16 Juni, tahun 849,
Markas Pasukan Pengintai, Wall Rose,Seorang pria berusia tiga puluhan sedang memakai peralatan 3D Manuver Gear nya. Di sekitarnya terlihat ramai. Para prajurit Pasukan Pengintai yang berjubah hijau berlambang sayap tengah sibuk mempersiapkan diri mereka untuk ekspedisi.
"Kapten, sudah siap?" Tanya seorang gadis manis berambut cokelat pendek.
"Ya, siapkan kuda kalian," jawab pria bersurai hitam itu dengan nada datar. Kemudian ia dan keempat anggota regunya menaiki kuda mereka masing-masing, bersiap untuk pergi dari markas.
"Yo, Levi!" Sapa seorang wanita berkacamata. "Akhirnya ekspedisi lagi! Aku benar-benar bersemangat! Semoga kali ini kita bisa menangkap titan!" Wanita itu berbicara dengan riang dan antusias, sementara yang diajak bicara sama sekali tidak merespon dan hanya berwajah datar.
Mereka pergi dari wilayah markas dengan kuda mereka dan beberapa lama kemudian mereka telah sampai di luar dinding. Hamparan rumput hijau yang luas langsung menyambut mereka. Pasukan itu telah sering berpergian keluar dinding, namun mereka masih saja merasa terpesona dengan dunia luar.
Burung-burung berterbangan di langit yang biru dan angin berhembus pelan. Terlihat beberapa bunga yang tumbuh indah di sekitar sana.
Formasi pasukan telah terbentuk dengan baik dan suasana kondusif. Mereka berhasil menghindari titan dan terus fokus mensurvei wilayah luar dinding.
Tadinya begitu. Seharusnya begitu. Namun tiba-tiba saja semuanya menjadi kacau. Kejadiannya cepat seali. Para titan menyerbu, tidak ada habisnya. Rerumputan yang hijau seketika berubah menjadi merah, ternodai oleh genangan darah.
Lagi-lagi, hanya sampai di sini. Mereka belum juga berhasil menyelidiki wilayah luar dinding lebih jauh.
Erwin, komandan Pasukan Pengintai, menembakkan suar pertanda untuk mundur. Dan para prajurit yang tersisa segera berbalik menuju tembok. Singkatnya ekspedisi kali ini membuat warga dalam dinding heran dan menggunjingkan pasukan itu.
"Tunggu! Dimana kapten?" Tanya Eld begitu menyadari kaptennya menghilang. Memang tadi mereka sempat terpisah karena serangan titan, namun seharusnya sekarang mereka sudah berkumpul.
"Oh tidak! Apa dia tertinggal? Atau tidak melihat suar tadi? Atau--?"
"Tidak mungkin! Jangan bicara yang tidak-tidak Petra!" Kata Gunther. "Tapi tidak mungkin kapten tidak melihat suar itu..."
"Ada apa ini?" Tanya Erwin, sang komandan.
"K-kopral Levi belum terlihat sejak tadi!"
"Apa? Mike, coba kau periksa di seluruh barisan!" Komandan Erwin memerintahkan salah seorang prajurit yang bertubuh besar dan berambut pirang. Mike mengangguk dan memeriksa seluruh barisan yang tengah memasuki tembok Rose itu.
Beberapa saat kemudian Mike kembali dengan wajah suram dan berbisik pada Erwin. Ia tidak menemukan Levi.
"Ada apa, Erwin?" Tanya Hanji, si wanita berkacamata.
"Levi menghilang," jawab Erwin dengan suara rendah. Ia tidak ingin menimbulkan keributan di sana. Namun Hanji malah berteriak,
"APA?! LEVI MENGHILANG?!" Dan mengundang seluruh perhatian prajurit dan warga yang ada di sana.
"Hanji..!" Erwin menegur Hanji, namun hal itu tidak ada gunanya. Prajurit lain dan warga telah mendengar itu dan tentu saja langsung menimbulkan kehebohan.
"Apa kau dengar? Kapten Levi Ackerman menghilang?"
"Apa? Tidak mungkin! Apa dia dimakan titan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Switch [Levi X Reader]
Фанфик[AU, Thriller, Mystery, Crime, Detective, Romance] Hilangnya Levi Ackerman, sang Prajurit Terkuat Umat Manusia, membuat seisi tembok gempar. Untunglah pria itu segera ditemukan dua hari setelah hilang. Namun ada yang aneh dengannya. Ia terlihat ling...