Setelah kemarin Jisung tidak jadi pergi ke tempat latihan. Akhirnya hari ini dia memberanikan diri untuk pergi sendiri.
Tolong tandai, dia pergi sendiri.Sebenarnya dia sudah janjian dengan Jaemin, tapi entah dimana hyungnya itu saat ini. Sudah setengah jam dia menunggu tapi hyungnya itu tak juga kembali ke dorm. Alhasil dia kini sedang latihan sendiri.
Entah sudah lagu ke berapa tapi sejauh ini tak ada yang aneh, meski masih ada sedikit rasa takut tapi dia sepertinya baik-baik saja. Sebelum tiba-tiba saja sebuah kertas yang berada diatas meja terjatuh. Padahal tak ada satupun yang menyentuhnya. Jika mengatakan itu adalah tiupan AC, sepertinya tidak masuk akal. Karena pendinginnya berada disisi sebaliknya.
Hal itu tentu tak luput dari mata Jisung yang kini melihat ke arah cermin, meski meja itu berada dibelakangnya tapi cermin didepannya terlalu baik dan membuatnya bisa melihat hal itu dengan jelas.
Jisung terkejut dan langsung terdiam. Beberapa detik selanjutnya dia berlari keluar ruangan. Yang ada dipikirannya adalah meninggalkan ruangan itu secepatnya. Bahkan ponselnya yang terhubung dengan speaker di ruangan itupun dilupakannya.
BRUKK!!
Tubrukan yang cukup keras dia alami saat berlari tanpa memperhatikan arah depannya.
"Huwaa!!" Jisung berteriak, mungkin dia pikir hantunya kini menghalangi jalannya.
"Kyak, Jisung-ah. Ada apa? Ini hyung, Taeyong hyung" ujar Taeyong berusaha menenangkan Jisung
"Oh Astaga! Hyuuunggg~" Kini dia merengek dan bersembunyi dibelakang Taeyong
"Ada apa? Siapa yang mengejarmu?"
"Hyung, tolong... di ruang latihan ada hantu"
"Eh?" Taeyong cukup tau dan beberapa kali mendengar rumor itu. Dia sebenarnya tak ingin percaya apalagi takut, tapi sepertinya tubuhnya tidak demikian. Buktinya dia sedikit gemetar.
"Hyung?" Jisung menegur Taeyong yang melamun
"Oh iya, memangnya kau sendirian?" Tanya Taeyong kemudian
Jisung hanya mengangguk.
"Kalau begitu ayo kembali ke dorm bersama" ajak Taeyong
"Baik hyung"
Baru beberapa langkah tiba-tiba Jisung berhenti.
"Hei, ada apa lagi?" Tanya Taeyong
"Aku meninggalkan ponselku disana" ujar Jisung
"Baiklah, kita kembali mengambilnya dulu" usul Taeyong, meski sebenarnya dia mengajak Jisung pulang karena takut tapi dia harus menunjukkan bahwa dia adalah hyung yang bisa menjadi adiknya.
Jisung kini hanya mengikuti Taeyong dibelakang. Saat sampai di depan pintu ruang latihan, Taeyong membukanya perlahan.
"Oh, ponselmu masih tersambung" ujar Taeyong saat masuk dan mendengar musik dari speaker
"Iya hyung, tadi aku tidak mematikannya"
Mereka mendekat dengan Jisung yang memegang ujung baju Taeyong dari belakang.
Saat akan mencabutnya, tiba-tiba saja volume musik yang terputar bertambah. Sontak Taeyong dan Jisung langsung bersitatap, berusaha memahami situasi. Tak mau panik, Taeyong segera menarik ponsel Jisung dan keduanya berlari keluar ruangan.
"AAAAA!!!" Keduanya berteriak
Semoga saja tak ada yang mendengar teriakan itu, terutama Tuan Lee Soman.
.
.
Sesampainya di dorm, Jisung yang masih takut berakhir diantar oleh Taeyong hingga ke depan pintu, setelah itu barulah ia pergi.
Jisung memasuki dorm masih dalam keadaan was-was, terlebih dorm mereka sedang sepi.
Tok tok tok
Dia mengetuk pintu kamar Jaemin dan Jeno, hanya untuk mencari tahu apakah hyungnya itu sudah pulang.
"Ada apa, Jisung-ah?" Bukannya Jaemin yang tadinya membuat janji dengannya, tetapi malah Jeno yang membuka pintunya
"Jaemin hyung belum pulang?" Tanya Jisung
"Oh, kami sudah kembali satu jam yang lalu. Kau darimana saja?"
"Apa Jaemin hyung tidak memberitahu kalau dia sudah berjanji untuk menemaniku ke berlatih?"
"Eh? Jadi kau pergi sendiri?" Jeno sepertinya harus membuat alasan untuk Jaemin agar Jisung tidak ngambek.
"Hm." Wajah Jisung berubah murung
"Sepertinya tadi Jaemin kelelahan Jisung-ah, makanya begitu kembali dia langsung tertidur"
Alasan Jeno sepertinya tidak cukup untuk membuat Jisung merasa lebih baik. Belum lagi setelah kejadian tadi, bisa dipastikan dia sedikit kecewa pada hyungnya.
Tenang saja, Jaemin punya cara paling ampuh untuk mengatasi hal itu.
Memasakkan Jisung makanan kesukaannya adalah jawabannya.
Tapi, mari kita tunggu Jaemin untuk bangun dari tidurnya lebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
JISUNG
FanficJisung itu nge gemesin, sumpah. Dia diem aja tuh udah lucu, apalagi kalau udah gugup, panik atau ada maunya. Pen gue gigit saking gemesnya ^-^ Tapi, gak boleh. Gue bukan Haechan *Oneshoot* 😁