[19]

3.4K 503 93
                                    

始めましょう !

Biasanya [name] piket itu berempat dan ada Sakusa di dalam nya, tapi dua orang yang lain sakit jadi [name] dan Sakusa saja yang piket kali ini.

"Kiyoo-kun setelah ini mau tidak antar aku ke minimarket? "

Sakusa hanya berdehem soalnya di lagi fokus menghapus papan tulis yang ada di depan kelas.

[name] pun tersenyum kecil dan dia segera menyelesaikan pekerjaan nya yaitu menyapu lantai yang tinggal sedikit lagi.

Tapi tetap saja, kesusul sama Sakusa yang sudah duluan. Dan bukanya abis itu dia bantuin [name], laki-laki itu malah diem didepan sambil merhatiin [name].

Untung aja [name] gak nyadar, lagi fokus gitu. Coba kalau dia tahu pasti udah dikatain nih.

"Selesai " ucap [name] ketika lantai sudah bersih.

"Lama"

[name] menoleh ke arah Sakusa "Eh? Kamu udah? "

"Udah"

"Oh bentar, aku beresin dulu sapu sama yang lainnya dulu" Kata [name] dan Sakusa mengangguk.

Perempuan ini pun segera menyimpan alat alat itu didekat lemari yang ada di paling belakang.

Setelah selesai barulah dia menghampiri Sakusa yang ada di dekat papan tulis.

"Ay---Eh?! " Belum juga selesai bicara, pinggang [name] malah ditarik sama Sakusa. Jelas lah perempuan itu kaget.

"N-ngapain? " tanya [name] sedikit gugup, masalah nya mereka deket banget.

"Aku ingin menyampaikan sesuatu, ku harap kau mengerti "

"Hah? "

Sakusa tersenyum kecil lalu menarik tengkuk [name] dan segera menempelkan bibir nya di bibir perempuan itu.

[name] langsung membulat kan matanya, karena kaget. Dia masih tidak percaya hal ini terjadi padanya.

Ciuman.

Aaaaaaaaa... [name] mau berteriak ini tapi tidak bisa, tubuh nya tidak bisa bergerak sedikit pun.

Sakusa yang menyadari tidak ada perlawanan dari [name] langsung merasa senang, seolah ada lampu hijau.

Maka dari itu Sakusa mulai melumat nya lembut, tidak ada hal lain yang ingin dia lakukan hanya ingin menyampaikan perasaan nya.

[name] lama kelamaan mulai terbawa dan memilih untuk memejam kan mata nya, kedua tangan perempuan ini pun memegang ujung almamater Sakusa.

Dan tangan Sakusa pun mulai menekan tengkuk [name] agar memperdalam ciuman tersebut.

[name] pun terpancing dan mulai ikut melumat dalam ciuman tersebut.

"H-hey ngapain?! "

Sontak mereka berdua langsung kaget dan segera melepaskan tautan tersebut lalu menoleh ke sumber suara.

Itu Komori dengan muka kaget nay tengah berdiri di pintu "N-ngapain? "

"Berisik, udah ayo pulang" bisa bisanya udah kecyduk tetep santai, dasar omi omi.

"Kalian aku tinggal sebentar ternyata malah main kaya gini? "

"Terus? Masalahnya ?"

Komori langsung memijat pelipisnya "Tidak ada sih, hanya saja kalau bukan aku yang lihat kan bahaya"

"Yasudah kenyataan nya kan kau saja yang lihat"

"Iya terserah kalau begitu ayo pulang "

"Ayo" Sakusa segera menggenggam tangan [name] lalu berjalan dari kelas "kau mengerti kan apa yang aku sampaikan tadi?"

"H-hah? "

"Itu yang aku lakukan padamu, itu bukan sekedar ciuman tapi ada pesan nya"

"Hah? Pesan? Apa? "

Sakusa menghela nafas nya, ternyata dia tidak sadar. Ternyata tidak semudah itu.

Sementara Komori yang mendengar nya hanya bisa terkekeh kecil, "Sabar Kiyoomi" tapi dia kira mereka melakukan aksi tadi karena mereka udah jadian.... Ternyata enggak.

終わった !

Omi-kun. 🌚

Childhood F | Sakusa Kiyoomi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang