi menuju rumah sang ibu,menyetir mobilnya dengan tatapan kosong.Seakan tak melihat keadaan sekitar memikirkan anak yang sungguh dia rindukan, menginginkan Sean kembali dan memeluk putranya,melihat senyum sang putra saat bersamanya.
Rose tak menyadari sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi berlawanan,dengan segera dia membanting setir menyebabkan mobilnya masuk kedalam sebuah jurang dan meledak hebat disana, sedangkan mobil yang menabraknya memental menabrak pohon besar di jalan
"Mianhe Sean mommy me-nyayangi kalian" lirih rose merasakan darah yang keluar dari sekujur tubuhnya saat dirinya terpental jauh dari mobilnya
"Aku bu-bukan ibu yang baik aghh"ringis rose merasakan sakit luar biasa
Sehun sedari tadi tak bisa fokus dalam pekerjaan nya, pikirannya saat ini hanya tertuju pada rose,sedari tadi Sehun mencoba menghubungi istrinya namun tak ada jawaban sama sekali.Tidak biasanya rose tidak mengangkat telepon darinya,baru saja ingin menelpon rose sebuah panggilan membuatnya seakan ingin mati.
"Hallo"ucap Sehun mengangkat sebuah telepon
"Selamat sore pak,kami dari anggota kepolisian Seoul ingin mengatakan bahwa istri bapak mengalami kecelakaan,setelah kami memeriksa identitas korban apakah benar roseana park istri anda?kami menemukan beliau sudah tak bernyawa"Sahut sebuah telepon dari sana membuat jantung Sehun berhenti berdetak
"Tidakk!!jangan bercanda!! istriku tidak mungkin aghhh"teriak Sehun dengan Isak tangisnya
"Maaf segeralah ke lokasi,kami akan mengirimkan lokasi untuk memastikan korban"ucap seorang pria lalu memutuskan panggilan disana
Dengan segera Sehun segera berlari dari sana,melajukan kecepatan mobilnya di atas rata rata.Pria itu hanya berdoa bahwa itu bukan rose, hidupnya runtuh tanpa rose, orang yang selalu menemani dirinya dalam keadaan apapun.Menjaga anak anaknya dengan kasih sayang,semuanya hilang karena kepergian rose
Sesampainya disana tubuh Sehun bergetar hebat,sebuah mayat yang tak terlihat lagi wajahnya,sangat mirip dengan rose.Rambut blonde milik rose,semuanya sama persis seperti istrinya,dunia Sehun benar benar runtuh,dadanya terasa sempit untuk bernafas
"Tidakk!!!tidak rose bangunlah demi aku dan haechan hikss"teriak Sehun menggoyang kan tubuh yang tak bernyawa itu
"Jangan tinggalkan kami!ayo bangun rose! Kau mendengar ku bukan bangun ayo bangun hikss aghh,aku tak bisa menjagamu jangan pergi tinggalkan aku!"tangis Sehun pecah sekarang dirinya terduduk lemas disana
"Bagaimana aku menjelaskan pada keluarga kita,bagaimana rose!katakan padaku hikss ayo bangun,bangun aku mohon rose hikss" Sehun berusaha membuat tubuh itu terbangun namun itu sia sia
Pemakaman rose di lakukan hari ini, semuanya sekarang berada di rumah mereka hanya suara tangisan terdengar di rumah itu, seorang wanita yang terbaring di dalam peti itu terkulai tak bernyawa.Irene kehilangan putrinya,putri satu satunya dalam hidupnya,nyawanya, sekarang dia kehilangan nyawanya.
Sean menyesali semua ini, sekarang ibunya sudah tidak ada.Haechan?pria itu tersulut emosi menatap Sean,seakan akan semuanya terjadi karena ulah Sean,haechan membenci pria yang di anggap nya sebagai kakak sekarang.
"Pembunuh,ini semua karena mu keparat!" Ucap Sehun melayangkan satu pukulan di wajah sang kakak
"Haechan!!"ucap Karina yang melihat sang suami mendapatkan itu
"Kenapa!apa kau tak tahu malu!ini semua karena ulah kalian berdua,ibuku pergi untuk selamanya apa kau senang!"Amarah haechan seakan memuncak memukul Sean tanpa ampun
"Hentikan haechan!hentikan hikss"mohon Karina kepada haechan
"Berhenti haechan!"bentak Irene menengahi haechan
"Dia pantas mendapatkan ini halmoni,dia telah membunuh ibuku!"teriak haechan sambil menangis disana
"Hikss hentikan nak!biarkan ibumu tenang Daddy mohon"lirih Sehun yang terduduk lemas di samping peti sang istri
"Mommy!bangunlah aku akan tinggal bersamamu,lihat aku disini aku tidak pergi lagi darimu ayo bangunlah untukku!"Isak Sean kehidupan nya telah hilang sekarang
"Seandainya anakku tidak mengurusku dulu!mungkin dia tidak akan pergi dari dunia ini,kau pembawa masalah!aku tak pernah punya cucu seperti dirimu"teriak Irene lemas di lantai
"Tenanglah Irene,ini bukan kesalahan Sean ini semua kecelakaan"ucap Suho memeluk erat tubuh sang istri
"Dia membunuh anak kita!"tangis Irene tak henti hentinya
"Aku tahu,aku juga kehilangan putriku, hidupku,tempat kakiku bertahan karenanya, kebahagiaan ku tapi ini bukan kesalahan Sean"lirih Suho memeluk erat Irene
"Rose!kau pergi meninggalkan kami disini? Lihat aku sedang mengandung keponakan mu mengapa kau pergi mengapa"Isak Jennie di pelukan jiso
"Ayolah eonnie bangun, bukankah kita berjanji selalu bersama!"Lisa memegang erta tangan dingin itu
"Eonnie disini rose, untuk mu,untuk dirimu ayo bangun kami bertiga mencintai mu"lirih jiso sambil memeluk Jennie dan juga Lisa
"Hikss rose,bangunlah!"isakan Jennie menyayat hati kedua sahabatnya
Jennie sangat menyayangi rose seperti adiknya,rose selalu ada saat dirinya lemah,wanita itu adalah tempat Sandaran bagi Jennie.Sekarang dirinya hanya bisa mengingat kenangan mereka,tidak lagi bisa menyentuh rose, memeluk gadis itu saat dirinya menangis dan lemah.
Semua orang merasakan sakit,kepergian rose meninggalkan luka yang begitu dalam bagi mereka.Bahkan bagi seorang Sehun,pria yang selalu mencintai rose di dalam hatinya,pria yang selalu mendapatkan cinta saat bersama sang istri,namun sekarang dirinya telah kehilangan semuanya.
"Aku harap kau tenang,kau telah meninggalkan ku sendiri di dunia ini rose,aku merindukan mu"lirih Sehun saat peti itu telah di tutupi tanah
"Mom,jaga dirimu aku akan selalu merindukan mu.Aku akan menjaga Daddy dari pembunuh itu hikss mianhe mom" suara serak haechan membuat Sehun memeluk putra bungsu nya
"Ini semua salahku,mommy tidak akan pergi jika ini bukan salahku Karin"lirih Sean yang lemah di pelukan sang istri
"Jangan menangis,aku tahu tapi ini bukan dirimu penyebab kematian mommy Sean" sendu Karina seakan merasakan penderitaan sang suami
"Hikss,ini salahku"suara serak tangis itu terdengar begitu lirih