12 ; Different

271 56 8
                                    

≻─ ⋆ ─≻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

≻─ ⋆ ─≻

Bintang bintang menghiasi kota seoul. Bulan purnama jang juga menampakkan dirinya. Semua lampu mulai dipadamkan. Para pekerja pun menutup tokonya. Masyarakat mulai memejamkan kedua matanya menuju alam mimpi. Kota ini sedang istirahat.

Kami berdua masih berada di taman, tak kunjung pulang. Berbaring memandang langit malam hari, menikmati kehadiran satu sama lain.

"Sena, gue mau nanya" Sunghoon memecahkan keheningan

"Hmm" suara gue keluar sangat pelan

"Lo kenapa bisa... beda banget" suara Sunghoon memelan di bagian akhir kalimatnya.

"Beda banget gimana?"

Sunghoon terdiam... Tidak begitu yakin dengan pertanyaannya. Lelaki itu menarik nafasnya serta mengumpulkan pikirannya, mencoba menjelaskan.

"Di sekolah lo jarang ngomong, kalo ngomong juga singkat. Lo juga selalu memasang poker face lo... keliatan seperti gak peduli dengan sekitar. Tapi di sini..."

"2 kali kita ketemu di taman ini, gue ngerasa kalo gue lagi sama orang yang berbeda" Sunghoon menjelaskan.

Gue mengerutkan dahi gue, gue... beda?

"Sebeda itu hoon?"

"Nih buktinya lo ngomong sama gue, di sekolah boro boro bisa ngobrol, kayanya lo ngehindarin gue mulu deh" Sunghoon terkekeh

Bibir gue membentuk garis tipis. Tidak tau harus menjawab apa.

"Entah apa yang membuat lo bersikap beda na, lo ga harus jawab dan gue juga gak bakalan nanya lagi"

"Gini aja gue dah seneng bisa ngeliat sisi yang berbeda dari lo" Sunghoon menoleh ke arah gue dan memasang senyuman manisnya.

Ok, gue akuin gue emang pendiam dan ga pedulian. Seketika Gue jadi merasa nggak enak udah kasar sama sunghoon di sekolah.

"Sunghoon, gue mau minta maaf kalo gue udah kasar sama lo di sekolah" gue menunduk memainkan jari jari gue.

"Jujur gue juga gak tau kenapa perilaku gue bisa beda, gue ga sengajain kok"

"Gapapa na, kan gue dah bilang lo ga harus jawab, dan dengan bisa ngobrol bareng lo gini aja gue dah seneng" sunghoon menenangkan gue

"Makasi ya hoon... "

Satu yang gue gak mengerti tentang sunghoon, kenapa lelaki ini begitu baik. Hatinya seperti hati malaikat.

"Sunghoon" panggil gue lelah, gue merasa mata gue perlahan akan menutup dengan sendirinya.

"Hmm?"

"Gue merasa... nyaman"

Gue mungkin sedang tidak ada di jalan pikir yang benar saat gue mengatakan ini, gue sedang dalam keadaan ngantuk.

➶ sparks || Park Sunghoon [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang