Razia

275 61 2
                                    

Hari ini  malam jum' at, jadwal para santri adalah diba' an atau berjanjinan, setelahnya biasanya para santri akan bersantai- santai karena setiap juma't semua kegiatan libur dan sekolah juga libur.

Jika disekolah formal yang lain biasanya hari libur adalah hari Ahad, maka dipesantren hari libur adalah hari jum'at, mungkin hampir semua pesantren sama.

Meskipun semua kegiatan pesantren libur dihari jum'at ada satu kegiatan yang wajib diselesaikan sebelum benar- benar menikmati libur yaitu kegiatan ro'an atau bahasa gampangnya bersih- bersih, semua santri akan mendapat jatah ro'an yang berbeda setiap minggunya, dan semuanya dibagi secara adil tanpa memberatkan satu sama lain.

Setalah ro'an selesai barulah mereka dijinkan untuk bersantai- santai, menonton tv atau mengerjakan kegiatan yang lain.

Namun selain hari libur yang paling dinanti para santri, hari jum' at juga menjadi hari yang paling dihindari oleh santri, karena hari ini adalah  hari razia mendadak yang tidak bisa diprediksi kapan tepatnya, yang jelas setiap hari jum' at, entah jum' at keberapa.

Biasanya para pengurus akan memulai razia saat para santri tengah melaksanakan kegiatan diba'an di musholla putri,tidak hanya santri putri saja ,santri putrapun sama. pada saat-saat itu semua kamar kosong karena semua santri berada dimushola putri.
Hal yang dirazia biasanya seputar barang- barang yang tidak seharusnya ada dipesantren , mulai dari telphone gengam, dan segala yang menyangkutnya hingga surat- surat cinta dari kang santri yang biasanya didapat secara diam-diam.
Selain untuk menumbuhkan ketertiban pesantren, razia ini juga untuk menumbuhkan sikap saling jujur antara santri, menginggat banyaknya kasus kehilangan barang berharga yang belum diketahui siapa dalang dibaliknya.

Seperti hari ini misalnya, setelah rapat pengurus sore tadi, diputuskan bahwa hari ini akan diadakan razia untuk setiap kamar. Aida, Faza dan mbk Ima kebagian jatah untuk merazia komplek kamar atas, lebih tepatnya kamar para santri yang terkenal kenakalannya.
Sementara sisanya akan merazia komplek kamar bawah.

Sebelum dilaksanakan razia, rois pondok yang tidak lain adalah Iqlima sudah mewanti- wanti pengurus yang lain agar merazia dengan teliti disetiap tempat yang memungkinkan untuk menjadi tempat persembuyian. Terkhusus untuk komplek kamar atas yang memang sudah terkenal kenakalannya, dan terbanyak kasus kehilangannya.

Setelah segala persiapan selesai semua pengurus memulai eksekusi.
Aida, Faza dan mbk Ima segera menuju kamar atas mencari dari satu lemari kelamari yang lain, mengamati dengan teliti setiap tempat yang memungkin kan menjadi tempat persembunyian, mulai dari sela- sela kasur, bawah lemari hingga sela- sela jendela dan pintu semuanya sisir satu- persatu tanpa terlewat satupun.

Razia ini memang selalu membuahkan hasil dilihat dari banyaknya barang yang dilarang tersebut ditemukan, ada telphone gengam meski dengan model yang sangat jadul, surat- surat cinta dan masih banyak yang lainnya, hampir semua kamar disisir dengan rata, namun belum ada pentunjuk sedikitpun perihal kasus kehilangan yang tempo hari sempat menjadi topik hangat seisi pesantren putri, meski kasus ini sudah sampai ndalem namun pihak ndalem masih mempercayakan kasus ini untuk diurus oleh pengurus putri sampai ditemukan bukti kuat tentang siap identitas dari pencuri tersebut.

Aida, Faza dan mbak Ima segera turun menuju kantor pengurus untuk mengumpulkan barang- barang razia yang telah ditemukan, sementara pengurus yang lain sepertinya belum selesai merazia kamar bawah. Aida dan mbak Ima  yang memang tidak suka menunggu akhirnya memutuskan untuk mengikuti acara diba'an yang belum selesai ,sementara Faza akan kekamar mandi sebentar dan menyusul keduanya setelah mengambil kitab diba'an dikamarnya.

Faza segera berlalu menuju kamar mandi, setelah selesai ia segera pergi kekamarnya untuk mengambil kitab, dan setelahnya akan segera menyusul kedua temannya yang sudah sedari dulu ikut diba'an.

Rindu Yang TertundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang