Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
≻─ ⋆ ─≻
SENA'S POV
Akhirnya sekolah selesai juga. Gue merapihkan semua barang gue memasukkannya ke dalam tas dan langsung keluar meninggalkan kelas.
Berjalan menuju bus stop. Memasang earphone gue, mendengarkan lantunan musik.
Bus stop terletak di samping sekolah, tidak jauh.
Dan dari sini, mata gue bisa melihat ke sosok yang familiar.
Memeringkan kepala gue, dahi gue berkerut melihat sosok familiar itu.
Gue menghela nafas lelah.
"Akhir akhir ini kenapa si, kok gue jadi sering ketemu Sunghoon" batin gue berkata.
Berhenti sejenak, menarik dalam nafas gue, lanjut melangkahkan kaki gue memutuskan untuk tidak menghiraukannya.
Di sana, terlihat Sunghoon yang sedang duduk dengan tenang, menyenderkan tubuhnya. Matanya tertuju pada layar hp yang sedang berada di tangannya.
Gue lanjut berjalan dengan canggung menuju bus stop. Sepertinya sunghoon menyadari keberadaan gue, dia memalingkan pandangannya dari layar hp ke arah gue.
Gue tidak membalas balik pandangannya. Gue berhenti dan berdiri membelakangi sunghoon menunggu bus yang belum datang.
Sunghoon beranjak dari tempat duduknya menghampiri gue.
Pura pura tidak menyadarinya. Gue hanya diam, berharap bus gue segara datang.
"Sena"
Gue tidak menjawab.
Sunghoon membuka earphone di kuping kanan gue.
"Sena" dia kembali memanggil nama gue, dengan posisinya yang sekarang lebih dekat.
Gue dengan spontan langsung mengembat earphone gue yang ada di tangannya.
"Kenapa" jawab gue datar.
Sunghoon terdiam, wajahnya menunjukkan ekspresi kaget.
Mengusap rambutnya ke belakang, Sunghoon kembali berbicara.
"Na... Lo bisa lebih santai dikit kan?" Sunghoon tertawa kecil.
Gue terdiam.
"Gue hibur ya na, biar senyum dikit"
Menatap gue, mata kami aling bertemu. Dengan cepat gue mengalihkan pandangan gue, menghindari tatapannya.
Sunghoon memasang senyuman manisnya.
"Knock knock"
Gue menghela nafas, lelah dengan semua ini.
"Who's there?" memutar bola mata gue, tidak tertarik.
"When, where" balas Sunghoon
"When, where... Who? "
"Malam ini, taman biasa, lo dan gue" Sunghoon smirk tipis sebelum membalikkan badannya berjalan meninggalkan gue.
─ ☽ ─
Berbaring malas di kasur, menatap langit kamar yang terhias dengan sticker bintang yang menyala.
Perkataan Sunghoon terus berputar dalam kepala gue. Malam ini, taman biasa... Maksudnya apa?
Dia ngajak ketemuan? Di taman biasa? Malam ini?
Padahal rencananya gue mau menghindar dari Sunghoon.
Ya... menghindar dari semuanya secara umum.
Gue hanya ingin hidup nyaman dengan diri sendiri seperti sekarang.
Dan bisa bisanya Sunghoon datang dalam hidup gue dan mempersulit semuanya.
Gue sampe sekarang juga masih gak habis pikir kenapa tiba tiba sunghoon berusaha ngedeketin gue. Bisa gak si hidup gue balik kaya 2 hari yang lalu?
"Arghh" gue membalikkan badan gue, menenggelamkan kepala gue kedalam bantal.
Ya benar, gue ga perlu datang. lagian gue juga belum balas tadi. Gue ga janji.
12:47 am
Mebolak balikkan diri, mencari posisi yang nyaman. Gue tak kunjung tidur. Mata gue terus terbuka. Pikiran gue terus memikirkan perkataan sunghoon. Dan badan gue menolak untuk tidur.
Seketika gue merasa gak enak. Gimana kalo Sunghoon beneran datang. Dia sendirian kan? Malam malam dengan udara yang dingin.
Tapi kalo gue datang dan ternyata dia hanya mempermainkan gue gimana?
Overthinking mode - on
Gue menghela nafas panjang. Beranjak dari tempat tidur, mengenakan jaket biasa gue dan membuka jendela bersiap untuk keluar
Bodoh dengan semua ini, gue memutuskan untuk menemuinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.