28 ; Be Mine

185 38 0
                                    

≻─ ⋆ ─≻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

≻─ ⋆ ─≻

"Anda siapa?"

Sunghoon diam membeku tidak tau harus menjawab apa, tubuhnya sedikit bergetar gugup.

Di liriknya kedua sahabatnya yang sedang mengumpat di balik semak, Jay dan Jake hanya menatap Sunghoon dengan tatapan horror.

"S-saya temannya Sena om" Jawab Sunghoon dengan gugup seraya membungkuk 45° dengan sopan.

Sunghoon mengeratkan pegangannya pada bunga mawar merah yang diumpatkan di balik punggungnya.

Lelaki paruh baya atau bisa dibilang papanya Sena itu menaikkan satu alisnya, Sunghoon tidak berani menatap wajahnya.

Tapi ekspresi itu dengan cepat diganti dengan senyuman.

"Oooh temannya Sena? Hahaha jangan tegang gitu dong, ayo masuk" dengan begitu papanya Sena membalikkan tubuhnya masuk ke dalam rumahnya.

Sunghoon sekali lagi menoleh ke arah sahabatnya, meminta bantuan.

Jay menunjuk pintu rumah Sena, memberitahu Sunghoon untuk ikut masuk.

Dengan langkah ragu, akhirnya Sunghoon memasuki rumah tersebut.

Jay dan Jake hanya bisa berdoa untuk nasib sahabatnya nanti.

"Silahkan duduk" Sunghoon menatap sofa ruang tamu sebelum duduk di hadapan papa Sena yang sedari tadi sudah duduk menyeruput tehnya.

"Mau minum apa?" tanya papa Sena

"Gak usah repot-repot om" Sunghoon mengelus belakang lehernya.

"Yasudah, om ambilin air putih saja ya, kamu tunggu disini"

Papanya Sena pun berdiri meninggalkan ruang tamu.

Tak lama kemudian, papanya Sena balik dengan segelas air putih, meletakkannya di meja depan Sunghoon.

"Terima kasih banyak om" Sunghoon tersenyum.

Papanya Sena hanya mengangguk lalu keambali duduk di sofa berhadapan dengan Sunghoon.

"Siapa nama kamu?"

"Sunghoon om, Park Sunghoon"

Papanya Sena pun mengangguk kecil.

Sunghoon menyeruput air putihnya.

Situasinya sekarang tentu sangat canggung, tidak satupun dari mereka mengutarakan kata.

Papanya Sena hanya terdiam, memasang senyuman pada wajahnya.

Sunghoon yang tidak tau harus ngapain hanya ikut tersenyum tipis lebih ke tersenyum canggung sebelum kembali menyeruput air minumnya.

"Kamu suka dengan anak saya?"

Sunghoon pun keselek dengan air minumnya sendiri.

─ ☽ ─

➶ sparks || Park Sunghoon [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang