"We all are lost stars, trying to light up the the dark"
≻─ ⋆ ─≻
Saat matahari tenggelam, bulan mulai menampakkan dirinya. Langit menjadi gelap, dan bintang bintang mulai bermunculan.
Kami berdua berjalan menuju pintu keluar. Disapa dengan sejuknya angin yang menghembus tubuh, gue memanfaatkan waktu sejenak untuk memejamkan mata dan mengambil nafas dalam, menikmati hembusan angin yang mengenai tubuh gue.
"Gak kerasa ya udah gelap aja" Sunghoon mengusap rambutnya yang berantakan karena hembusan angin malam.
"Haha.. Iya" gue kembali membuka mata gue, memandang langit melihat bintang bintang yang berkilauan di atas sana, bibir gue membentuk senyuman.
"Mau star-gazing dulu gak na?"
Gue menoleh ke arah Sunghoon dengan wajah senang gue, Sunghoon tau gue gak akan bisa menolak tawaran ini, cowo itu sangat mengetahui amat benar bahwa gue sangat menyukai bintang.
Gue mengangguk pelan dan mendapatkan senyuman tipis dari Sunghoon.
Kami berdua berjalan menuju taman biasa. Tangan dalam kantong jaket karena udara yang dingin.
Tidak satupun dari kami mengeluarkan suara, suasananya sangat hening. Tidak ada orang di sekitar sini juga. Kami berjalan dengan pelan tidak terburu-buru.
Sepertinya ini sudah menjadi kebiasaan buat gue dan Sunghoon, walaupun tidak satupun dari kami mengeluarkan suara, kami tidak merasa canggung.
Gue benci untuk mengakui ini, tapi benar kata Sunghoon. Gue merasa nyaman. Di sekitarnya, gue bisa menjadi diri gue sendiri. Tanpa harus mengkhawatirkan apapun.
"Oiya na, tapi gue gak bawa tiker"
Hening sejenak sebelum Sunghoon menyentuh dahinya, lebih ke menggeplaknya.
Dengan perkataannya itu sama saja seperti dia memberitahu bahwa waktu itu memang benar dirinya yang membawa tiker.
Gue hanya tertawa kecil, gue juga sudah mengetahuinya sejak Sunghoon menanyakan siapa yang menaruh tiker di tempat itu.
"Gue gak masalah berbaring tanpa tiker" Gue memberikan Sunghoon senyuman.
Setibanya di taman, Sunghoon langsung berbaring santai di lapangan taman tanpa memikirkan bajunya akan kotor. Gue ikut berbaring disebelahnya, mencari posisi yang nyaman.
Kedua tangan Sunghoon berada di belakang kepalanya, membuat dirinya nyaman. Gue merasakan lelaki yang ada di sebelah gue menghela nafasnya.
Memandang ke atas bertemu dengan tidak lain dari bintang yang menghiasi langit malam.
Star-gazing menjadi kegitan yang sudah biasa kami lakukan.
Iya, dari dulu gue memang suka menyelinap keluar rumah untuk melihat bintang atau bahkan bercerita kepada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
➶ sparks || Park Sunghoon [✔]
Ficção Adolescente❝Malam itu, dimana semesta mempertemukan kita❞ - • Inspired by the song sparks - coldplay . ✧ ˚ - Started : 170421 Completed : 070721 © hoonluvy