Ruang Latihan Berhantu

943 74 5
                                    

Apa benar ada hantu di ruang latihan Dream? Yah, itulah pertanyaan yang kini mengganggu Jisung.

Setelah kejadian volume musik yang terputar di ruangan itu tiba-tiba saja mengecil saat mereka sedang live, membuat Jisung semakin yakin ada makhluk lain yang bersama mereka. Padahal sebelum itu dia maupun Jeno sempat menanggapi komentar penggemarnya yang mengatakan ada sesuatu di belakang mereka. Jeno mengatakan bahwa hantu itu juga hidup dan sebagainya, sedangkan Jisung menyapa hantu itu.

Tentu saja keduanya hanya bercanda, apalagi Jisung. Karena buktinya saat volume musik tiba-tiba mengecil mereka terlihat panik, terutama Jisung. Hanya karena sedang live dia harus menahan rasa takut dan rasa penasarannya.









"Jisung-ah, tumben kau di dorm jam segini?" Tanya Renjun saat mendapati Jisung keluar kamar

"Hyung, apa kau tidak ingin pergi latihan?" Jisung balik bertanya sambil duduk di samping Renjun yang saat ini sedang duduk menonton.

"Aku lelah Jisung, hari ini aku ingin beristirahat"

"Yahh, padahal aku ingin pergi ke tempat latihan"

"Bukannya kau biasa kesana sendiri? Kenapa hari ini tiba-tiba ingin ditemani?"

"Hmm.. itu hyung, aku takut"

Renjun mengernyitkan dahinya seolah bertanya, apa yang membuat Jisung takut dan berakhir membuat Jisung menceritakan kejadian saat bersama dengan Jeno.


"Sudahlah, tidak usah terlalu dipikirkan. Bukankah selama ini semua baik-baik saja, kau tenang saja" ujar Renjun kemudian

"Tapi hyung, dimana Jeno dan Jaemin hyung?" Tanya Jisung yang menyadari kedua hyungnya belum menampakkan diri sejak tadi

"Kau tidak mendengarnya tadi? Apa kau masih tidur saat itu?"

"Hah? Memangnya ada apa?"

"Mereka sedang pergi bersepeda, setelah hampir setengah jam berdebat karena Jeno yang meminta untuk di temani tapi Jaemin sedang tidak ada energi untuk kegiatan itu" Renjun heran bagaimana mungkin Jisung tidak mendengar ketika dirinya merasa bahwa suara Jeno dan Jaemin tadi bisa saja mengangganggu tetangga mereka.

"Seharusnya mereka juga mengajakku tadi" Jisung terlihat cemberut

"Aku justru tidak ingin bersepeda lagi dengan mereka. Mereka mungkin bisa berkeliling Seoul jika menuruti semangat Jeno saat bersepeda" ujar Renjun malas.



"Ya sudah, kalah begitu hyung temani aku ke tempat latihan saja"

"Aku kan sudah bilang, aku ingin istirahat Jisung"

"Tapi aku ingin latihan, hyung~" rengek Jisung

"Tidak Jisung-ah, aku benar-benar tidak ingin meninggalkan dorm seharian ini" ucap Renjun dengan keputusannya yang membuat Jisung hanya menatapnya dan berakhir kembalu ke kamar.



Dan berakhirlah Jisung menelpon Haechan untuk mengajak hyung nya itu pergi.

"Ada apa Jisung-ah?" Tanya Haevhan diseberang sana

"Hyung dimana? Sepertinya disana ramai sekali?"

"Ah, aku sedang di ruang latihan bersama ilichil hyung-deul, Wae?"

"Baiklah hyung, aku tutup yah. Bye"

Jika kalian bertanya seperti apa ekspresi Haechan saat ini, kalian bisa membayangkan dia begitu kesal karena Jisung yang entah ada maksud apa menelponnya dan mematikannya sesuka hati. Bahkan tidak menjelaskan apapun. Jangan lupakan Doyoung yang kini sedang meledek Haechan, memang benar pendapatnya bahwa member Dream itu seram.



"Hahhh" Jisung menghela nafas panjang. Dia benar-benar bosan di dorm saat ini.

Drtt.. drtt.. drtt..

Ponselnya sepertinya bergetar disaat yang tepat.

"Jisung-ie sedang apa?"

"Tidak ada noona, apa noona perlu sesuatu?"

"Jisung-ie sudah makan?"

"Belum makan malam, noona"

"Kalau begitu datanglah kemari, makan malam di tempat noona. Sepertinya Si An juga sangat merindukanmu"

"Ah benar juga, aku sudah lama tidak berkunjung"

"Yah, noona kemarin tidak bisa membawa adikmu untuk mendukung kalian saat perform. Appa nya tidak mengijinkan untuk membawanya keluar"

"Hahah, baiklah noona. Aku akan segera kesana"

"Hm. Noona tunggu yah. Bye Jisung-ie"

Setelah panggilan itu berakhir Jisung bersiap-siap untuk pergi ke tempat Anna, noona yang tadi mengundangnya untuk makan malam.

Memang sudah cukup lama dia tidak pergi ke sana, kesibukan untuk comeback dan promosi album membuatnya tak memiliki waktu yang cukup. Sepertinya putra pertama dari noona nga itu juga sudah lebih besar dari terakhir kali dia berkunjung. Semoga saja Si An tidak melupakan wajahnya.

Mari lupakan ruang latihan berhantu itu untuk sementara waktu.

JISUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang