22. pantai dan kamu

256 19 14
                                    

Alexa's POV 


"h-hah?!"

dengan wajah usilnya om Seungcheol ketawa terbahak. bener-bener puas banget dia bikin gue jantungan sama kata-katanya. seperti biasa dia berkata, "bercanda, Al."

bercanda mulu hidupnya.

sampai makanan datang pun kita masih ngobrolin banyak hal. gak banyak juga sih, paling juga bahas rencana masa depan kita -maksudnya rencana aku dan om Seungcheol yang berbeda-, kehidupan sekolah, pengalaman-pengalaman lucu kita. sampai akhirnya gak kerasa makanan kita udah habis dan kita juga udah kenyang. 

selagi om Seungcheol bayar makanan kita, gue jalan duluan ngejauh dari restoran menuju pinggir pantai. gak begitu banyak orang mungkin karena bukan hari libur dan itu malah bikin gue seneng. dari pada kondisi rame, mau foto-foto pun pasti banyak orang. 

gue motret pemandangan dari berbagai sisi. bener-bener secantik itu perpaduan langit dan ombak pantai hari ini. jangan tanya sesuka apa gue sama pantai. gak bisa gue deskripsiin pokoknya.

"waktu yang tepat buat bawa kamu ke pantai kan?"

gue noleh dan mendapati om Seungcheol yang udah ada di sebelah gue. gue senyum dan ngangguk meng-iyakan. kapan lagi gue bisa kesini.

sayangnya orang yang pertama kali gue ajak ke tempat favorit ini bukan pasangan kayak orang lain. 

"kenapa deh tiba-tiba om ada ide ngajak aku kesini?" tanya gue sambil jalan berdampingan sama om Seungcheol.

"kan kemarin saya ada salah sama kamu. saya gak enak sama kamu karena saya juga salah. bisa dibilang ini permintaan maaf saya."

gue naikin pundak sekilas, "makasih om."

lagi-lagi dia senyum manis dan tangannya terangkat buat ngacak rambut gue pelan. habis itu tangannya beralih ngerangkul pundak. 

"saya juga udah lama pengen liburan. tapi aneh rasanya kalau liburan sendiri." katanya santai.

"kan om ada temen-temen om tuh."

"pada sibuk."

"makanya pacaran om." celetuk gue. entah dapet keberanian dari mana gue nyeletuk begitu.

dia natap gue sekilas. "saya mau mastiin perasaan saya ke seseorang dulu."

"cieee. udah ngincer seseorang nih."

ada sedikit perasaan sakit yang entah dari mana datangnya. aneh kan? emang kayaknya gue udah gak waras.

kita berdua jalan beriringan dibibir pantai. gak ada yang bicara, sibuk dengan pikiran masing masing. sampai di tengah jalan, gue lihat ada laki-laki dan perempuan. dilihat dari wajahnya mereka masih muda, mungkin umur mereka kisaran 20 keatas. yang menjadi perhatian gue adalah laki-laki itu menggendong si perempuan -yang mungkin pacarnya- dipunggungnya. mereka bercanda dan sesekali ketawa terbahak berdua. benar-benar dunia serasa milik berdua.

gak kerasa gue ikutan senyum tipis ngeliat mereka. gue emang gak kenal mereka, tapi entah kenapa gue ikut ngerasain kebahagiaan yang mereka rasain.

"pengen juga?"

gue seketika noleh natap om Seungcheol, "pengen apa?" tanya gue balik.

om Seungcheol nunjuk pasangan tadi dengan dagunya sekilas, "mau saya gendong juga?"

"a-apa sih om. enggak ah." gue sedikit panik karena tiba-tiba dia bilang begitu. 

"terus kenapa senyum senyum?" 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Om SeungcheolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang