𝟶𝟽: 𝙺𝚎𝚋𝚎𝚗𝚊𝚛𝚊𝚗

495 76 2
                                    

Author POV

"Kita selesaikan saja sekarang. Ayo kita temui para tamu." Kata [Name] serius.

Suasana ruang tamu sangat berbeda dengan sebelumnya. Suasananya semakin menegang. [Name] berdiri di tengah-tengah ruang tamu besar itu. Para tamu menatapnya dengan tegang, mereka merasa seolah-olah anti klimaks dari kejadian hari ini telah tiba.

"Tuan dan Nyonya sekalian," Ucap [Name]. "Saya sudah memecahkan kasus ini." Mereka semua terkejut dan suasana jadi sedikit heboh.

"Sayang sekali, tapi pembunuh itu memang benar-benar adalah salah satu dari anda sekalian." Kata [Name]. Nyonya Leslie ingin mengatakan sesuatu namun [Name] memotongnya. "Ini adalah kenyataan yang pahit."

"Pertama saya akan menjelaskan kronologinya," Lanjut [Name]. "Pada pukul 08.20, nyonya steward pergi ke kamarnya--kamar yang menjadi tempat dia bertemu dengan ajalnya. Setelah jam itu, sang pelaku datang ke kamar itu dan membunuh almarhumah dengan cara menjerat lehernya. Kemudian pelaku membuat jejak kaki palsu untuk mengelabui kami, seolah-olah pelakunya adalah orang luar. Setelah itu, dia menyimpan sepatu itu di dalam kursi meja rias dan pergi dari kamar itu."

Setelah menjeda kalimatnya, [Name] berkata, "Saya cukup yakin kalau nyonya Steward dibunuh pada tepat pukul 08.30." Pernyataannya itu membuat semua orang terkejut termasuk inspektur Edgar.

"Apa maksudmu? Waktu kematiannya adalah pukul 08.35 lewat!" Kata Farlan.

"Itu yang kita kira." Balas [Name]. "Kenapa kita bisa mengira begitu? Karena kesaksian tuan Steward yang mengatakan kalau ibunya masih hidup di jam 08.35. Tapi sayang sekali itu tidak benar."

"Apa?!" Tuan Steward terperanjat.

"Ha! Sudah kuduga, pelakunya kau!" Tunjuk nyonya Leslie penuh nafsu.

"B-bukan! Bukan aku!" Sangkal tuan Steward. "Detektif, anda sudah keterlaluan! Itu fitnah!"

"Itu benar, bukan Eddie pelakunya..." Dukung nona Jessica.

"Memangnya siapa yang bilang anda pelakunya?" Ucap [Name] santai. "Nona Jessica, kenapa anda bisa begitu yakin kalau tuan Steward bukan pelakunya?"

"I-itu karena...." Nona Jessica tampak takut-takut.

"Karena di waktu kejadian, tuan Steward terus bersama anda kan?" Nona Jessica terlonjak mendengar pertanyaan [Name].

"Tuan Steward, anda berbohong soal ke kamar mandi pada pukul 08.30 kan?" Kata [Name] lagi. "Pada jam itu, anda bukan berada di kamar mandi, tapi berada di kamar nona Jessica kan?"

"It-itu...."

"Saya tahu karena aroma anda berdua," lanjut [Name]. "Aroma parfum kalian sama."

"Itu bukan seperti yang kalian pikirkan!" Sambar nona Jessica. "Ruth, aku--"

"Sudahlah, tidak perlu disembunyikan lagi," Kata istri tuan Steward; nyonya Ruth suram. "Aku sudah tahu semuanya."

"Ruth, maafkan aku," Ucap tuan Steward pelan.

"Sudahlah... Kita memang akan bercerai sebentar lagi.." Balas nyonya Ruth. Seketika suasana menjadi sangat tidak mengenakkan. Tampaknya sejak awal mereka memang bukan pasangan yang bahagia.

"Wah, wah, luar biasa! Sungguh skandal!" Kata nyonya Leslie tiba-tiba. "Siapa yang sangka--"

"Saya akan melanjutkan." Potong [Name] dengan tegas. Nyonya Leslie pun terdiam. "Pada jam 08.30 tuan Steward berada di kamar nona Jessica yang berada di sebelah kamar nyonya Steward sehingga dia bisa mendengar suara benda jatuh di kamar ibunya. Suara benda jatuh itu adalah suara tubuh ibu anda yang jatuh ke lantai setelah menghembuskan nafas terakhirnya."

Sweet Switch [Levi X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang